Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang

(1)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG

OLEH

NAMA ; HIJRANI PUTRI LUBIS

NIM ; 050503104

DEPARTEMEN ; AKUNTANSI

Guna Memenuhi salah satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara 2009


(2)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Pemberlakuan Angaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam kontek penulisan skripsi program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan , 2 November 2009

Yang membuat pernyataan

Hijrani Putri Lubis NIM : 050503104


(3)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan rahmat dan anugrah – Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan bagi penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Judul Skripsi ini adalah “Analisis Pengaruh Pemberlauan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan berupa moriil, material, spiritual, maupun administrasi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Ketua Departemen

Akuntansi Fakultas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekertaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas semua waktu dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.


(4)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku Dosen Pembanding/Penguji I dan Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Dosen Pembanding/Penguji II yang telah banyak membantu penulisan melalui saran dan kritik yang telah diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Kepada Bupati dan Sekertaris Daerah, serta seluruh Kepala Staf Kedinasan Daerah Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, juga Kepala Staf Bappeda. Saya ucapkan terima kasih atas izin dan dukungan untuk meneliti di instalasi Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, serta bantuan yang telah diberikan sehingga dapat memudahkan penulisan skripsi ini.

6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Ir.Dharma Bakti Lubis, MSi dan Ibunda Elly Yusni Dalimunthe, A.Md. Terima kasih atas semua kasih sayang, do’a, dukung , didikan, dan semangat yang sangat berarti. Semoga penulisan dapat menjadi anak yang dibanggakan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan krtik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi para pembacanya.

Medan , 2 November 2009

Yang membuat Pernyataan

Hijrani Putri Lubis NIM : 050503104


(5)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberlakuan anggaran berbasis kinerja berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah kabupaten Deli serdang. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan desain penelitian kasual, dengan jumlah sampel 52 responden dari 26 SKPD yang diteliti. Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mengirim data kuesioner langsung pada responden dan mengambilnya kembali setelah jangka waktu yang telah ditetapkan. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, dan uji heterokedatisitas. Pengujian hipotesis menggunakan Adjusted R square, uji signifikan simultan (uji – F), uji signifikan parsial (uji – t)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menemukkan bahwa Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang.


(6)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

ABSTRACT

This study aims to determine whether the application of performance-based budgeting is partially affected and simultaneously to the financial performance of the Regional Government of Deli Serdang regency. This research method is to use a casual research design, with 52 sample of respondents from 26 Departement as research SKPD. Types of data used is the primary data and secondary data. The primary data obtained by sending data directly to the respondents' questionnaires and took it back after a period of time has been set. Data analysis model used was simple linear regression. Testing the quality of data used is the test validity and reliability testing. Classic assumption test was used for normality test, and test heterokedatisitas. Hypothesis testing using the adjusted R-square, significant simultaneous test (test - F), partial significant test (test – t).

The results showed that the implementation of performance-based budget impact on the financial performance of the Government of Deli Serdang Regency. This study found that the implementation of performance-based budgeting simultaneously have a positively significant on the financial performance of the Government of Deli Serdang Regency.


(7)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ……….. ii

ABSTRAK ……… iv

ABSTRACT ………...v

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ...8

C. Batasan Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ...10

1. Keuangan Daerah dan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah ..10

a. Pengertian dan Ruang Lingkup Keuangan Daerah ... 10

b. Pengertian dan Unsur – Unsur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ………..11

c. Pengertian Kinerja Keuangan Daerah ... 12

d. Kinerja Manajerial ...14


(8)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

a. Pengertian Anggaran ...16

b. Fungís Anggaran ... 16

c. Pengertian Anggaran Kinerja ...18

d. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran ...18

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20

C. Kerangka konseptual dan Hipótesis ... 20

1. Kerangka Konseptual ... 23

2. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Populasi dan sampel Penelitian ………. 25

1. Populasi Penelitian ………..25

2. Sampel Penelitian ………..27

C. Jenis dan Sumber Data ………. 28

D. Tehnik Pengumpulan Data ……… 29

E. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian ………. 29

F. Metode Analisis Data ………..31

1. Pengujian Kualitas Data ………..32

a. Uji Validitas ………. 32

b. Uji Reliabilitas ………..32

2. Pengujian Asumís Klasik ………..33

a. Uji Normalitas Data ………. 33

b. Uji Heteroskedatisitas ………. 33

3. Pengujian Hipotesis ………. 34


(9)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

b. Uji Signifikan Simultan (uji – F) ... 34

c. Uji Signifikan Parsial (uji – t) ... 35

G. Jadwal dan Lokasi Penelitian ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kabupaten Deli Serdang ...37

1. Kondisi Geografis Daerah ...37

2. Topografis ...37

3. Demografis ...37

4. Potesi Wilayah ...38

B. Analisis Hasil Penelitian ...39

1. Analisis Statistik Deskriptif ...39

a. Pemberlakuan Anggaran Berbasis kinerja (X) ...39

b. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang (Y)..42

2. Hasil Uji Kualitas Data ...46

a. Uji Validitas Variabel ...46

1.) Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X) ... 46

2.) Variabel Kinerja Keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang (Y) ...47

b. Uji Reliabilitas Variabel ...48

1.) Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X)...49

2.) Variabel Kinerja Keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang (Y) ...49

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ...50

a. Hasil Uji Normalitas ………...50

b. Hasil Uji Heteroskedatisitas ...53


(10)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

a. Hasil Adjusted R2 ………..56

b. Uji Signifikan Simultan (uji – F) ………...57

c. Uji Signifikan Parsial (uji – t) ………..57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...60

B. Keterbatasan Penelitian ... 61

C. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ...63


(11)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

DAFTAR TABEL

NO JUDUL Hal

Tabel 1,1 Perubahan Sistem Anggaran Berdasarkan PP.No 105 tahun 2005 2

Tabel 1,2

Anggaran Rutin Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2001 dengan Tahun 2003 4

Tabel 2,1 Tinjauan Penelitian Terdahulu 20

Tabel 3,1 SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang 26

Tabel 3,2 Jumlah Pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang 27

Tabel 3,3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 30

Tabel 3,4 Jadwal Peneltian 36

Tabel 4,1 Potensi wilayah 40

Tabel 4,2 Statistik Deskriptif Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja 38

Tabel 4,3 Statiststik Deskriptif Kinerja Keuangan 42

Tabel 4,4 Hasil Uji Validitas Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja 46

Tabel 4,5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Keuangan 47

Tabel 4,6 Hasil Uji Reliabilitas Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja 49

Tabel 4,7 Hasil Uji Reliabilitas Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja 49

Tabel 4,8 One – sample kolmogrov – smirnov test 52

Tabel 4,9 Variabel enter / removed Regresi linear berganda 55

Tabel4,10 Regresi linear 55

Tabel


(12)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Tabel

4,12 ANOVA 57

DAFTAR GAMBAR

NO JUDUL Hal

Gambar 1,1 Perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah 4

Gambar 2,1 Kerangka Konseptual Penelitian 23

Gambar 4,1 Histogram 51

Gambar 4,2 Normal P - P Plot 51


(13)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

DAFTAR LAMPIRAN

NO JUDUL Hal

Lampiran i Kuesioner Penelitian 67

Lampiran ii Tabulasi Hasil Kuesioner Anggaran Berbasis Kinerja 73

Lampiran iii Tabulasi Hasil Kuesioner Kinerja Keuangan 75

Lampiran iv Reliability Anggaran berbasis kinerja 77

Lampiran v Reliability Kinerja Keuangan 78

Lampiran vi Regression 79

Lampiran vii scatterplot 82


(14)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor 22 tahun 1999 juncto undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan undang-undang nomor 25 tahun 1999 juncto undang-undang nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah dengan sistem pemerintahan desentralisasi sudah mulai efektif dilaksanakan sejak 1 Januari 2001. Undang-undang tersebut merupakan kebijakan yang dipandang sangat demokratis dan memenuhi aspek desentralisasi pemerintah yang sesungguhnya.

Desentralisasi melahirkan otonomi daerah yang bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan dan lebih mendekatkan fungsi pemerintahan kepada masyarakat. Kebijakan otonomi daerah yang dirancangkan pemerintah pusat tangal 1 januari 2001 menciptakan terbentuknya pemerintah daerah otonom di Indonesia yang diharapkan mampu meningkatkan percepatan pembangunan dalam usaha pencapaian tujuan negara yaitu masyarakat adil dan makmur.

Sebagaimana yang telah dikemukan oleh Bratakusumah dan Solihin (2004)

”Bahwa setiap penyerahan atau pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada daerah dalam rangka desentralisasi dan dekonsentrasi disertai


(15)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

dengan pengalihan sumber daya manusia, dan saran serta pengalokasian anggaran yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan penyerahan dan pelimpahan kewenangan tersebut. Untuk itu sangat dibutukan regulasi dalam manajemen keuangan pemerintah yang profesional”.

Dengan diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999 nuansa akuntansi mulai diperkenalkan dalam sistem manajemen keuangan daerah. Secara beruntun, pemerintah dalam rangka reformasi manajemen keuangan daerah mengeluarkan PP.No 105 Tahun 2005 Tentang Pengolahan dan Pertanggungjawaban keuangan daerah sekaligus memberlakukan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Pendekatan Kinerja.

Melalui PP.No 105 Tahun 2000 dan Kepmendagri No.29 Tahun 2002 yang sekarang telah diganti menjadi Permendagri No.13 tahun 2006, Pemerintah melakukan perubahan – perubahan besar. Perubahan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.1

Perubahan Sistem Anggaran Berdasarkan PP.No 105 tahun 2005 PP 105 / 2000

PERUBAHAN YANG MENDASAR

LAMA BARU

Sistem Anggaran Tradisional dengan ciri; Line – Item &

incrementalis

Sistem Anggaran Berbasis Kinerja (Perfomance Budgeting)

Sistem Anggaran Berimbang Sistem Anggaran defisit

Struktur organisasi ; - Pendapatan dan - belanja

Struktur Anggaran ;

- Pendapatan

- Belanja dan

- Pembiayaan

Belanja dibagi ; - Belanja Rutin

- Belanja Pembangunan

Belanja dikategorikan ;

- Belanja administrasi Umum

- Belanja operasional dan

pemeliharaan

- Belanja modal


(16)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Belanja dipisahkan per sektor,tidak ada pemisahan Belanja publik dengan belanja aparatur

Belanja dipisahkan menjadi; - Belanja aparatur

- Belanja publik Pinjaman sebagai komponen

pendapatan

Pinjaman sebagai komponen pembiayaan

Laporan Pertanggungjawaban;

- Nota perhitungan APBD

Laporan pertanggung jawaban;

- Neraca

- Laporan arus kas

- Laporan perhitungan APBD

- Nota perhitungan APBD

Sumber : Mahmudi,2006

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi perubahan mendasar dalam PP No.105 tahun 2000 terutama dalam sistem penganggaran dari sistem tradisional menjadi sistem anggaran berbasis kinerja (performance based budget) yang diikuti perubahan dalam bentuk dan struktur APBD. Selain itu, laporan Pertanggungjawaban kepala daerah yang dahulunya menggunakan instrumen tunggal yaitu nota perhitungan APBD diubah menjadi laporan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan daerah yang terdiri dari empat instrumen, yaitu neraca, laporan arus kas, laporan perhitungan APBD dan nota Perhitungan APBD.

Perubahan juga dapat dilihat pada Anggaran Rutin Pembangunan Pemerintahan daerah Kabupaten Deli Serdang sebelum dan sesudah menggunakan sistem anggaran berbasis kinerja pada tahun 2001 (sebelum) dan 2003 (sesudah) yang tersaji pada tabel 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Anggaran Rutin Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001 dengan Tahun 2003


(17)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Uraian Belanja Jumlah anggaran 2001 Jumlah anggaran 2003

Belanja Pegawai Rp 269,138,983,647.49 Rp 381,146,194,579.00 Belanja Khusus DPRD Rp 2,762,730,000.00 Rp 3,142,419,600.00 Belanja Barang Rp 29,789,045,352.51 Rp 56,219,249,602.00 Belanja Pemeliharaan Rp 3,978,043,000.00 Rp 9,783,060,070.00 Belanja Perjalanan dinas Rp 2,197,596,000.00 Rp 3,724,988,100.00 Belanja lain – lain Rp 16,958,017,000.00 Rp 25,113,751,402.83 Angsuran Bunga Atau Hutang Rp 717,350,000.00 Rp 2,419,746,162.29 Pengeluaran tidak termasuk bag. Lain Rp 3,719,513,000.00 Rp 15,027,409,252.00 Biaya Tidak Tersangka Rp 3,500,000,000.00 Rp 416,400,000.00 Jumlah Belanja Rutin Rp 332,761,278,000.00 Rp 496,993,998,768.12 Urusan Kas Perhitungan Rp 37,442,931,876.00 Rp 42,053,526,784.00 Jumlah Belanja Rutin + UKP Rp 370,204,209,876.00 Rp 539,047,515,552.12

Dari data

tabel 1.1

perubahan sistem anggaran pemerintahan berdasarkan PP.No 105 tahun 2000 juga dapat dilihat dalam gambar 1.1 sebagai berikut:

Gambar 1.1

Perubahan Sistem Anggaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan PP.No 105 tahun 2000


(18)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Analisis prestasi dalam hal ini adalah kinerja dari pemerintah daerah itu sendiri dapat didasarkan pada kemandirian dan kemampuannya untuk memperoleh, memiliki, memelihara dan memanfaatkan keterbatasan sumbersumber ekonomis daerah untuk memenuhi seluas-luasnya kebutuhan masyarakat di daerah. Konsep kinerja pemerintah daerah yang merupakan otonom daerah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat, dan pertanggungjawaban kepada masyarakat dalam rangka menciptakan pemerintahan yang baik (good governance).

Proses penyusunan anggaran sektor publik umumnya disesuaikan dengan peraturan lembaga yang lebih tinggi. Sejalan dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang direvisi menjadi UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, lahirlah tiga paket perundang-undangan, yaitu UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara, UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No 15/2004 tentang


(19)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, yang telah membuat perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengaturan keuangan, khususnya Perencanaan dan Anggaran Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Kemudian, saat ini keluar peraturan baru yaitu PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang akan menggantikan Kepmendagri nomor 29 tahun 2002.

Dalam reformasi anggaran tersebut, proses penyusunan APBD diharapkan menjadi lebih partisipatif. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 pasal 17 ayat 2, yaitu dalam menyusun arah dan kebijakan umum APBD diawali dengan penjaringan aspirasi masyarakat, berpedoman pada rencana strategis daerah dan dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan daerah, serta pokok-pokok kebijakan nasioanal dibidang keuangan daerah. Selain itu sejalan dengan yang diamanatkan dalam undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang perimbangan keuangan negara akan pula diterapkan secara penuh anggaran berbasis kinerja di sektor publik agar penggunaan anggaran tersebut bisa dinilai kemanfaatan dan kegunaannya oleh masyarakat.

Undang-undang Nomor 17 menetapkan bahwa APBD disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang akan dicapai. Untuk mendukung kebijakan ini perlu perlu dibangun suatu sistem yang dapat menyediakan data dan informasi untuk menyusun APBD dengan pendekatan kinerja. Anggaran kinerja pada dasarnya merupakan sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Adapun kinerja tersebut harus mencerminkan


(20)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti harus berorientasi pada kepentingan publik, tetapi dalam mengimplementasikan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 tersebut masih banyak pemerintah daerah yang mengalami kesulitan karena kurangnya pelatihan dan pendampingan dari pemerintah pusat. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa belanja aparatur lebih tinggi dibandingkan dengan belanja publik. Rencananya tahun depan Permendagri 13/2006 sudah akan mulai efektif dilaksanakan.

Peneliti memilih judul pemerintahan daerah kabupaten Deli Serdang sebagai Objek penelitian karena telah diterapkannya sistem anggaran berbasis kinerja di pemerintah ini. Sistem ini hendaknya semakin baik hingga dapat sejalan dengan peningkatan kinerja pemerintahan. Tetapi masih terdapat pertentangan tujuan dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja. Anggaran yang disusun sangat erat kaitannya dengan publik (masyarakat). Pemerintahan daerah dituntut untuk mampu mengelolah keuangannya dengan prinsip pengukuran kinerja (value for money). Hal ini penting untuk dievaluasi mengingat sudah banyaknya peraturan tertulis yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat sampai pada kebijakan pemerintah daerah itu sendiri. Realisasi dari anggaran berbasis kinerja diharapkan mampu menghilangkan pandangan negatif masyarakat mengenai kinerja pemerintahan daerah. Kondisi ini menarik bagi peneliti untuk mencari tahu Apakah Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Berpengaruh Terhadap peningkatan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang.


(21)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “apakah pemberlakuan anggaran berbasis kinerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan daerah kabupaten Deli Serdang?”

C. Batasan Penelitian

Kinerja keuangan pemerintahan daerah bisa dinilai dari aspek finansial dan non finansial. Dalam penelitian ini hanya dianalisis berdasarkan aspek non finansial yaitu Kinerja manajerial dengan menganalisis SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang terdapat pada Pemerintahan Daerah Deli Serdang pada Tahun 2009

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis dalam bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan pemberlakukan anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan daerah.


(22)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan sebagai tambahan bahan referensi juga perbaikan kinerja keuangan dimasa yang akan datang.

3. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU)

Sebagai bahan referensi dan bacaan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 4. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan perbandingan yang berguna dalam menambah pengetahuan, khususnya yang berminat dengan pembahasan mengenai pengaruh anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan Pemerintah daerah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

1. Keuangan Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah a. Pengertian, Ruang Lingkup Keuangan Daerah

Sejak masa reformasi masalah keuangan daerah merupakan masalah yang banyak dibicarakan dalam konteks sektor publik. Halim (2001:19) yang mengutip dari Mamesah (1995), mengartikan keuangan daerah sebagai semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/dikuasai oleh negara atau


(23)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

daerah yang lebih tinggi serta pihakpihak lain sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan pengertian keuangan daerah menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut, dalam kerangka anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Adapun ruang lingkup dari keuangan daerah menurut Halim (2001:20) ada dua yaitu: 1. Keuangan daerah yang dikelola langsung, meliputi:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) b. Barang-barang inventaris milik daerah

2. Kekayaan daerah yang dipisahkan, meliputi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Keuangan daerah dikelola melalui manajemen keuangan daerah. Adapun arti dari keuangan daerah sendiri yaitu pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya/kekayaan yang ada pada suatu daerah untuk mencapai tujuan yang dikehendaki daerah tersebut, Halim (2001:20). Sedangkan alat untuk melaksanakan manajemen keuangan daerah yaitu tata usaha daerah yang terdiri dari tata usaha umum dan tata usaha keuangan yang sekarang lebih dikenal dengan akuntansi keuangan daerah.


(24)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Menurut Halim (2001:16) yang mengutip dari Mamesah (1995:20) berpendapat bahwa:

“APBD berdasarkan pasal 64 ayat (2) undang-undang nomor 5 tahun 1974 dapat diartikan sebagai rencana operasional keuangan pemerintah daerah, dimana disatu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah dalam 1 tahun anggaran tertentu, dan dipihak lain menggambarkan perkiraan penerimaam dan sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran dimaksud”.

Berdasarkan definisi diatas maka unsur-unsur yang terdapat dalam APBD adalah: 1. Rencana kegiatan suatu daerah

2. Adanya sumber penerimaan untuk menutupi pengeluaran pemerintah

daerah

3. Jenis kegiatan dan proyek dalam bentuk angka 4. Adanya periode anggaran biasanya 1 tahun

Sedangkan definisi APBD menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006, tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, yaitu rencana keuangan tahunan pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, juga ditetapkan dengan peraturan daerah.

c. Pengertian Kinerja keuangan Daerah

Kinerja keuangan daerah dapat dilihat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan pusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh seorang kepala satuan kerja dan bertanggung jawab atas entitasnya, misalnya: dinas kesehatan, dinas kependudukan dan catatan sipil, dinas pendidikan , dinas pemuda dan olah raga dan lainnya. SKPD adalah unit kerja pemerintah daerah yang mempunyai tugas mengelola anggaran dan barang daerah.


(25)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Dalam organisasi sektor publik, setelah adanya operasional anggaran, langkah selanjutnya adalah pengukuran kinerja untuk menilai prestasi, dan akuntabilitas organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan pubilk yang lebih baik. Akuntabilitas yang merupakan salah satu ciri dari terapan good governance bukan hanya sekedar kemampuan menunjukkan, bahwa bagaimana uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif (Mardiasmo 2002:121).

Ekonomis terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Sedangkan efektif merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yang merupakan perbandingan outcome dengan output (Mardiasmo 2002:4).

Adapun arti dari penilaian kinerja menurut Vista (2002:28) yang dikutip dari Mulyadi (1993:419), yaitu penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Melainkan menurut Basian (2005:278) kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), bahwa tolak ukur kinerja merupakan komponen lainnya yang harus dikembangkan untuk dasar pengukuran kinerja keuangan


(26)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

dalam sistem anggaran kinerja. Tolak ukur yang digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan dalam sistem anggaran kinerja adalah kinerja manajerial. Hal ini disebabkan bahwa belum adanya tolak ukur yang pasti dalam pengukuran kinerja keuangan.

d. Kinerja Manajerial

Menurut Pabundu (2006 : 121) kinerja merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang maupun kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Stoner dalam Juniarti dan Evelyne (2003) pengertian kinerja manajerial yaitu ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja manajerial merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan atau organisasi yang di pengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tingkat efektif dan efesien untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pencapainan tujuan organisasi.

Dalam pengukuran kinerja keuangan, kinerja manajerial merupakan salah satu bentuk pengukuran kinerja keuangan dengan standar dn kriteria yang telah ditetapkan. Digunakannya kinerja manajerial sebagai bentuk pengukuran kinerja keuangan disebabkan oleh kinerja manajerial mencakup Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dalam hal ini Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan salah satu hal penting dalam sisi kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)


(27)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

merupakan satuan unit kerja pemerintah daerah yang mempunyai tugas mengelolah anggaran dan belanja daerah.

Dalam penentuan pengukuran kinerja keuangan diperlukan hal – hal yang menyangkut dengan pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal – hal yang telah disebutkan diatas dapat diukur dengan kinerja manajerial. Kinerja manajerial diukur dengan menggunakan 9 (sembilan) item. Tingkat kinerja manajerial disetiap bidang yang meliputi:

1. Perencanaaan 2. Investigasi 3. Pengkoordinasian 4. Evaluasi

5. Pengawasan

6. Pengaturan Staf (Staffing) 7. Negosiasi

8. Perwakilan / Representasi 9. Kinerja secara keseluruhan

Tingkat kinerja manajerial tersebut merupakan faktor – faktor terpenting untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja keuangan pemerintah daerah berdasarkan tolak ukur kinerja manajerial. Tingkat manajerial tersebut merupakan perhitungan partisipasi anggaran yang berbasis kinerja dan memiliki suatu bentuk yang efektif, efisien dan miliki akuntabilitas yang tinggi. Berdasarkan pernyataan diatas maka


(28)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja manajerial merupakan faktor penting dalam pengukuran kinerja keuangan.

2. Anggaran Berbasis Kinerja a. Pengertian anggaran

Dalam organisasi sektor publik adanya anggaran sebagai managerial plan for action sangat penting untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan lembaga, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter, dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang Menurut Warsito (2005 : 2) dan menurut Mardiasmo (2002:61) anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial.

Sedangkan Bastian (2006 : 163) anggaran dapat diinterprestasikan sebagai paket pertanyaan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode yang akan datang.

b. Fungsi Anggaran

Mardiasmo (2002:63), mengungkapkan ada beberapa fungsi utama dari adanya anggaran sektor publik, yaitu:

1. Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool). 2. Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool). 3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool). 4. Anggaran sebagai alat politik (Political Tool).


(29)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Communication Tool).

6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (Performance Measurement Tool).

7. Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool).

8. Anggaran sebagai alat menciptakan ruang publik (Publik Sphere). Adapun tipe dari anggaran menurut Bastian (2006:166) adalah sebagai berikut :

1. Line Item Budgeting adalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan dari mana dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan (pos-pos pengeluaran). Jenis anggaran ini relatif dianggap paling tua dan banyak mengandung kelemahan atau sering disebut traditional budgeting.

2. Planning Programming Budgeting System (PPBS) adalah suatu proses perencanaan, pembuatan program, dan penganggaran, serta di dalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin timbul.

3. Zero Based Budgeting (ZBB) merupakan sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di masa lalu, dan setiap kegiatan dievaluasi secara terpisah.

4. Performance Budgeting adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan erat dengan visi, misi dan rencana strategis organisasi.

5. Medium Term Budgeting Framework (MTBF) adalah suatu kerangka strategi kebijakan pemerintah tentang anggaran belanja untuk departemen


(30)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

dan lembaga pemerintah non departemen, dan kerangka tersebut memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada departemen untuk penetapan alokasi dan penggunaan sumber dana pembangunan.

c. Pengertian Anggaran Kinerja

Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam era otonomi daerah disusun dengan pendekatan kinerja, artinya sistem anggaran yang mengutamakan pencapaian hasil kinerja dari perencanaan anggaran dan aspirasi masyarakat yang telah ditetapkan. Dengan demikian pendekatan ini mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan, serta pendekatan sistematis dan rasional dalam proses pengambilan keputusan (Mardiasmo ; 2005).

Dalam hal ini maka pengukuran anggaran kinerja dapat dilihat dari partisipasi dalam penyusunan anggaran.

d. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

Partisipasi sebagai suatu proses mengevaluasi para individu dan menetapkan penghargaan atas dasar sasaran anggaran yang telah dicapai serta keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran. Dalam anggaran daerah yang berorientasi pada kinerja, partisipasi dan pertanggungjawaban (accountability) kepada masyarakat sebagai stakeholders daerah menjadi sangat penting. Partisipasi anggaran juga dapat diartikan sebagai keterlibatan dan pengaruh individu didalam menentukan dan


(31)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

menyusun anggaran yang ada dalam divisi atau bagiannnya baik secara periodik ataupun tahunan.

Proses penyusunan anggaran yang diinterprestasikan setiap tahun oleh eksekutif, memberi informasi rinci kepada DPR/DPRD dan masyarakat tentang program – program apa yang direncanakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, dan bagaimana program tersebut dibiayai. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan merupakan rangkain proses anggaran. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan yaitu:

1 Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antarbagian dalam lingkungan pemerintahan.

2 Membanu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam meyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemprioritasan.

3 Memungkinkan bagi pemerinah untuk memenuhi prioritas belanja.

4 Meningkatkan transparansi dalam pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR / DPRD dan masyarakat luas.

Faktor dominan yang terdapat dalam proses anggaran adalah ; 1 Tujuan dan target yang hendak dicapai.

2 Ketersediaan sumber daya (faktor – faktor produksi yang dimiliki

pemerintah).

3 Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.

4 Faktor lain yang mempengaruhi anggaran seperti: munculnya peraturan

pemerintahan yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam dan sebagainya.


(32)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1

Tinjaun Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti / Tahun

Judul Variabel

metode

yang digunakan Hasil Penelitian Maria Hotmauli Hutagaol (2008) Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dalam Menyusun Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderator pada PT.Carrefour Medan Fair Independen Variabel: Partisipasi Anggaran (X1) Komitmen Organisasi (X2) Dependen Variabel: Senjangan Anggaran (Y) Model regresi sederhana. Pengujian data menggunakan analisis uji interaksi regresi untuk pengujian hipotesis kedua. Uji kualitas data yang

digunakan adalah uji reliabilitas dan uji validitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolineritas,dan uji heteroskedatisitas. Partisipasi anggaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesenjangan anggaran komitmen organisasi pada penelitian ini bukan merupakan variabel moderator. Khairul Makhyar Batubara (2008) Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Motivasi Kinerja Manajerial Pada PT.Siantar Top Tbk.Cabang Medan Independen Variabel: Partisipasi Anggaran (X1) Motivasi kinerja (X2) Dependen Variabel:

Data diperoleh dari persepsi manajer yang terlibat dalam penyusunan

anggaran, yaitu middle dan lower manager penelitian juga dilakukan dengan cara mengirimkan kuisioner kepada 33 manajer. Model analisis yang Partisipasi anggran dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dalam tingkat yang signifikan. Penelitian ini menemukan


(33)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Kinerja Manajerial (Y) digunakan adalah regresi linear berganda. pengaruh yang positif antara partisipasi anggaran dan motivasi terhadap kinerja manajerial. Essy Refikha (2009) Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen OrganisasiTerhadap Kinerja SKPD Pemerintahan Kota Binjai Independen Variabel: Partisipasi Anggaran (X1) Komitmen Organisasi (X2) Dependen Variabel : Kinerja SKPD Pemerintahan Kota Binjai (Y) Mengunakan desain kasual dengan jumlah sampel responden 15 dinas sebagai kepala SKPD yang diteliti. Jenis data yang digunakan dan data sekunder, data primer diperoleh dengan cara mengirim kuisioner. Data yang dikumpulkan dianalisis dan dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian hipotesis menggunakan regesi berganda dengan uji F, uji t,dan uji koefisien determinasi 1.secara parsial menunjukan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengauh terhadap kinerja SKPD pemerintahan Kota Binjai 2.komitmen organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja SKPD pemerintah Kota Binjai 3.Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap


(34)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

kinerja SKPD pemerintah Kota Binjai Diyah Oktavia (2009) Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.Pos Indonesia (Persero) Medan Independen Variabel: Partisipasi Anggaran (X1) Komitmen Organisasi (X2) Dependen Variabel : Kinerja Manajerial Pada PT.Pos Indonesia (Persero) Medan (Y) Mengunakan assosiatif kasual teknik penentuan sampel yang digunakan adalah sensus. Data yang digunakan diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada 32 karyawan perusahaan yang berada dilevel manajemen model analisis data yang digunakan adalag regresi berganda. Pengujian kualitas data yang

digunakan adalah validitas data dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas. Pengujian hipotesisi yang digunakan adalah uji – F , uji – t, dan adjusted R2.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi anggaran dan komitmen organisasi bengaruh terhadap kinerja manajerial.

Sumber ; Hasil Pengelolahan Peneliti 2009

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual


(35)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal – hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelittian (Fakultas Ekonomi, 2004)

Hubungan antara Anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sejak diberlakukannya anggaran daerah yang berorientasi pada kinerja maka pertanggungjawaban pemerintah pada masyarakat daerah menjadi sangat penting. Anggaran yang dibuat dan digunakan dapat dilihat pengaruhnya terhadap kinerja dari hasil yang telah dicapai. Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat pada anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep (Ekonomis, Efisiensi, dan Efektifitas – 3E) dan tata pemerintahan yang baik yang mencakup beberapa prinsip seperti aturan hukum, transparansi, akuntabilitas, pendelegasian pelayanan, efektifitas dan efisiensi, serta berkelanjutan. Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta pendekatan sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mengimplementasikan hal tersebut anggaran kinerja juga dilengkapi dengan tehnik pengganggaran analisis.

Pemberlakuan Anggaran Berbasis kinerja

(X)

Kinerja Keuangan


(36)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Kinerja keuangan daerah mencerminkan kemampuan serta kemandirian pemerintahan daerah. Untuk dapat menjalankan pemerintahan di suatu daerah, selain diperlukan dana yang cukup, juga diperlukan kepuasan dalam menjalankan Pemerintahan yang ada, agar dapat berjalan sesuai dengan prinsip sistem yang telah digunakan.

2. Hipotesis

Berdasarkan hubungan antara anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja keuangan yang telah dijelaskan dalam tinjauan teoritis, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah anggaran berbasis kinerja berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah daerah kabupaten Deli Serdang baik secara simultan maupun parsial.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian


(37)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

mengukur hubungan – hubungan antara variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:30). Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh antara pemberlakuan anggaran berbasis kinerja sebagai variabel independen terhadap kinerja keuangan sebagai variabel dependen

B. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; Objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006;72). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini dirancang sebagai studi kasus, maka objek penelitian hanya pada satu pemerintahan daerah saja. Adapun pemerintah daerah yang dipilih adalah pemerintah daerah yang sudah menerapkan anggaran berbasis kinerja, yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan pengukuran kinerja manajerial pada instalasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang merupakan bagian dari unit kinerja keuangan.

25 Rincian SKPD yang ada di Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang No SKPD

1. Sekertaris Daerah 2. Sekertaris Dewan


(38)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

3. Dinas Pendapatan Daerah 4. Dinas Pasar

5. Bappeda

6. Dinas Pertanian Tanaman dan Holtikura 7. Kantor Urusan Ketahanan pangan 8. Dinas Peternakan dan Kehewanan 9. Dinas Perikan dan Kelautan 10. Dinas Kehutanan

11. Dinas Perkebunan

12. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13. Dinas Penanaman Modal dan Koperasi PKM 14. Dinas Kesehatan

15. Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) 16. Dinas Pendidikan dan Pengajaran 17. Kantor Perpustakaan Umum 18. Dinas Kebersihan dan Pertamanan

19. Dinas kependudukan Tenaga Kerja dan Soaial 20. Dinas Perhubungan

21. Dinas Kinbagwil dan Pertambangan 22. Dinas PU Pengairan

23. Dinas PU Bina Marga

24. Dinas Pariwisata Seni dan Budaza 25. Badan Kesbang dan Linmas 26. Kantor Satpol PP

Sumber: Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serang

Tabel 3.2

Jumlah Pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang

No. Jabatan Pangkat Jumlah

1 Sekertaris Daerah Esselon II 1 Orang


(39)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

3 Sekertaris Dewan Esselon II 1 Orang

4 Staf ahli – Sekertariat Daerah Esselon II 3 Orang

5 Assisten Sekertariat - Daerah Esselon II 3 Orang

6 Camat Esselon III 23 Orang

7 Kepala kantor Esselon III 3 Orang

8 Sekertaris Dinas Esselon III 15 Orang

9 Kepala RSUD Esselon III 1 Orang

10 Tata Usaha RSUD Esselon III 1 Orang

11 Kepala Bagian - Sekertariat DPRD

Esselon III 4 Orang

12 Kepala Bagian - Sekertariat Daerah

Esselon III 10 Orang

13 Sekertaris camat Esselon III 23 Orang

14 Kepala Bidang – Dinas Esselon III 60 Orang

15 Kepala Bidang – RSUD Esselon III 2 Orang

16 Kepala Seksi – Dinas Esselon IV 180 Orang

17 Kepala Sub Bagian – Sekertariat Daerah

Esselon IV 38 Orang

18 Kepala Sub Bagian – Sekertariat DPRD

Esselon IV 6 Orang

19 Kepala Sub Bagian - Kantor Esselon IV 3 Orang

20 Kepala Sub Bagian – Camat Esselon IV 3 Orang

21 Kepala Sub Bagian – RSUD Esselon IV 7 Orang

Jumlah Populasi 391 Orang

2. Sampel Penelitian

Sampel berarti contoh,yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (Mardialis, 2005 : 55). Penelitian ini berbentuk sensus. Populasi dijadikan sampel, yang menjadi responden adalah Kepala SKPD dan bagian anggaran dari masing – masing SKPD di Pemerintahan Daerah Deli Serdang. Berdasarkan hal tersebut, jumlah sampel penelitian menjadi 52 responden.

dengan rincian sebagai berikut:

a. kepala SKPD ; 26 Orang

b. Subbagian ; 26 Orang


(40)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :

1. Data primer adalah, data yang diperoleh langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data primer berupa hasil kuisioner yang telah diisi oleh responden, kuisioner diambil dari penelitian sebelumnya yang telah teruji. Instrumen dalam kuisioner partisipasi penyusunan anggaran diadopsi dari Milani dalam Oktavia (2009), Kuisioner kinerja manajerial diadopsi dari Mahoney dalam Oktavia (2009). Dalam penelitian ini merupakan data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa objek dengan tujuan menggambarkan keadaan (Sulisyanto, 2006: 134)

2. Data sekunder, yaitu data olahan yang diperoleh dari pemerintah antara lain: a. Kondisi geografis

b. Topografis c. Demografis d. Potensi Wilayah e.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data primer yang digunakan adalah tehnik kuisioner. Tehnik ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya (Sulisyanto, 2006:14).

Langkah – langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data primer yang berupa kuisioner adalah sebagai berikut :


(41)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

1. kuisioner langsung diantar ke responden dan diserahkan kepada semua sampel, 2. kuisioner dikumpul setelah 1 minggu,

3. jika ada responden yang belum mengumpulkan kuisioner maka mereka

diberikan waktu 2 hari,

4. setelah batas waktu yang telah ditentukan dan kuisioner telah dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan mengolah data jika jumlah data yang tekumpul sudah lebih dari 30.

E. Identifikasi dan Pengukuran Variable Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel –

variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pemberlakuan anggaran berbasis kinerja sebagai variabel independen dan kinerja keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang sebagai variabel dependen.

Defenisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Tabel Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Defenisi Operasional Pengukuran Variabel Independen (X)

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran berbasis kinerja adalah anggaran yang disusun dengan menghubungkan keterlibatan individu dalam penyusunan target anggaran, pengeluaran dan hasil yang akan dicapai,

Menggunakan indikator yang dikembangkan Milani (1975) dalam mas’ud (2004) meliputi:

1. kontribusi dalam

penyusunan

2. keterlibatan dalam

penyusunan anggaran


(42)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

mengidentifikasikan input,output dan

outcome yang dihasilkan oleh suatu program dan kegiatan.

3. alasan melakukan

revisi anggaran,

4. usulan kepada

atasan,

5. penyelesaian akhir

dan meinta pendapat atasan.

Variabel ini diukur kuisioner, yaitu dengan mengukur sikap antara mengatakan setuju atau ketidaksetujuan

responden terhadap pertanyaan yang diajukan.

Variabel dependen (Y)

Kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten Deli Serdang

Kinerja adalah keluaran / hasil yang dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Menurut warsito (2005:103), kinerja organisasi publik adalah ; ”hasil akhir

(output)organisasi yang sesuai tujuan organisasi , transparan dalam

pertanggungjawaban, efisien,sesuai dengan kehendak penguna jasa organisasi, visi dan misi organisasi, berkualitas, adil, serta

diselengarakan dengan saran dan prasarana yang memadai”

Kinerja keuangan daerah diukur melalau SKPD yang ada berdasarkan persepsi responden mengenai kinerja yang telah dicapai SKPD. Dilihat dari segi

ekonomis, efisiensi dan efektifitas.

Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mahoney et al (1963) dalam mas’ud (2004) meliputi: 1. perencanaan 2. investigasi 3. koordinasi 4. evaluasi 5. pengawasan 6. pemilihan staf 7. ngosii

8. perwakilan


(43)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Sumber : Hasil Pengolahan peneliti, 2009

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Disamping itu, model analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara kedua variabel yang ada. Metode persamaan regesi untuk menguji hipotesis dengan formulasi:

Y = a + bX + e Keterangan :

Y = Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Anggaran Berbasis Kinerja e = Error (Tingkat Kesalahan)

1. Pengujian Kualitas Data

a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1). Uji Validitas

” suatu ukuran yang menunjukan tingkat validitas atau kesahitan suatu instrument, sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya” (Sugiyono, 2004:105) kriteria pengujian validitas hádala sebagai berikut:

a). Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel , maka butir pertanyaan


(44)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

b). Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel , maka butir pertanyaan

tersebut tidak valid.

2). Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitasi setiap variabel dilakukan dengan tehnik cronbach alpha. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam hal ini kuisioner, dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar,2008:168). Tehnik ini merupakan pengujian yang paling umum pada pengujian reliabilitas inter – item, yaitu menggunakan item – item pertanyaan yang berkala multipoint. ”suatu instrument dikatakan reliabel apabila memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0.6” (Nunnally, 1967 dalam Ghozali,2002). Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konsistensi instrument dalam mengukur konsep. Selain itu, pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukuran. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15 (Statistic Package for Sosial Science).

2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Nomalitas

Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing – masing variabel telah menyebar secara normal atau mendekati data normal. Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan. Jika data yang diperoleh itu terdistribusi normal dan variansinya sama, maka


(45)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik. Jika data yang diperoleh itu tidak terdistribusi dan variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesi dilakukan dengan alat statistik nonparametrik.

Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data dan uji kolmogorow – smirnov (Uji K - S). Jika tingkat signifikannya lebih besar dari 0,05, maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

b. Uji Heteroskedasitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual , dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homokedatisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian ini dilakukan dengan penggunaan Scatter – Plot menggunakan SPSS 15.0

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen yaitu pemberlakuan anggaran berbasis kinerja secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang sebagai variabel dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi linear (sederhana).


(46)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Pengujian adjusted (R2) digunakan untuk mengukur proposi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti R2 = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar mendekati 1,menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Uji Signifikan Simultan ( Uji – F)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya yaitu :

Ho : b1,b2 = 0 artinya suatu variabel independen X (anggaran berbasis kinerja) secara

simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y (kinerja Keuangan)

Ha : b1,b2 ≠ 0 artinya variabel independen X (anggaran berbasis kinerja) secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen Y (kinerja keuangan) Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Jika probabilitas < 0.05 maka, Ha diterima atau Ho ditolak

Jika probabilitas > 0.05 maka, Ha ditolak atau Ho diterima c. Uji Signifikan Parsial ( Uji – T)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap


(47)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

variabel dependen. Bentuk pengujian yaitu:

Ho : b1,b2 = 0 artinya suatu variabel independen X (anggaran berbasis kinerja) secara

parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y (kinerja Keuangan)

Ha : b1,b2 ≠ 0 artinya variabel independen X (anggaran berbasis kinerja) secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen Y (kinerja keuangan)

Cara menguji hipotesis ini adalah dengan membandingkan nilai t hasil perhitungan dengan nilai t menurut tabel dengan tingkat signifikasi (a) = 5 % dan derajat kebebasan df = n – k

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak (Ha diterima)

Jika thitung < ttabel maka H0 diterima (Ha ditolak)

G. Lokasi Dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanaan di kantor Pemerintahan daerah Kabupaten Deli Serdang,Dinas Pengelolah Keuangan Daerah (PKD) Jln.Negara Medan – Lubuk Pakam No.3 Telp 7951704 Lubuk Pakam (20514) Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian


(48)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

NO KEGIATAN

B u l a n (2009)

Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des 1. Proposal Penelitian

Pencarian Data Awal Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal dan Perbaikan Proposal

Seminar Proposal

2 Penelitian

Pengiriman Kuesioner Pengembalian Kuesioner Pengumpulan dan

Pengolahan data Menyusun Hasil Penelitian

Ujian Komprehenshif


(49)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Geografis Daerah

Kabupaten Deli Serdang memiliki luas 2.497,72 km2 secara Geografis terletak pada posisi 2057” Lintang Utara, 30,16” Lintang Selatan, 980,33” – 990,27” Bujur Timur. Secara administrasi Kabupaten Deli Serdang memiliki batas wilayah sebagai berikut :

• Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat

Malaka.

• Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai.

• Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.

• Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Karo dan

Kabupaten Langkat.

2. Topografis

Kabupaten Deli Serdang beriklim tropis dengan temperatur udara per bulan minimum 23,800C dan maksimum 32,100C. Curah hujan rata – rata antara 12 s.d 348 mm per bulan. Kecepatan udara / angin berkisar 2,1 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,8 mm / hari.

3. Demografis

Berdasarkan data statistik, penduduk Kabupaten Deli Serdang hingga 31 Desember 2007 tercatat berjumlah 1.686.366 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Deli Serdang, terdapat di kecamatan Deli Tua yaitu 6.057 km2 dan penduduk terendah di kecamatan Gunung Meriah sebanyak 33 jiwa / km2

4. Potensi Wilayah


(50)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

perkebunan, peternakan, perikanan, perikanan, perindustrian dan perdagangan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Potensi Wilayah

Pertanian

No Nama Komoditi

Luas Panen

(Ha) Harga per Kg

Jumlah Produksi Hasil Panen

Nilai Produksi (Rp)

1 Padi (Beras) 74.443,00 Rp 6,000 386.771.000 kg 2.320.626.000.000 2 Ubi Kayu 6.331,00 Rp 2,600 134.946.000 kg 350.079.600.000 3 Kacang Tanah 1.005,00 Rp 11,700 1.457.000 kg 17.046.900.000 4 Kacang Kedele 1.224,00 Rp 6,200 1.763.000 kg 10.930.600.000 5 Jagung 21.119,00 Rp 2,800 72.917.000 kg 204.167.600.000 6 Kacang Ijo 845 Rp 10,500 820.000 kg 8.610.000.000

Perkebunan

No Nama Komoditi

Luas Panen

(Ha) Harga per Kg

Jumlah Produksi Hasil Panen

Nilai Produksi (Rp)

1 Kelapa sawit 9.597,40 Rp 910 12.295.140 kg 11.188.577.400 2 Karet 4.192,50 Rp 4,000 5.156.780 kg 20.627.120.000 3 Kakao 4.963,57 Rp 23,000 5.662.310 kg 130.233.130.000 4 Kelapa 2.703,80 Rp 2,000 2.552.000 kg 5.104.000.000 5 Kopi 627,70 Rp 20,000 596.630 kg 11.932.600.000 6 Pinang 951,75 Rp 2,000 928.490 kg 1.856.980.000 7 Kemiri 707,50 Rp 13,800 426.630 kg 5.887.494.000

8 Aren 332,85 Rp 14,000 342.800 kg 4.799.200.000

9 Tebu 224,00 Rp 8,000 6.921.600 kg 55.372.800.000 10 Kulit manis 63,00 Rp 4,500 60.800 kg 273.600.000

11 Gambir 42,50 Rp 25,000 14.880 kg 372.000.000

Peternakan

No Uraian Jumlah Harga per ekor Nilai Produksi (Rp)

1 Sapi perah 1.353 ekor Rp 37,000 50.061.000

2 Sapi potong 23.999 ekor Rp 50,000 1.199.950.000

3 Kambing 47.991 ekor Rp 40,000 1.919.640.000

4 Domba 32.993 ekor Rp 40,000 1.319.720.000

5 Babi 29.641 ekor Rp 13,000 385.333.000

6 Ayam kampung 828.242 ekor Rp 32,000 26.53.744.000 7 Ayam petelor 3.794.871 ekor Rp 18,000 68.307.678.000 8 Ayam pedaging 5.588.559 ekor Rp 18,000 100.594.062.000

9 Itik 39.958 ekor Rp 16,500 659.307.000.000

Perikanan

*Produksi perikanan di Kabupaten Deli Serdang:

a). Perikanan Laut : 17.097,30 ton b). Tambak : 3.527,00 ton


(51)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

c). Kolam : 1.119,20 ton d). Perairan Umum : 184,90 ton

Perindustrian dan Perdagangan

No Uraian Unit Usaha Tenaga Kerja / org Investasi (Rp) Produksi(Rp) Nilai

1 Industri Besar 219 7.027 624.909.963 275.227.450

2 Industri Menengah 659 96.605 538.922.682 400.597.055

3 Industri Kecil Formal 2.077 28.337 65.257.163 348.550.597

4 Industri Kecil Non Formal

9.442 29.104 2.078.528 481.542.000

Total 12.397 161.073 1.231.168.336 1.505.917.102 Sumber Data : Dinas Perindag dan Dinas Deptan Kabupaten Deli Serdang

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Dari 60 kuesioner yang dikirim kepada responden hanya 52 kuesioner yang dikembalikan. Hal ini berarti respon rate 94,55% dan observasi penelitian berjumlah 52 sampel.

a. Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X)

Pemberlakuan Anggaran ini menggunakan kuisioner partisipasi anggaran dimana didalam penyajiannya, partisipasi anggaran mencakup item-item penting didalam anggaran berbasis kinerja seperti: efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas.

Berikut tabel 4.2 yang menyajikan deskripsi jawaban responden dalam kuisioner

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X)

Pertanyaan N Min Maks Mean

Std Deviation

Pertanyaan 1 52 3 6 4.33 0.94

Pertanyaan 2 52 2 6 3.73 1.01

Pertanyaan 3 52 2 7 4.00 1.10


(52)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Sumber Hasil Olahan Data SPSS, 2009

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dideskripsikan enam jawaban responden.Sebagai berikut: 1. Terhadap pernyataan jawaban pertama, berkaitan dengan seberapa besar unsur

keterlibatan pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam proses penyusunan anggaran. Rata – rata jawaban responden adalah 4,33. ini menyatakan bahwa pejabat SKPD memberi kontribusi tinggi terhadap penyususunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,94 menujukan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak outlier. Dikatakan outliner apabila data tersebut lebih besar dari 2,5 standart deviasi.

2. Terhadap jawaban kedua, berkaitan dengan seberapa masuk akal alasan pejabat SKPD Pemerintah Kabupaten Daerah Deli Serdang melakukan revisi anggaran. Rata – rata jawaban responden adalah 3,73. Ini berarti bahwa para pejabat SKPD memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,01 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang outliner atau jawaban yag bersifat ekstrim.

3. Terhadap jawaban ketiga, berkaitan dengan seberapa sering pejabat SKPD Pemerintan Daerah Kabupaten Deli Serdang mengemukakan permintaan, pendapat, atau usulan kepada atasan tanpa diminta. Rata – rata jawaban responden adalah 4,00. ini menunjukan bahwa para pejabt SKPD memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 1,10. ini

Pertanyaan 5 52 2 6 3.50 1.07


(53)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

berarti tidak terdapat jawaban yang outliner atau jawaban yang bersifat ekstrim.

4. Terhadap jawaban keempat, berkaitan dengan seberapa besar pengaruh pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang yang tercermin dalam anggaran akhir. Rata – rata jawaban responden adalah sebesar 4,04 yang hasil ini menunjukan bahwa para pejabat SKPD dapat memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,99 ini memberitahukan bahwa tidak terdapat jawaban yang ekstrim atau outliner.

5. Terhadap jawaban kelima, berkaitan dengan seberapa penting kontribusi pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam menyusun anggaran dan rata – rata jawaban responden atas pertanyaan ini sebesar 3,50 ini menyatakan bahwa para Kabag / Manajer memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap penyusunan anggaran dengan nilai standart deviasi sebesar 1,08 yang dimana nilai ini menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang outliner atau jawaban yang bersifat ekstrim.

6. Terhadap jawaban keenam, berkaitan dengan seberapa sering pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang diminta pendapat atau usulan ketika menyusun anggaran. Rata-rata jawaban responden sebesar 4,35. ini menunjukan bahwa para Kabag / Manajer memiliki kontribusi yang tinggi dalam penyusunan anggaran dengan nilai standar deviasi sebesar 0,97 dimana nilai ini menunjukan bahwa tidak terdapat jawaban yang ekstrim atau outliner.


(54)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

b. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang (Y)

Dalam penelitian ini memiliki batasan masalah pada kinerja keuangan dimana kinerja keuangan di nilai dari aspek non finansial yaitu melalui kinerja manajerial yang ada yakni, SKPD yang terdapat didalam Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang. Berikut tabel 4.2 yang memberikan deskripsi mengenai jawaban responden terhadap kuisioner Kinerja SKPD.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Keuangan (Y)

Pertanyaan N Min Maks Mean

Std. Deviation

Pertanyaan 1 52 2.7 7 5.60 1.06

Pertanyaan 2 52 2 7 5.39 1.25

Pertanyaan 3 52 2.5 7 5.53 1.23

Pertanyaan 4 52 3 7 5.35 0.90

Pertanyaan 5 52 1.7 7 5.70 1.41

Pertanyaan 6 52 1.3 7 4.34 1.70

Pertanyaan 7 52 1 6.5 2.05 1.56

Pertanyaan 8 52 1 7 5.26 1.63

Pertanyaan 9 52 3 7 5.52 1.04

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2009

1. Pertanyaan pertama menunjukkan seberapa tinggi kemampuan pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugas perencanaan . Rata – rata jawaban responden adalah 5,60. Nilai ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam hal perencanaan. Nilai standar deviasi sebesar 1.06 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outliner.

2. Pertanyaan kedua berkaitan dengan pengukuran tinggi kemampuan pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugas investigasi. Rata – rata jawaban responden adalah 5,39. Nilai ini menunjukan


(55)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam hal investigasi. Nilai standar deviasi 1,25 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim dan outliner.

3. Pertanyaan ketiga berkaitan dengan seberapa tinggi kemampuan pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugas koordinasi. Rata – rata jawaban responden adalah 5,53. Nilai ini menunjukkan bahwa responden memiliki kinerja yang tinggi dalam hal koordinasi. Nilai standar deviasi sebesar 1,23 menunjukan bahwa tidak ada jawaban yang berifat ekstrim dan outliner.

4. Pertanyaaan keempat berhubungan dengan seberapa besar peranan pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugas evaluasi. Rata – rata jawaban responden adalah 5,35. Nilai ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja yang baik dalam hal evaluasi. Nilai standar deviasi sebesar 0.90 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outliner.

5. Pertanyaan kelima menunjukkan pengukuran seberapa besar kemampuan pejabat SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugas pengawasan. Rata – rata responden menjawab 5,70 dimana nilai ini menunjukkan bahwa responden memiliki kinerja tinggi dalam hal pengawasan. Nilai standar deviasi sebesar 1,40. menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.


(56)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

6. Pertanyaan keenam berkaitan dengan seberapa besar peranan SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugasnya dalam pemilihan staf. Rata – rata jawaban responden 4,34 dimana nilai ini menunjukan bahwa responden memiliki kinerja yang tinggi dalam hal pemilihan staf. Nilai standar deviasi sebesar 1,70 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak ada data yang outliner.

7. Pertanyaan ketujuh berkaitan dengan seberapa besar peranan SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugasnya dalam negosiasi. Rata – rata jawaban responden 2,05 dimana nilai ini menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kinerja yang tinggi dalam hal negosiasi. Nilai standar deviasi sebesar 1.56 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.

8. Pertanyaan kedelapan berkaitan dengan seberapa besar peranan SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugasnya untuk menjadi seorang perwakilan. Rata – rata jawaban responden sebesar 5,26 dimana nilai ini menunjukkan tingkat kinerja responden yang tinggi terhadap menjalankan tugasnya melakukan perwakilan. Nilai standar deviasi 1,63 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang ekstrim, dan tidak terdapat data yang outliner.


(57)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugas secara keseluruhan dan nilai rata – rata sebesar 5,52 yang mana nilai ini menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kinerja yang tinggi dan nilai standar deviasi sebesar 1,04 dimana nilai ini menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang ekstrim dan data yang outliner.

2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Variabel

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran yang digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian terhadap validitas dilakukan dengan metode cunstruct validity.

Pengukuran ini menguji makna dan isi dari suatu konsep dan alat ukur yang dipakai untuk mengukur konsep tersebut. Uji validitas ”digunakan untuk valid atau tidak validnya suatu kuisioner” (Ghozali, 2005 ; 45).

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of

freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 52 sampel , dengan demikian dapat dihitung df = 52 – 2 = 50 berdasarkan tabel r dengan signifikasi ( ) sebesar 5% apabila df = 50, maka diperoleh rtabel = 0,2732. Hasil pengujian terhadap masing – masing variabel penelitian

dijelaskan sebagai berikut.

1.) Variabel Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja (X)

Tabel 4.3 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel pemberlakuan anggaran berbasis kinerja.


(1)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Model Summary(b)

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1

.622(a)

.387

.375

.6501

a Predictors: (Constant), Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja

b Dependent Variable: Kinerja Keuangan

ANOVA(b)

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

13.363

1

13.363

31.620

.000

Residual

21.131 50

0.423

Total

34.494 51

a Predictors: (Constant),

Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja

b Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Coefficients

a

Residu

als

Statisti

cs(a)

a

Depen

dent

Variabl

e:

Kinerja

Keuan

gan

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1 (Constant)

1.676

0.499

3.361 0.001

Pengaruh Anggaran

Berbasis Kinerja

0.115

0.020

0.622 5.623

0.000

a Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

N

Predicted Value

3.515

5.700

4.433

.5119

52

Residual

-1.5451

.9801

.0000

.6437

52

Std. Predicted Value

-1.792

2.475

.000

1.000

52


(2)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

2

1

0

-1

-2

-3

Regression Standardized Residual

12

10

8

6

4

2

0

Frequency

Mean = 1.46E-16 Std. Dev. = 0.99N = 52


(3)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0Observed Cum Prob

1.0 0.80.6 0.4 0.2 0.0

Expected Cum Prob

Dependent Variable: Kinerja Keuangan Normal P-P Plot of Regression Standardized...

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a

Test

distribution is Normal.

b Calculated from data.

Unstandardized

Residual

N

52

Normal Parameters(a,b)

Mean

.0000000

Std. Deviation

.8224

Most Extreme Differences

Absolute

.167

Positive

.083

Negative

-.167

Kolmogorov-Smirnov Z

1.206

Asymp. Sig. (2-tailed)


(4)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Lampian vii

3 2 1 0 -1 -2

Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2

Regression

Standardi

zed R

esidua

l


(5)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Lampiran viii


(6)

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010.