Penilaian Kompetensi Keterampilan

C. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan: Unjuk kerja/kinerja/praktik,Projek, Produk dan portofolio. Keterampilan abstrak mencakup kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan. Keterampilan konkret mencakup persepsi siswa tentang matematika, kesiapan mempelajari matematika, meniru atau menerapkan, mahir atau menguasai, menjadi gerakan alami, dan menjadi tindakan orisinal (Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik).

Bila dicermati kerangka dasar dan struktur kurikulum SMP/MTs pada Permendikbud nomor 58 tahun 2014, maka keterampilan matematika yang dipelajari siswa adalah keterampilan memecahkan

masalah matematika dan keterampilan melakukan percobaan atau keterampilan mengelola data masalah matematika dan keterampilan melakukan percobaan atau keterampilan mengelola data

Kemampuan yang dinilai dalam domain pemecahan masalah adalah kemampuan sebagai berikut.

1. Menggunakan matematika untuk memecahkan masalah di dalam lingkup matematika. Kemampuan siswa yang dinilai terkait memecahkan masalah matematika dalam lingkup matematika dapat terdiri atas kegiatan: (a) menunjukkan pemahaman masalah, (b) mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam penyelesaian masalah, (c) menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk,(d) memilih pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara tepat, (e) mengembangkan strategi penyelesaian masalah, (f) membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah, (g) menyelesaikan masalah yang tidak rutin.

2. Menggunakan matematika untuk memecahkan masalah dalam konteks kehidupan nyata

KD-KD dalam mata pelajaran Matematika untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan muatannya searah, dan keterampilan memecahkan masalah umumnya dilakukan secara tertulis, sehingga instrumen penilaian yang digunakan dapat berbentuk soal uraian, pilihan ganda, benar- salah, isian atau jawaban singkat. Agar kemampuan memecahkan masalah dapat dinilai akurat maka penggunaan soal pilihan ganda, benar-salah dan isian atau jawaban singkat dalam menilai kemampuan memecahkan masalah hendaknya diikuti dengan meminta siswa menuliskan alasan jawaban. Selain secara tertulis, kemampuan memecahkan masalah juga dapat dinilai melalui penugasan projek dan produk.

Dalam hal menentukan instrumen untuk menilai kompetensi keterampilan memecahkan masalah sering terjadi kekeliruan dengan instrumen untuk menilai kompetensi pengetahuan yang umumnya berbentuk bukan masalah. Perlu senantiasa diperhatikan bahwa pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal, sehingga ciri dari soal atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam materi soal atau tugas, (2) masalah tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab. Berikut ini contohnya.

No Kompetensi Dasar

Bukan‘Masalah’ Kompetensi Dasar

‘Masalah’

3.10 Menerapkan Pada kelompok pernyataan dan mengurutkan

1. 3.1 Membandingkan

Berapakah hasil

berikut ini, carilah pola dari beberapa bilangan

dari 3 + 2 × 5 ?

pola dan

generalisasi untuk operasinya, kemudian bulat dan pecahan

membuat prediksi lengkapilah dua pernyataan serta menerapkan

terakhir operasi hitung

(Kelas IX)

4@2=8 bilangan bulat dan

5 @ 3 = 11 bilangan pecahan

3 @ 5 = 13 dengan memanfa-

1 @ 7 = 15 atkan berbagai sifat

operasi (Kelas VII)

No Kompetensi Dasar

Bukan‘Masalah’ Kompetensi Dasar

‘Masalah’

4.4 Menggunakan Pekerjaan mengubin lantai perbandingan dan

2. 3.4 Memahami konsep Satu kantong

ditargetkan selesai dalam menggunakan bahasa

kue dibagikan

konsep

waktu 49 hari dengan 14 perbandingan dalam

kepada 6 anak.

perbandingan

pekerja. Karena suatu hal, mendeskripsikan

Setiap anak

untuk

setelah 16 hari, pekerjaan itu hubungan dua

mendapat 15

menyelesaikan

terhenti 12 hari, kemudian besaran atau lebih

kue. Berapa kue masalah nyata

dilanjutkan lagi. Berapa (Kelas VII)

yang diperoleh

dengan

setiap anak jika

menggunakan

banyak pekerja tambahan

satu kantong

tabel atau grafik

yang diperlukan agar

kue tersebut

(Kelas VII)

pekerjaan dapat diselesaikan

dibagikan

tepat waktu?

kepada 9 anak?

1. Penilaian Kompetensi Keterampilan dengan Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik

Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.

Penilaian dengan praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Contoh kegiatan praktek antara lain: bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan suatu alat.

Kegiatan praktik dalam matematika di SMP/MTs dimaknai sebagai kegiatan memecahkan masalah yang berkaitan dengan konteks kehidupan nyata. Penilaiannya dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa dalam tugas praktek tertentu. Kegiatannya dapat dilakukan dengan praktik atau penugasan praktik.

Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan penilaian praktik antar lain: (a) Langkah praktek yang dilakukan siswa adalah untuk menunjukkan praktik suatu kompetensi, (b) Ketepatan dan kelengkapan aspek yang akan dinilai dalam suatu praktek, (c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, (d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua dapat diamati, (e) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.

Penilaian praktik dapat dilakukan melalui: (1) penilaian tertulis hasil praktik, (2) identifikasi, (3) simulasi, dan (4) memberi contoh kerja (work sample).Dalam kegiatan penilaian praktek, pengamatan dilakukan pada saat terjadi proses kegiatan praktek.

Mengingat bahwa kemampuan praktik dalam matematika tak dapat dipisahkan dari kemampuan pengetahuannya maka uraian tugas pada instrumen penilaian praktik memuat instrumen penilaian

untuk mengukur kemampuan dalam pengetahuan dan keterampilan.

2. Penilaian Kompetensi Keterampilan melalui Penugasan Projek

Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan dan merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Pada penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

a. Kemampuan pengelolaan: Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

b. Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

c. Keaslian: Projek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap projek siswa.

Contoh Format Penilaian Kegiatan Projek

Mata Pelajaran :

Guru Pembimbing

Nama Projek :

Nama

Alokasi Waktu :

SKOR (1 - 5)

1 PERENCANAAN :

a. Rancangan Alat - Alat dan bahan

- Gambar

b. Uraian cara menggunakan alat

2 PELAKSANAAN :

a. Keakuratan Sumber Data / Informasi

b. Kuantitas Sumber Data

c. Analisis Data

d. Penarikan Kesimpulan

3 LAPORAN PROJEK :

a. Sistematika Laporan

b. Performans

c. Presentasi