2.4.1. Dampak dari Asam Asetat
Asam asetat pekat bersifat korosif, sehingga harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen,
serta iritasi pada membran mukosa Setiawan, 2007. Asam asetat encer, seperti pada cuka, tidak berbahaya, namun konsumsi
asam asetat yang lebih pekat adalah berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, dan perubahan
yang mematikan pada keasaman darah. Asam asetat dalam cuka secukupnya dilarutan sehingga tidak korosif, walaupun demikian, jika terus menerus makan
makanan yang mengandung cuka akan dapat merusak email gigi Hewitt, 2003.
2.4.2. Persyaratan penggunaan Asam Asetat Table 2.4.2. Persyaratan penggunaan asam asetat Standar Nasional
Indonesia
No. Kriteria Uji
Satuan Persyaratan
Cuka Dapur Cuka Meja
1. 2.
3. 4.
5. Keadaan
1.1 Bentuk
1.2 Bau
Kadar asam asetat Asam-asam anorganik
Asam format dan asam -
bb -
mgkg mgkg
mgkg Cairan
jernih,tidak berwarna. Khas
asam asetat. Min 12,5
Negatif Cairan
jernih,tidak berwarna. Khas
asam asetat. Min 4-12,5
Negatif
Universitas Sumatera Utara
2.5.Titrimetri
Titrimetri atau volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia yang luas pemakaiannya. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan. Pada satu
segi, cara ini menguntungkan karena pelaksanaannya mudah dan cepat, ketelitian dan ketepatannya cukup tinggi. Pada segi lain, cara ini menguntungkan karena
dapat digunakan untuk menentukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat yang berbeda-beda.
Dalam proses bagian demi bagian pentiter ditambahkan ke dalam larutan zat yang akan ditentukan dengan bantuan alat yang disebut buret sampai tercapai titik
kesetaraan. Titik kesetaraan adalah titik pada saat pereaksi dan zat yang ditentukan bereaksi sempurna secara stoikiometri. Titrasi harus dihentikan pada
dekat titik kesetaraan . Jumlah volume pentiter yang terpakai untuk mencapai titik kesetaraan ini disebut volume kesetaraan. Dengan mengetahui volume kesetaraan,
kadar pentiter dan faktor stoikiometri, maka jumlah zat yang ditentukan dapat dihitung dengan mudah Harrizul. R, 1995.
oksalat Cemaran logam
4.1 Pb 4.2 Besi Fe
Cemaran arsen As Maks.2
Maks.0,5 Maks.0,8
Maks.1 Maks.0,3
Maks.0,4
Universitas Sumatera Utara
2.6. Teori Asam Basa