2.6.6. Kontra Indikasi Vasektomi
1. Apabila ada peradangan kulit atau penyakit jamur di daerah scrotum.
2. Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien seperti
penyakit jantung koroner yang baru, diabetes mellitus, penyakit-penyakit perdarahan.
3. Penderita penyakit kulit atau jamur didaerah kemaluan.
4. Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia. 5.
Varikokel varises pada pembuluh darah balik buah zakar. 6.
Hidrokel penumpukan cairan pada kantong zakar. 7.
Penyakit kelainan pembuluh darah.
2.6.7. Hal-hal yang Perlu Diketahui Akseptor Vasektomi
1. Berpuasa hubungan suami istri selama 2 – 4 minggu, setelah melakukan
vasektomi 2.
Kehilangan kesuburan dan seksualitas. 3.
Menambah perasaan nyaman, rileks, dan menambah enjoy dalam menikmati hubungan suami istri.
Akseptor vasektomi harus kontrol kembali pada saat : 1.
1 minggu setelah operasi untuk melihat apakah terdapat infeksi atau tidak. 2.
1 bulan setelah operasi untuk melihat apakah ada kelainan atau tidak. 3.
Setiap 3 bulan untuk pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Segera kembali apabila terjadi pendarahan, badan panas, nyeri yang hebat atau
ada muntah dan sesak nafas. 5.
Dan bila terdapat keluhan
2.7. Pelaksanaan Pelayanan Vasektomi 2.7.1. Tempat Pelayanan Vasektomi
Vasektomi dapat dilakukan difasilitas kesehatan umum yang mempunyai ruang tindakan untuk bedah minor. Ruang yang dipilih sebaiknya tidak di bagian
yang sibuk atau banyak orang. Ruangan tersebut sebaiknya seperti berikut: a.
Mendapat penerangan yang cukup b.
Lantai semenkeramik tang mudah dibersihkan dan bebas debu dan serangga. c.
Sedapat mungkin dilengkapi dengan alat pengatur suhu ruang. Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan apabila menggunakan jendela, tirai harus terpasang
baik dan kuat. B. Persiapan Klien
Walaupun kulit tidak dapat tindakan pembersihan dengan menggunakan antiseptik sudah sangat mengurangi makroorganisme yang ada pada permukaan kulit,
terutama mikroorganisme yang dapat menyebabkan komplikasi tetanus : a. Klien sebaiknya mandi serta menggunakan pakaian yang bersih dan longgar
sebelum mengunjungi klinik. b. Klien dianjurkan untuk membawa celana khusus untuk menyangga skrotum.
c. Rambut pubis cukup di gunting pendek apabila menutupi daerah operasi.
Universitas Sumatera Utara
d. Cuci atau bersihkan daerah operasi dengan sabun dan air, kemudian ulangi sekali lagi dengan larutan antiseptik atau langsung diberi antiseptik.
e. Jika menggunakan larutan povidon iodine tunggu 1 atau 2 menit hingga yodium bebas yang terlepas dapat membunuh mikroorganisme.
3. Pencegahan Infeksi Sebelum tindakan:
1. Cuci tangan kemudian gosok skrotum dengan sabun lalu bilas dengan air yang
bersih 2.
Operator mencuci tangan dengan larutan antiseptik dan membilasnya dengan air bersih.
Selama tindakan: 1.
Gunakan instrumen yang telah disterilkan atau didesinfektan tingkat tinggi, termasuk sarung tangan dan kain tertutup.
2. Lakukan dengan tingkat keterampilan yang tinggi sehingga akan sangat
mengurangi resiko perdarahan dan infeksi. Sesudah tindakan:
1. Sementara masih menggunakan sarung tangan operator membuang bahan-bahan
yang terkontaminasi ke dalam wadah atau plastik yang tetutup rapat. 2.
Lakukan tindakan dekontaminasi dengan larutan klorin 0,5 pada instrumen atau alat yang masih akan digunakan lagi.
3. Lakukan dekontaminasi pada meja operasi, meja instrumen dan benda-benda
perlengkapan lain yang mungkin terkontaminasi selama tindakan berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
4. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan.
2.7.2. Teknik Vasektomi Standar
1. Celana dibuka baringkan klien dalam posisi terlentang.
2. Daerah kulit skrotum dan bagian lain dalam pangkal paha kiri dan kanan
dibersihkan dengan cairan yang tidak merangsang seperti larutan betadine, larutan klorheksidin atau asam pikrat. Bulu yang ada perlu dicukur terlebih
dahulu dan sebaiknya dilakukan oleh pasien sendiri. 3.
Tutuplah daerah yang telah dibersihkan tersebut dengan kain steril berlubang pada tempat skrotum ditonjolkan keluar.
Gambar 2.1. Daerah Skrotum
4. Tepat di linea mediana di atas vas deferens, kulit skrotum diberi anastesi local,
lalu jarum diteruskan masuk dan di daerah distal serta proksimal vas deferens dideponir lagi masing-masing 0,5 ml.
Universitas Sumatera Utara
5. Kulit skrotum diiris longitudinal 1 sampai 2 cm, tepat di atas vas deferens yang
telah ditonjolkan ke permukaan kulit.
Gambar 2.3. Prosedur Vasektomi Langkah Kelima Gambar 2.2. Prosedur Vasektomi Langkah Keempat
Universitas Sumatera Utara
6. Setelah kulit dibuka vas deferens di pegang dengan klem kemudian dibersihkan
dan dipisahkan sampai tampak vas deferens yang mengkilat seperti mutiara. Perdarahan ditangani dengan cermat, obat anastesi sebaiknya diberikan kembali
kedalam fasia vas deferens dan baru kemudian fasia disayat longitudinal sepanjang 0,5 cm. Usahakan tepi sayatan rata hingga memudahkan penjahitan
kembali. Selanjutnya vasdferens dan fasianya dipisahkan dengan gunting halus berujung runcing.
Gambar 2.4. Prosedur Vasektomi Langkah Keenam
7. Jepitlah vas deferens dengan klem pada dua tempat dengan jarak 1-2 cm dan ikat
dengan benang kedua ujungnya tapi jangan dipotong dahulu. Tariklah benang yang mengikat kedua ujung vas deferens tersebut untuk melihat jika ada
Universitas Sumatera Utara
perdarahan yang tersembunyi. Jepitlah hanya pada titik perdarahan jangan terlalu banyak karena dapat menjepit pembuluh darah lain seperti arteri testikularis atau
deferensiasilis. 8.
Potonglah diantara ke dua ikatan tersebut sepanjang 1 cm gunakan benang sutra atau 1 untuk mengikat vas deferens tersebut, ikatan tidak boleh terlalu longgar
tetapi juga jangan terlalu keras karena dapat memotong vas deferens.
9. Untuk mencegah rekanalisasi spontan, interposisi fasia vas deferens dianjurkan.
Interposisi fasia vas deferens adalah menjahit kembali fasia yang terluka sedemikian rupa, vas deferens bagian distal sebelah dibenamkan dalam fasia dan
vas deferens bagian prolsimal sebelah testis terletak diluar fasia.
Gambar 2.5. Prosedur Vasektomi Langkah Kedelepan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6. Prosedur Vasektomi Langkah Kesembilan
10. Lakukan tindakan di atas langkah 6-9 untuk vas deferens kanan dan kiri setelah
selesai tutuplah kulit dengan 1-2 jahitan plain catgut, rawat luka operasi dengan baik tutup dengan kasa steril dan diplester.
2.7.3. Perawatan dan Pemeriksaan Pasca Bedah Vasektomi