M EREK I . PEN GERTI AN UM UM

M EREK I . PEN GERTI AN UM UM

Merek m erupakan “ suat u t anda pem beda” at as barang at au j asa bagi sat u perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebagai t anda pem beda m aka m erek dalam sat u klasidikasi barang/ j asa t idak boleh m em iliki persam aan ant ara sat u dan lainnya baik pada keseluruhan m aupun pada pokoknya.

Pengert ian persam aan pada keseluruhannya yait u apabila m em punyai persam aan dalam hal asal, sifat , cara pem buat an dan t uj uan pem akaiannya.

Pengert ian persam aan pada pokoknya yait u apabila m em iliki persam aan dalam hal asal, sifat , cara pem buat an dan t uj uan pem akaiannya.

Pengert ian persam aan pada pokoknya yait u apabila m em iliki persam aan pada persam aan bent uk, persam aan cara penem pat an, persam aan bent uk dan cara penem pat an, persam aan bunyi ucapan, ( yurispudensi MARI ) .

Merek at as barang lazim disebut sebagai m erek dagang adalah m erek yang digunakan/ dit em pelkan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang at au beberapa orang, at au badan hukum .

Merek j asa adalah m erek yang digunakan pada j asa yang diperdagangkan oleh seseorang at au beberapa orang, at au badan hukum .

Merek sebagai t anda pem beda dapat berupa nam a, kat a, gam bar, huruf- huruf, angka- angka, susunan warna at au kom binasi dari unsur- unsur t ersebut .

Tanda yang t idak boleh dij adikan m erek ant ara lain :

- Tanda yang t idak m em iliki daya pem beda, m isalnya hanya sepot ong garis, garis yang sangat rum it at au kusut

Direkt orat Jenderal I ndust ri Kecil Menengah

Depart em en Perindust rian Depart em en Perindust rian

- Tanda berupa ket erangan barang, m isalnya m erek kacang unt uk produk kacang

- Tanda yang t elah m enj adi m ilik um um , m isalnya t anda lalulint as

- Kat a- kat a um um , m isalnya kat a rum ah, kot a dan sebagainya

I I . Ru a n g Lin gk u p Pe r lin du n ga n M e r e k

1. Definisi m erek m enurut Undang- undang No.14 t ahun 1997 pasal 1 but ir 1 :

Merek adalah t anda berupa gam bar, nam a, kat a, huruf, angka- angka, susunan at au kom binasi dari unsur- unsur t ersebut yang m em iliki daya pem beda dan digunakan dalam kegiat an perdagangan dan j asa.

2. Fungsi Merek Merek dapat berfungsi sebagai :

a. Tanda pengenal unt uk m em bedakan hasil produksi barang at au j asa dari salah sat u produksi t erhadap produksi lainnya.

b. Sebagai alat prom osi

c. Sebagai j am inan at as m ut u produk

d. Penunj uk asal barang at au j asa.

3. Perlindungan at as Merek Sesuai dengan pasal 3 UU No. 14 Tahun 1997, Hak at as Merek adalah Hak Khusus yang diberikan negara kepada “ Pem ilik Merek Yang Terdaft ar” dalam daft ar um um Merek unt uk j angka w akt u t ert ent u m enggunakan sendiri Merek t ersebut at au m em beri izin kepada seseorang at au beberapa orang secara bersam a- sam a, at au Badan Hukum unt uk m enggunakannya.

Direkt orat Jenderal I ndust ri Kecil Menengah

Depart em en Perindust rian

Dari bunyi pasal 3 t ersebut ada beberapa hal pent ing unt uk diket ahui, yait u :

- Pem egang/ pem ilik Hak Merek yait u : orang ( persero) , beberapa

orang ( pem ilik bersam a) , Bdan Hukum yang t elah m endapat kan Hak at as Merek yang disebut dengan Merek Terdaft ar.

- Perlindungan at as Merej \ k Terdaft ar yait u adanya Kepast ian

Hukum at as Merek Terdaft ar baik unt uk digunakan, diperpanj ang, dialihkan dan dihapuskan. Jangka w akt u perlindungan 10 t ahun sej ak t anggal penerim aan pendaft aran ( filing dat e)

- Sebagai alat bukt i bila t erj adi sengket a pelanggaran at as Merek

Terdaft ar.

4. Azas Hukum

I ndonesia m engenal at au m enganut azas konst it ut if yait u : hak at as Merek diperoleh at as pendaft arannya, art inya pem egang hak Merek adalah seseorang yang m endaft arkan unt uk pert am a kalinya di kant or Merek.

5. Pelanggaran dan Sanksi

Pelanggaran at as hak- hak Merek sesuai dengan UU No. 14 Tahun 1997 diklasifikasikan sebagai t indak pidana dengan 2 ( dua) klasifikasi :

a. Tindak Pidana Kej ahat an

b. Tindak Pidana Pelanggaran

Pasal 81 :

Pelanggaran at as Hak Merek t erdaft ar “ yang sam a pada keseluruhannya” dipidana penj ara paling lam a 7 ( t uj uh) t ahun at au denda paling banyak Rp. 100.000.000,- ( Serat us Jut a Rupiah)

Direkt orat Jenderal I ndust ri Kecil Menengah

Depart em en Perindust rian

Pasal 82 :

Pelanggaran at as Merek Terdaft ar “ yang sam a pada pokoknya” dipidana penj ara paling lam a 5 ( lim a) t ahun dan at au didenda paling banyak Rp. 50.000.000,- ( Lim a Puluh Jut a Rupiah) .

Pasal 84 :

Pelanggaran unt uk m em perdagangkan barang at au j asa yang bukan m ereknya dipidana paling lam a 1 ( sat u) t ahun at au dennda paling banyak Rp. 10.000.000,- ( Sepuluh Jut a Rupiah) Pelanggaran t erhadap pasal 84 dikat egrikan sebagai “ Tindak Pidana Pelanggaran”

6. Yang berhak m engaj ukan gugat an at as pelanggaran Hak at as Merek hanya pem egang Hak Merk, yait u Merek yang t elah t erdaft ar.

7. Bagi Merek t idak t erdaft ar t idak m endapat perlindungan hukum , art inya t idak berhak m engaj ukan gugat an at as m erek t erdaft ar m aupun at as m erek t idak t erdaft ar lainnya.

I I I . PROSED UR PEN D AFTARAN M EREK

1. Prosedur Pendaft aran

a. Mengaj ukan perm ohonan, sesuai dengan form pendaft aran Merek rangkap 4 ( em pat ) .

b. Mem buat surat pernyat aan bahw a pem ohon t idak m enit u at au m enggunakan m erek orang lain baik keseluruhan m aupun persam aan pada pokoknya.

c. Mem buat surat kuasa apabila pem ohon m engkuasakan perm ohonan pendaft aran Merek.

d. Lam piran- lam piran perm ohonan :

♦ Fotocopy KTP yang dilegalisir

Direkt orat Jenderal I ndust ri Kecil Menengah

Depart em en Perindust rian

♦ Fotocopy akte Pendirian Badan Hukum yang disyahkan not aris bagi pem ohon at as nam a Badan Hukum .

♦ Fotocopy kepem ilikan bersam a yang dilegalisir atas

nam a pem ohon lebih dari sat u orang.

♦ Fotocopy NPWP yang dilegalisir.

♦ Etiket Merek sebanyak 24 (duapuluh em pat) buah, 4 ( em pat ) buah dit em pel pada m asing- m asing form ( form rangkap 4) , dan 20 ( duapuluh) buah dalam am plop, dengan ukuran m aksim al 9 x 9 cm dan paling kecil 2 x 2 cm

♦ Kwitansi pem bayaran atas biaya pendaftaran sesuai

biaya yang t elah dit et apkan.

♦ Mencantum kan nam a negara dan tanggal perm int aan pendaft aran Merek pert am a kali bagi m erek dengan Hak Priorit as.

3. Pem eriksaan perm int aan pendaft aran Merek.

a. Pem eriksaan form al

Pem eriksaan form al adalah pem eriksaan at as kelengkapan persyarat an adm inist rasi yang dit et apkan.

b. Pem eriksaan Subst ansif.

Pem eriksaan Subst ansif adalah pem eriksaan t erhadap m erek yang diaj ukan apakah dapat didaft arkan at au t idak, berdasarkan persam aan pada keseluruhan, persam aan pada pokoknya, at as m erek sej enis m ilik orang lain, sudah diaj ukan m ereknya lebih dahulu oleh orang lain.

Direkt orat Jenderal I ndust ri Kecil Menengah

Depart em en Perindust rian

I V . M u t a si da n Lise n si

Pengert ian Mut asi m eliput i pengalihan hak dan perubahan nam a dan alam at .

1. Pengalihan hak

Pengalihan hak at as m erek dilakukan dengan cara :

a. Pew arisan

b. Wasiat

c. Hibah

d. Perj anj ian dan sebab- sebab lain sesuai dengan UU

2. Lisensi

Sesuai dengan pasal 1 but ir 5 UU No. 14 t ahun 197, Lisensi adalah izin yang diberikan pem ilik m erek t erdaft ar kepada seseorang at au beberapa orang secara bersam a- sam a at au badan hukum unt uk m enggunakan m erek t ersebut , baik unt uk seluruh at au sebagian j enis baran at au j asa yang didaft arkan.

V. Ja n gk a W a k t u Pe r lin du n ga n

Suat u Merek Terdaft ar yang dilindungi dalam j angka w akt u 10 t ahun dari t anggal pengaj uan pendaft aran. Jangka w akt u ini dapat diperpanj ang unt uk j angka w akt u yang t elah dit ent ukan selam a 10 t ahun. Pem ilik harus m engaj ukan perpanj angan 12 bulan sebelum m erek t ersebut t erakhir. Merek t ersebut akan diperpanj ang m asa berlakunya hanya j ika si pem ilik m asih m em akai m erek t ersebut dalam perdagangan barang dan at au j asa- j asa.

Direkt orat Jenderal I ndust ri Kecil Menengah

Depart em en Perindust rian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS KUALITAS LAYANAN PEMBAYARAN KREDIT MOTOR YAMAHA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PADA PT. BUSAN AUTO FINANCE JEMBER

0 35 19

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 SIDOARJO

0 25 27

TELAAH ATAS KETELADANAN RASULULLAH SAW DALAM MENDIDIK ANAK (USIA 6­12 TAHUN)

4 74 1

ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE AND TRANSFER) OLEH PEMERINTAH DAERAH SERTA AKIBAT HUKUM BAGI INVESTOR YANG MENGALIHKAN HAK PENGELOLAAN KEPADA INVESTOR LAIN

3 64 161

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENGHAPUSAN ATAS MEREK DAGANG "SINKO" DARI DAFTAR UMUM MEREK OLEH DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Studi Putusan Pengadilan Niaga No. 03/Merek/2001/PN.Jkt.Pst)

0 23 75

EVALUASI PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN CV. ERLANGGA, SIDOARJO

0 19 11

HUBUNGAN ANTARA LEBAR INTERMOLAR DAN PANJANG LENGKUNG GIGI RAHANG ATAS PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

0 26 17

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

KEKUATAN PEMBUKTIAN PERJANJIAN ADAT TERHADAP WANPRESTASI DALAM HAK NUMPANG KARANG (PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 110

1 42 17

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45