Pihak – Pihak Dalam Kartu Kredit

2. Pihak – Pihak Dalam Kartu Kredit

Strategi pemasaran kartu kredit sama halnya dengan strategi pemasaran produk – produk bank lainnya. Dimana ada empat pihak yang terkait dalam pemasaran artu kredit, yaitu meliputi : 47 a. Pihak penerbit kartu kredit yang terdiri dari : - Bank - Lembaga keuangan yang khusus bergerak di bidang penerbitan kartu kredit. - Lembaga keuangan yang disamping bergerak di dalam penerbitan kartu kredit, bergerak juga di bidang kegiatan – kegiatan lembaga keuangan lainnya. Kepada pihak penerbit ini, oleh hukum dibebankan kewajiban sebagai berikut : • Memberikan kartu kredit kepada pemegangnya. • Melakukan pelunasan pembayaran harga barang atau jasa atau bills yang disodorkan oleh penjual. • Memberitahukan kepada pemegang kartiu kredit terhadap setiap tagihannya dalam suatu periode tertentu, biasanya tiap satu bulan. 47 Munir Fuady, Hukum tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek , PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999,hal.174-177 • Memberitahukan kepada pemegang kartu kredit berita – berita lainnya yang menyangkut dengan hak, kewajiban dan kemudahan bagi pemegang tersebut. Selanjutnya pihak penerbit kartu kredit oleh hukum diberikan hak – hak sebagai berikut : • Menagih dan menerima dari pemegang kartu kredit pembayaran kembali uang harga pembelian barang atau jasa. • Menagih dan menerima dari pemegang kartu kredit pembayaran lainnya, seperti bunga, uang pangkal, uang tahunan, denda dan sebagainya. • Menerima komisi dari pembayaran tagihan kepada perantara penagihan atau kepada penjual. b. Pihak pemegang kartu kredit nasabah . Secara hukum, pihak pemegang kartu kredit mempunyai kewajiban sebagai berikut : • Tidak melakukan pembelian dengan kartu kredit yang melebihi batas maksimum. • Menandatangani slip pembelian yang disodorkan oleh pihak penjual barang atau jasa. • Melakukan pembayaran kembali harga pembelian sesuatu dengan tagihan oleh pihak penerbit kartu kredit. • Melakukan pembayaran – pembayaran lainnya, seperti uang pangkal, uang tahunan, denda, dan sebagainya. Selanjutnya, pihak pemegang kartu kredit mempunyai hak – hak sebagai berikut : • Hak untuk membeli barang atau jasa dengan memakai kartu kredit, dengan atau tanpa batas maksimum. • Kebanyakan kartu kredit juga memberi hak kepada pemegangnya untuk mengambil uang cash, baik pada mesin teller tertentu dengan memakai nomor kode tertentu ataupun via bank – bank lain atau bank penerbit. Biasanya jumlah pengambilan uang cash dibatasi samapai batas plafon tertentu. • Hak untuk mendapatkan informasi dari penerbit tentang perkembangan kreditnya dan tentang kemudahan – kemudahan sekiranya ada yang diperuntukkan kapadanya. c. Pihak penjual barang atau jasa merchant . Sedangkan pihak penjual barang atau jasa, terhadap mana kartu kredit akan atau telah dipergunakan, secara hukum mempunyai kewajiban – kewajiban sebagai berikut : • Memperkenankan pihak pemegang kartu kredit untuk membeli barang atau jasa dengan memakai kartu kredit. • Bila perlu melakukan pengecekan atau otorisasi tentang penggunaan dan keabsahan kartu kredit yang bersangkutan. • Menginformasikan kepada pemegang atau pembeli barang atau jasa tentang charge tembahan selain harga jika ada. Misalnya charge tambahan sekian persen dari harga penjualan terhadap pembelian dengan memakai kartu kredit terhadap beberapa jenis produk tertentu. • Menyodorkan slip pembelian untuk ditandatangani oleh pihak pembeli atau pemegang kartu kredit. • Membayar komisi ketika melakukan penagaihan kepada perantara jika dipakai perantara atau kepada penerbit jika dilakukan langsung kepada penerbit . Sedangkan yang menjadi hak dari penjual barang atau jasa adalah sebagai berikut • Meminta pelunasan harga barang atau jasa yang dibeli oleh pembelinya dengan memakai kartu kredit. • Meminta pembeli atau pemegang kartu kredit untuk menandatangani slip pembelian. • Menolak untuk menjual barang atau jasa jika tidak terdapat otorisasi dari penerbit kartu kredit. d. Pihak perantara yang terdiri dari : - Perantara penagihan antara penjual dan penerbit. - Perantara pembayaran antara pemegang dan penerbit. Pihak perantara penagihan antara penjual dan penerbit yang disebut juga dengan acquirer, adalah pihak yang meneruskan tagihan kepada penerbit berdasarkan tagihan yang masuk kepadanya yang diberikan oleh penjual barang atau jasa. Pihak perantara penagihan inilah yang melakukan pembayaran kepada pihak penjual tersebut. Apabila pihak perantara penagihan ini terpisah dari pihak penerbit, maka seperti juga tagihan perantara penagihan tersebut kepada penerbit, maka jumlah yang harus dibayar kepada penjualpun terkena pemotongan komisi oleh pihak perantara. Selanjutnya yang dimaksud dengan perantara pembayaran antara pihak pemegang dengan pihak penerbit adalah bank – bank dimana pembayaran kredit atau harga dilakukan oleh pemilik kartu kredit. Selanjutnya bank – bank ini akan mengirim uang pembayaran tersebut kepada penerbit. Pihak perantara pembayaran ini berkedudukan dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama saja seperti pemberian jasa pengiriman uang lainnya yang biasa dilakukannya. Dalam hal ini bank perantara ini akan mendapatkan bayaran berupa fee tertentu.

3. Macam – Macam Kartu Kredit