sedangkan konsumen antara adalah konsumen yang menggunakan suatu produk barang atau jasa untuk membuat barang atau jasa lainnya untuk diperdagangkan.
Sedangkan batasan – batasan tentang konsumen akhir menurut Az. Nasution adalah sebagai berikut “ setiap orang yang mendapatkan barang atau
jasa yang tersedia didalam masyarakat, digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi, keluarga atau rumah tangganya, dan tidak untuk kepentingan
komersial “.
24
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud konsumen adalah pemakai terakhir dari barang dan atau jasa untuk kepentingan
diri sendiri, keluarga atau rumah tangga dan tidak untuk diperdagangkan kembali.
2. Hak dan Kewajiban Konsumen
Istilah perlindungan konsumen berkaitan dengan perlindungan hukum, sehingga perlindungan konsumen pasti mengandung aspek hukum. Materi yang
mendapatkan perlindungan itu bukan sekedar fisik saja melainkan kepada hak – hak yang bersifat abstrak. Jadi perlindungan konsumen sangat identuk dengan
perlindungan yang diberikan hukum terhadap hak – hak konsumen. Hak – hak konsumen yang ada dan diakui sekarang bermula dari
perkembangan hak – hak konsumen yang ditegaskan dalam Resolusi PBB No. 39
24
Az. Nasution, 2002, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta : Diadit Media, hal.3
248 Tahun 1985 tentang Perlindungan Konsumen dan direalisasikan di Indonesia dalam UUPK No. 8 Tahun 1999.
Resolusi Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB No. 39 248 Tahun 1985 tentang Perlindungan Konsumen juga merumuskan berbegaia kepentingan
Konsumen yang perlu dilindungi, meliputi : a.
Perlindungan konsumen dari bahaya – bahaya terhadap kesehatan dan keamanannya.
b. Promosi dan perlindungan kepentingan ekonomi social konsumen ;
c. Tersedianya informasi yang memadai bagi konsumen untuk memberikan
kemampuan mereka melakukan pilihan yang tepat sesuai dengan kehendak dan kebutuhan pribadi;
d. Pendidkan konsumen ;
e. Tersedianya upaya ganti rugi yang efektif ;
f. Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen atau organisasi lainnya
yang relevan dan memberikan kesempatan kepada organisasi tersebut untuk menyuarakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan mereka.
25
25
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2001, Hukum tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, hal. 27 – 28
Secara umum dikenal adanya empat hak dasar konsumen yaitu : “ Hak untuk mendapatkan kemanan The right to safety , Hak untuk mendapatkan
informasi The right to be informed , Hak unuk memilih The right to choose , dan akhirnya Hak untuk didengar The right to be heard .
26
Di dalam Undang – Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 Bab III Pasal 4, hak konsumen adalah :
a. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamtan dalam mengkonsumsi
barang dan atau jasa ; b.
Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan ;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan atau jasa ; d.
Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan ;
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut ; f.
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen ; g.
Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif ;
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian,
apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya ;
i. Hak – hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang – undangan
lainnya.
Dari sembilan butir hak konsumen yang diberikan diatas, terlihat bahwa masalah kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen merupakan hal
yang paling pokok dan utama dalam perlindungan konsumen. Barang dan atau
26
Shidarta, Op. Cit, hal. 16
jasa yang penggunaannya tidak memberikan kenyamanan, terlebih lagi yang tidak aman atau dapat membahayakan keselamatan konsumen penggunanya, maka
konsumen diberikan hak untuk memilih barang dan atau jasa yang dikehendakinya berdasarkan atas keterbukaan informasi yang benar, jelas dan
jujur. Jika terdapat penyimpangan yang merugikan, konsumen berhak untuk didengar, memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan yang adil, kompensasi
sampai ganti rugi. Hak – hak dalam Undang – Undang Perlindungan Konsumen di atas
merupakan penjabaran dari Pasal – pasal yang bercirikan Negara kesejahteraan, yaitu pasal 27 ayat 2
27
, dan Pasal 33 Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia
28
. Betapa pentingnya hak – hak konsumen, sehingga melahitkan pemikiran
yang berpendapat bahwa hak – hak konsumen merupakan “ generasi keempat hak asasi manusia “ , yang merupakan kata kunci dalam konsepsi hk asasi manusia
dalam perkembangan di masa yang akan datang .
Sedangkan dalam Pasal 5 UU No. 8 Tahun 1999 mengatur tentang kewajiban konsumen adalah :
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan atau jasa demi keamanan dan keselamatan ;
27
Pasal 27 ayat 2 berbunyi : ‘ Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “.
28
Pasal 33 berbunyi : “ 1 perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan ; 2 cabang – cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara ; 3 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar – besarnya bagi kemakmuran rakyat “.
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan atau jasa ;
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati ;
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan kosnumen
secara patut ;
Penjabaran Pasal tersebut diatas, dimaksudkan agar konsumen sendiri dapat memperoleh hasil yang optimal atas perlindungan dan atau kepastian hukum bagi
dirinya.
3. Pengertian Pelaku Usaha