Kebijakan Tata Ruang Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Perkembangan Pariwisata dan Perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta a. Kunjungan Wisatawan
RESORT HOTEL DI KAWASAN WISATA PANTAI INDRAYANTI
2015
39 3. Kabupaten Sleman ibukota Kab. Selman dengan luas 574,82 km2 18,04
4. Kabupaten Kulonprogo ibukota Kab. Wates dengan laus 586,28 km2 18,40 5. Kabupaten Bantul ibukota Kab. Bantul dengan luas 506,85 km2 15,91
Kondisi Non-Fisik Yogyakarta memilki lembaga pengawasan pelayan umum bernama Ombudsman Daerah Yogyakarta yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur
DIY. Sri Sultan HB X pada tahun 2004. kepadatan penduduk Yogyakarta mencapai 13.687 jiwakm2. Kurang lebih sebanyak 43.640.000 jiwa. Berdasarkan Simposium
Perencanaan Kota Yogyakarta, tanggal 15-17 Maret 1979 hal.34, dinyatakan bahwa predikat kota
Yogyakarta secara nyata adalah: i. Sebagai Kota Pendidikan, Yogyakarta sebagia kota pendidikan dan kota pelajar
memiliki saran pendidikan yang berkualitas baik. Jumlah perguruan tinggi terus bertambah, dari data terakhir diketahui bahwa jumlah perguran tinggi ada 55
perguruan tinggi, belum termasuk sarana pendidikan non formal lainnya.
ii. Sebagai Kota Budaya dan Pariwisata, Yogyakarta juga dikenal memilki potensi budaya dan seni yang besar. Potensi budaya dapat dilihat melalui peninggalan-
peninggalan sejarah budaya yang masih terawat dengan baik dan adat istiadat serta tradisi kemasyarakatan masih terasa sekali dalam pola kehidupan sosial
masyarakat.
Topografi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terletak antara 70° 33 LS - 8° 12 LS dan
110° 00 BT - 110° 50 BT, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah daratan dengan topografi berbukit dan bergunung, yang berada pada ketinggian antara 0 -
2.910 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki perairan umum yang berupa sungai dan telaga. Iklim Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk tropis basah dengan
curah hujan yang cukup tinggi setiap tahunnya antara 1.660 - 2.500 milimeter. Suhu udara beragam antara 26,5° Celsius - 28,8° Celsius. Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana, seperti
gempa bumi, letusan gunung api, erosi tanah, banjir, dan kekeringan.
Klimatologis Kondisi iklim Yogyakarta tidak berbeda jauh dengan daerah bagian selatan
Pulau Jawa, yaitu relative panas dan lembab. Temperature maksimum adalah 34°C pada waktu malam hari. Curah hujan dimulai pada bulan Oktober sampai bulan April,
sedangkan musim kemarau bulan Mei sampai bulan September. Curah hujan sekitar 1800 mmtahun. Distribusi curah hujan ini tidak genap pada musimnya, 80 curah
hujan jatuh pada musim hujan dan sisanya 20 jatuh pada musim kering.