MASALAH GIZI PADA USIA SEKOLAH DAN REMAJA
E. MASALAH GIZI PADA USIA SEKOLAH DAN REMAJA
1. Kurus
a. Pengertian Kurus
Adalah keadaan dimana anak usia
sekolah
remaja
mengalami kekurangan gizi (kalori dan
protein) atau
disebut juga masalah gizi akut.
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik termasuk sistem reproduksi menjadi terganggu.
2. Mengganggu sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terkena penyakit infeksi. Bila kondisi kurus terus berlanjut akan meningkatkan risiko kematian.
3. Kesempatan untuk berprestasi menjadi menurun.
4. Produktivitas kerja (bagi remaja yang sudah bekerja) menjadi menurun.
5. Jika remaja kurus tersebut hamil, akan terjadi kompetisi kebutuhan zat gizi antara remaja dengan janin yang dikandungnya. Pada saat melahirkan dapat menyebabkan terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), stunting, dan cacat bawaan.
6. Memicu terjadinya anemia yang akan meningkatkan keguguran, perdarahan saat melahirkan, bayi lahir mati, kematian neonatal (bayi usia 0-28 hari).
c. Pencegahan agar tidak kurus
Gizi kurang dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan beraneka ragam dan cukup mengandung kalori dan protein, termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi, kentang, daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu. Minyak dari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan kalori, terutama pada anak-anak atau remaja yang tidak terlalu suka makan.
2. Gizi Lebih atau Obesitas
a. Pengertian Kegemukan dan Obesitas
Kelebihan berat badan sebagai
disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan yaitu pola makan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang dan kurangnya aktivitas fisik.
b. Akibat Masalah Kegemukan dan Obesitas
Kegemukan dan obesitas pada anak usia sekolah dan remaja berisiko berlanjut ke masa dewasa, dan merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoartritis, dan lain lain. Pada anak usia sekolah dan remaja,
juga dapat
mengakibatkan berbagai masalah kesehatan yang sangat merugikan kualitas hidup
anak seperti gangguan
pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea (henti napas sesaat) dan gangguan pernapasan lain.
c. Pencegahan Kegemukan dan Obesitas
Pola hidup sehat mencegah kegemukan dan obesitas dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Mengonsumsi buah dan sayur > 5 porsi per hari
2) Membatasi menonton
gameplaystation < 2 jam sehari
3) Tidak menyediakan TV di kamar anak
4) Mengurangi makanan dan minuman manis
5) Mengurangi makanan berlemak dan gorengan
6) Mengurangi makan di luar
7) Membiasakan makan pagi dan membawa makanan
bekal ke sekolah
8) Memibasakan makan bersama keluarga minimal 1 kali
sehari
9) Makan makanan sesuai dengan waktunya
10) Meningkatkan aktivitas fisik minimal 1 jamhari
11) Melibatkan keluarga untuk perbaikan gaya hidup untuk pencegahan gizi lebih
12) Membiasakan menimbang berat badan secara teratur
13) Target penurunan BB yang normal
3. Anemia
a. Pengertian Anemia
keadaan dimana kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 12 gdL untuk anak usia sekolah dan wanita dewasa. Anemia di masyarakat juga dikenal sebagai kurang darah.
Tabel 9.4. Rekomendasi WHO tentang pengelompokkan Anemia (gdL) berdasarkan umur:
Anemia (Normal)
Anak 5-11 11,5
11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 < 8,0
tahun
Anak 12- 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
14 tahun
WUS tidak 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
hamil
Penyebab anemia adalah ketidak seimbangan antara konsumsi bahan makanan sumber zat besi yang masuk ke dalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan zat besi. Selain konsumsi zat besi yang kurang dari kebutuhan, anemia juga dapat disebabkan oleh karena meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi misalnya masa menstruasi, masa tumbuh kembang remaja, ibu hami, akibat penyakit kronis seperti TBC, Infeksi dan lain lain. Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali pada remaja yang menderita anemia gizi besi dikenal dengan 5 L yaitu: Letih, Lemah, Lesu, Lelah, Lunglai. Selain itu sering disertai dengan keluhan pusing dan mata berkunang-kunang.
b. Akibat anemia
Anemia mengakibatkan menurunnya kemampuan tubuh, menurunnya konsentrasi belajar, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit, menghambat tumbuh kembang. Pada remaja putri akan menjadi calon ibu dengan keadaan berisiko tinggi.
c. Pencegahan anemia
Penyebab anemia gizi, sebagian besar adalah kekurangan konsumsi zat besi dalam makanan sehari-hari. Anemia gizi dapat dicegah dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung tinggi zat besi baik berasal dari hewani seperti hati sapi, hati ayam, daging, ikan, telur dan lain lain. Sumber zat besi dari tumbuh-tumbuhan (nabati) adalah kacang
Referensi: Pedoman Gizi Seimbang Gibson RS (2005) Principles of Nutritional Assesment, 2nd Ed.New York : Oxford University Press