DESKRIPSI VARIABEL
4.3 DESKRIPSI VARIABEL
Diskripsi variabel disini dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel.
Tabel 4.5 Diskripsi Variabel
rata teoritis Empiris
Saling menuntungkan
Integritas Moral
Persepsi Etika Bisnis
25 – 125 71 – 113
Tanggung jawab
Kepentingan publik
Perilaku profesional
Standar teknis
Persepsi Etika Profesi Akuntan
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa kecuali untuk sub variabel untuk variabel otonomi dan variabel integritas, semua persepsi menunjukkan skor rata-rata empiris yang lebih besar dari nilai rata-rata teoritsnya . Hal ini berarti bahwa selain persepsi terhadap otonomi dan integritas, persepsi responden terhadap etika Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa kecuali untuk sub variabel untuk variabel otonomi dan variabel integritas, semua persepsi menunjukkan skor rata-rata empiris yang lebih besar dari nilai rata-rata teoritsnya . Hal ini berarti bahwa selain persepsi terhadap otonomi dan integritas, persepsi responden terhadap etika
Tabel 4.6 Diskripsi Variabel Etika Bisnis Antar Kelompok
Kelompok
Akuntan Publik
Akuntan Pendidik
Mahasiswa Akt
Otonomi Mean
Max.
Kejujuran Mean
Keadilan Mean
Saling Menguntungkan Mean
Integritas Moral Mean
Persepsi Etika Bisnis Mean
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.7 Diskripsi Variabel Etika Profesi Akuntan Antar Kelompok
Kelompok
Akuntan Publik
Akuntan Pendidik
Mahasiswa Akt
Tanggung Jawab Mean
Kepentingan Mean
Integritas Mean
Objektifitas Mean
Kompetensi Mean
Kerahasiaan Mean
Perilaku Mean
Standar Teknis Mean
Persepsi Etika Prof. Akt Mean
Sumber : Data primer yang diolah
Pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 menunjukkan bahwa kelompok akuntan publik kecuali untuk sub variabel untuk variabel otonomi dan integritas, semua persepsi menunjukkan skor rata-rata empiris yang lebih besar dari nilai rata-rata teoritsnya. Hal ini berarti bahwa selain persepsi terhadap otonomi dan integritas, persepsi responden akuntan publik terhadap etika bisnis maupun etika profesi akuntan berada pada skor di atas rata-rata teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sikap para akuntan publik positif terhadap beberapa etika kecuali otonomi dan integritas yang sedikit berada di bawah rata-rata yang menunjukkan adanya sikap yang cenderung negatif dari para akuntan publik.
Kelompok akuntan pendidik kecuali untuk sub variabel untuk variabel otonomi, semua persepsi menunjukkan skor rata-rata empiris yang lebih besar dari nilai rata-rata teoritsnya. Hal ini berarti bahwa selain persepsi terhadap otonomi, persepsi responden akuntan pendidik terhadap etika bisnis maupun etika profesi akuntan berada pada skor di atas rata-rata teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sikap para akuntan pendidik positif terhadap beberapa etika kecuali otonomi yang sedikit berada di bawah rata-rata yang menunjukkan adanya sikap yang cenderung negatif dari para akuntan pendidik.
Kelompok mahasiswa akuntansi kecuali untuk sub variabel untuk variabel otonomi, semua persepsi menunjukkan skor rata-rata empiris yang lebih besar dari nilai rata-rata teoritsnya. Hal ini berarti bahwa selain persepsi terhadap otonomi, persepsi responden mahasiswa akuntansi terhadap etika bisnis maupun etika profesi akuntan berada pada skor di atas rata-rata teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sikap para mahasiswa akuntansi positif terhadap beberapa etika kecuali Kelompok mahasiswa akuntansi kecuali untuk sub variabel untuk variabel otonomi, semua persepsi menunjukkan skor rata-rata empiris yang lebih besar dari nilai rata-rata teoritsnya. Hal ini berarti bahwa selain persepsi terhadap otonomi, persepsi responden mahasiswa akuntansi terhadap etika bisnis maupun etika profesi akuntan berada pada skor di atas rata-rata teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sikap para mahasiswa akuntansi positif terhadap beberapa etika kecuali