Penggolongan Antasida Indikasi Antasida Efek Samping Antasida

2.4.1 Penggolongan Antasida

Secara klinis antasida dapat dibagi atas 2 golongan: a. Antasida kuat, yaitu antasida yang mempunyai aktivitas netralisasi asam yang efektif, termasuk: Natrium bikarbonat, Kalsium karbonat dan Magnesii oksid. b. Antasida tidak kuat, karena mempunyai kapasitas netralisasi asam lambung relatif kecil, termasuk: semua antasida selain diatas, terutama Aluminium hidroksida gel. Pemberian antasida dalam dosis yang cukup kuat mempercepat proses penyembuhan pada ulkus peptikum Munaf, 1994. Berdasarkan pengaruhnya terhadap keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam tubuh, anatsida dibagi menjadi 2 yaitu: a. Antasida nonsistemik, yaitu antasida yang mempunyai kation yang membentuk senyawa-senyawa yang tidak larut dalam usus dan tidak dapat diabsorbsi, sehingga tidak mempengaruhi keseimbangan asam basa dalam tubuh namun hanya mempengaruhi kemasaman cairan dalam saluran cerna. Misalnya Aluminium hidroksida dan Kalsium karbonat. b. Antasida sistemik, yaitu antasida yang tidak membentuk kompleks yang tidak larut dan ion-ionnya dapat diserap oleh usus halus sehingga dapat merubah keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam tubuh dan dapat menimbulkan alkalosis. Misalnya Na-bikarbonat Anwar, 2000.

2.4.2 Indikasi Antasida

1. Pemberian antasida dapat mengurangi rasa nyeri pada ulkus peptikum 2. Mengurangi hiperasiditas 3. Mengobati rasa panas di uluh hati heart burn 4. Mencegah pembentukan batu fosfat dalam ginjal Universitas Sumatera Utara 5. Mencegah pembentukan batu kristal obat-obat yang menyebabkan pH urin menjadi asam 6. Efek samping konstipasi pada penggunaan antasida dapat mengobati penyakit diare Munaf, 1994.

2.4.3 Efek Samping Antasida

Pemberian antasida dalam dosis besar secara terus-menerus dapat memberikan efek samping sebagai berikut: 1. Alkalosis karena diserapnya kation-kation antasida, retensi cairan dan gejala keracunan Mg dengan depresi SSP karena diserapnya Mg dapat terjadi pada pemakaian antasida 2. Perubahan fungsional usus besar, dapat berupa: • Konstipasi pada pemakaian Ca-karbonat • Diare pada pemakaian preparat Mg • Susah buang air besar akibat pemakaian hidrat garam-garam aluminium yang terdapat di dalam usus besar terpisah dari tinja dan menjadi keras sehingga susah dikeluarkan. Untuk mencegah efek samping diatas dianjurkan untuk menggunakan kombinasi • Alkalosis terjadi pada penggunaan Na-bikarbonat • Gangguan absorpsi atau sekresi obat lain. Antasida dapat menghambat absorpsi obat-obat seperti: tetrasiklin, digoksin, fenitoin, isoniazid dan obat-obat yang bersifat asam Anwar, 2000.

2.5 Kalsium Karbonat