Penelitian yang Relevan

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Probowati Sulistyani, dkk (2006)

Dalam penelitian yang berjudul “ Kesesuaian Lahan Tanaman Kakao di Lahan Perkebunan Karet” Metode yang digunakan metode survey detail dan teknik analisis data mengunakan teknik matching. Hasil penelitian diantaranya :

a. Kesesuaian lahan aktual di lokasi penelitian adalah S3f (76,50 Ha), yaitu kesesuaian lahan kurang sesuai dengan faktor pembatas retensi unsur hara (f) dan S3f,n (177,48 Ha),yaitu kurang sesuai dengan factor pembatas

retensi unsur hara (f) dan faktor ketersediaan unsure hara (n).

b. Kesesuaian lahan potensial di lokasi penelitian adalah S2w (143,64Ha) yaitu kesesuaian lahan kurang sesuai dengan faktor pembatas curah hujan (w) dan S2w,r (110,34Ha) yaitu kelas kesesuaian lahan dengan 2 faktor

pembatas yaitu curah hujan (w) dan media perakaran (r) yaitu tekstur tanah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Diana Endah Purwani (2007)

D alam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Sengon dan Kacang Tanah Daerah Aliran Sungai Samin Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah”.

Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dan teknik analisis data dengan menggunakan teknik matching.

Hasil penelitian adalah:

a. Kualitas dan karakteristik lahan di daerah penelitian sebagai berikut :

Temperature berkisar 25,69 0 C-7,08 0 C, selama satu tahun terdapat rata-rata 5 bulan kering, rata-rata curah hujan 2006,275 mm, keadaaan drainase terhambat hingga cepat,tekstur tanah relative homogen yaitu bertekstur halus, kedalaman efektif antara 10-200cm, KTK sebesar 16-34.2

me%, pH antara 5.5-7.0, N total antara 0.1 – 0.59%, P 2 O 5 10,15 – 26.53 ppm,

K 2 O antara 0.12 – 0.90 me/100 gram, tingkat bahaya erosi mulai sangat ringat ringan hingga sangat berat dan bahaya banjir yang terjadi sedang hingga tanpa banjir.

b. Kesesuaian aktual untuk tanaman sengon dan kacang tanah, sebagai berikut:

1) Terdapat 3 kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman sengon. Kelas – kelas tersebut :

a) S3 (3,22%) dengan subkelas kesesuaian S3r (2,75 %), S3r,e (0,05%) dan S3r,s/m (0,42%).

b) N1 (10,30%) dengan sub kelas kesesuaian N1 (9,74%), N1r,s/m (0,23%) dan N1 s/m (0,34%).

c) N2 (62,97%) dengan sub kelas kesesuaian lahan N2r(10,09%, N2t (3,49%), N2r,s/m,e (0,1%), N2t,r (0,36%), N2r,s/m (1,65%), N2r,e (1,03%), N2e (0,69%), N2t,s/m,e (2,22%), N2t,w (2,45%), N2s/m

(1,23%), N2t,w,r (0,95%), N2t,r,e (0.21%), N2t,r,e (0,21%), N2t,s/m (0,67%), N2w (23,91%) dan N2 s/m,e (0,14%).

2) Terdapat 3 kelas kesesuaian lahan atual untuk tanaman kacang tanah. Kelas – kelas tersebut antara lain :

a) S3(49,69%), dengan subkelas kesesuaian S3r(10,18%), S3r,n (36,22%), S3r,n,s/m(1,78%), S3r,s/m 0,18%), S3r,s/m,e(0,05%),

S3t,n(0,95%), S3t,r (0,19%) dan S3t,r,s/m,e (,14%).

b) N1 (4,50%) dengan sub kelas kesesuaian N1s/m (4,50%).

c) N2 (22,30%) dengan sub kelas kesesuaian N2r (3,28%), N2r,n,s/m (2,70%), N2r,s/m (5,99%), N2s/m,e (2,21%), N2t(1,58%), N2t,r,s/m

(2,08%) dan N2t,s/m,e (2,54%).

c. Kesesuaian lahan potensial dengan tingkat pengelolaan sedang untuk tanaman sengon dan kacang tanah, sebagai berikut :

1) Kesesuaiaan lahan potensial pada tingkat pengelolaan sedang untuk tanaman sengon dan kacang tanah dapat dilakukan oleh para petani

2) Usaha perbaikan yang dapat dilakukan meliputi :

a) Sengon Usaha perbaikan pada faktor pembatas ketersediaan air dengan perbaikan pada sistem irigasi dan pada faktor pembatas tingkat

bahaya erosi dengan pembuatan teras, penanaman sengon sejajar kontur dan penanaman tanaman penutup tanah.

b) Kacang Tanah Usaha perbaikan pada faktor pembatas media perakaran dengan

pembuatan saluran drainase, faktor pembatas ketersediaan hara dengan usaha perbaikan melalui pemberian pupuk yang disesuaikan untuk tanaman dan pada faktor pembatas tingkat bahaya erosi usaha perbaikan yang dapat dilakukan melalui pengurangan terhadap laju erosi dengan pembuatan teras serta penanaman sejajar kontur.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Abidin Dwi Sulistyo. (2010). Dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi kesesuaian lahan dan produktivitas lahan untuk tanaman jagung di DAS Grindulu Hulu Kabupaten

Pacitan dan Ponorogo Tahun 2009 ”. Tujuan dari penelitian adalah Mengetahui tingkat subkelas kesesuaian

lahan untuk tanaman jagung di DAS Grindulu hulu. Mengetahui produktivitas tanaman jagung pada lahan jagung di setiap subkelas kesesuaian lahan yang ada di DAS Grindulu hulu

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif spasial dengan teknik pengambilan sampel secara area sampling dan metode analisis data menggunakan matching.

Hasil penelitian :

a. Terdapat 5 subkelas kesesuaian lahan yaitu subkelas kesesuaian lahan S3 a. Terdapat 5 subkelas kesesuaian lahan yaitu subkelas kesesuaian lahan S3

b. Produktivitas tanaman jagung tertinggi terdapat pada subkelas S3 s/m yaitu sebesar 9.36 ton/ha sekali panen dengan rata-rata produksi jagung

sekali panen 2.34 ton sekali panen. Produktivitas tanaman jagung terendah terdapat pada subkelas N2r,s/m yaitu sebesar 2.46 ton/ha sekali panen dengan rata-rata produksi jagung sekali panen sebesar 1.96 ton.

Kakao di Lahan Perkebunan Tanaman Sengon dan Kacang Produktivitas

untuk Tanaman Kopi dan Karet Daerah Karet Tanah Daerah Aliaran Sungai Tanaman Jagung di DAS Grindulu Aliran Sungai Jambangan Kabupaten Samin Kabupaten Karanganyar Hulu Kabupaten Pacitan dan Karanganyar Tahun 2011

Lahan

dan Sukoharjo Propinsi Jawa Ponorogo Tahun 2009 Tengah

(Jurnal Fakultas Pertanian (Skripsi FKIP UNS, Surakarta (Skripsi FKIP UNS, Surakarta (Skripsi FKIP UNS, Surakarta tahun Universitas

Sriwijaya, tahun 2007) tahun 2010) 2012)

Sumatera Selatan tahun 2006)

Tujuan  Untuk memperoleh data dan  Untuk mengetahui kualitas dan  Mengetahui tingkat subkelas  Mengetahui tingkat kesesuaian lahan informasi dan kimia tanah karakteristik lahan DAS Samin kesesuaian lahan untuk tanaman aktual untuk tanaman kopi dan karet di aktual di lahan perkebunan  Menentukan tingkat kesesuaian jagung di DAS Grindulu hulu . Daerah Aliran Sungai Jambangan. karet

melakukan lahan aktual untuk tanaman  Mengetahui produktivitas tanaman  Mengetahui tingkat kesesuaian lahan penilaian kesesuaian lahan sengon dan kacang tanah di DAS jagung pada lahan jagung di setiap potensial untuk tanaman kopi dan karet untuk tanaman kakao. Samin subkelas kesesuaian lahan yang di Daerah Aliran Sungai Jambangan.  Menetukan tingkat kesesuaian ada di DAS Grindulu hulu  Mengetahui produktivitas kopi dan

serta

lahan potensial untuk tanaman

karet di Daerah Aliran Sungai

sengon dan kacang tanah di DAS

Jambangan

Samin.

Metode  Metode yang digunakan  Metode yang digunakan dalam  Metode penelitian yang digunakan  Metode yang digunakan dalam

adalah dalam penelitian adalah Metode penelitian tersebut adalah deskriptif teknik

penelitian metode survey detail dan penelitian

tersebut

teknik yang digunakan dalam penelitian dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel secara ini adalah penelitian deskriptif secara purposive sampling dan teknik matching. purposive sampling dan teknik spasial dengan tknik pengambilan analisis data dengan menggunakan analisis

analisis data deskriptif

dengan

data

dengan sampel secara area sampling dan teknik matching

menggunakan teknik matching metode analisis data menggunakan

matching.

faktor terdapat rata-rata 5 bulan kering, subkelas kesesuaian lahan S1 r,s/m (14,99%),N1r,e(1,63%),N2r(9,59%),N pembatas retensi unsur hara rata-rata curah hujan 2006.275 (cukup sesuai) dengan luas 164.27 2s/m(12,45%),N2s/m,e(0,9%). (f) dan S3f,n (177,48 mm, keadaaan drainase terhambat Ha (1.96%), subkelas kesesuaiaan Terdapat 12 subkelas Kesesuaian Ha),yaitu kurang sesuai hingga cepat,tekstur tanah relative lahan N1s/m (tidak sesuai saat ini) Lahan Aktual untuk Tanaman Karet dengan factor pembatas homogen yaitu bertekstur halus, dengan luas 6.72 Ha (0.08%) antara lain : S3w,n (12,47%), S3w,r,n retensi unsur hara (f) dan kedalaman efektif antara 10- subkelas kesesuaian lahan N2 r (8,61%),S3t,w,n (0,84%),N1r (7,70%), faktor ketersediaan unsure 200cm, KTK sebesar 16-34.2 (tidak sesuai permanen) dengan N1r,e(1,63%),N1r,s/m(20,77%),N2s/m

dengan

hara (n). me%, pH antara 5.5-7.0, Ntotal luas 667.8 Ha (7.96%), Subkelas (0,66%),N2w(19,79%),N2s/m,e(0,90),  Kesesuaian lahan potensial antara 0.1 – 0.59%, P2O5 10,15 – kesesuaian lahan N2r,s/m (tidak N2w,r(2,51%),N2w,s/m(10,46%),

di lokasi penelitian adalah

26.53 ppm, K2O antara 0.12 – sesuai permanen) dengan luas N2w,r,s/m (4,90%). S2w

(143,64Ha)

yaitu

0.90 me/100 gram, tingkat bahaya 690.56 Ha (8.23%) dari luas Kesesuaian Lahan Potensial untuk

kesesuaian lahan kurang erosi mulai sangat ringat ringan seluruh daerah penelitian Tanaman Kopi

sesuai

faktor hingga sangat berat dan bahaya  Produktivitas tanaman jagung 1)Tingkat Pengelolaan Sedang : pembatas curah hujan (w) banjir yang terjadi sedang hingga tertinggi terdapat pada subkelas S3 terdapat 8 subkelas kesesuaian lahan dan S2w,r (110,34Ha) yaitu tanpa banjir. s/m yaitu sebesar 9.36 ton/ha antaralain:S2r,s/m;S2w,r,f,n;S2w,r,f,n, kelas

dengan

untuk sekali panen dengan rata-rata s/m;S3r,n;S3r,s/m;S3r,n,s/m; S3r,s/m,e dengan 2 faktor pembatas tanaman sengon dan kacang produksi jagung sekali panen 2.34 dan N1s/m yaitu curah hujan (w) dan tanah, sebagai berikut : ton sekali panen. Sedangkan 2)TingkatPengelolaan Tinggi : terdapat media perakaran (r) yaitu Terdapat 3 kelas kesesuaian lahan produktivitas tanaman jagung

kesesuaian

lahan  Kesesuaiaan

aktual

9 subkelas kesesuaian lahan antara tekstur tanah actual untuk tanaman sengon. terendah terdapat pada subkelas lain: S2s/m; S2w,r,f,n; S2w,r,f,n,s/m; Kelas –kelas tersebut : N2 r,s/m yaitu sebesar 2.46 ton/ha S3s/m; S3r,n; S3n,s/m; S3r,s/m; N1s/m

S3 (3,22%) N1 (10,30%) dan N2 sekali panen dengan rata-rata dan N1r,s/m.

Kesesuaian Lahan Potensial untuk

(62,97%) Terdapat 3 kelas produksi jagung sekali panen

kesesuaian lahan actual untuk sebesar 1.96 ton. Tanaman Karet Tingkat Pengelolaan tanaman kacang tanah. Kelas – Sedang: terdapat 7 subkelas kesesuaian kelas tersebut antara lain : lahan antara lain: S2t,w,n; S3r; S3t;

S3w,r,n; S3t,w,r,n,s/m,e; N1s/m dan

S3 (49,69%), N1 (4,50%) dan N2

(22,30%) N1r,s/m. 2)Tingkat Pengelolaan Tinggi : terdapat 6 subkelas kesesuaian lahan

Karet : a.Produktivitas

Tanaman Kopi: Produktivitas tanaman kopi tertinggi terdapat pada subkelas kesesuaian lahan N1r,s/m dengan produktivitas sebesar 896Kg/Ha/tahun. Produktivitas tanaman kopi terendah terdapat subkelas N2s/m dengan produktivitas sebesar 47 kg/Ha/tahun.

 b.Produktivitas Tanaman Karet : Produktivitas tanaman karet tertinggi

terdapat pada subkelas kesesuaian lahan S3w,n dengan produktivitas sebesar 2137 kg/ha/tahun.Produktivitas tanaman karet terendah terdapat pada subkelas kesesuaian lahan N2w,s/m dengan produktivitas sebesar 1618 kg/ha/tahun