Metode Analisis Data

B. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang tidak pernah membeli produk tas merek Luois Vuitton palsu. Jumlah kuesioner yang disebarkan dan berhasil dikumpulkan peneliti adalah sebanyak 160 kuesioner.

Dalam pengumpulan data sampel, peneliti tidak menemukan adanya

Selain tidak ditemukannya kuisioner cacat, jumlah data sampel terkumpul telah memenuhi ukuran sampel minimum yang disyaratkan dalam penelitian ini, sehingga seluruh kuisioner terkumpul dapat dianalisis secara statistik. Gambaran umum responden serta tanggapan responden dapat dilihat sebagai berikut :

a) Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian awal kuesioner yaitu identitas responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Analisis deskriptif mengenai karakteristik responden sebagai berikut :

Tabel IV.2

Deskripsi Karakteristik Responden

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

DIPOLIMA

S1

S2

SLTA

Deskripsi Karakteristik Responden, Lanjutan

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Sumber: Data primer yang diolah, 2011 .

dari 160 responden, mayoritas responden dalam penelitian ini adalah wanita (123 responden atau 76,9%), berusia antara 21 sampai 23 tahun (76 responden), mempunyai tingkat pendidikan S1 (75 responden atau 46,9 %) serta berprofesi sebagai mahasiswa (94 responden atau 58,8%).

b) Analisis Deskriptif Tanggapan RespondenPada Kuisioner terbuka

Tanggapan responden terhadap kuesioner terbuka yang diberikan peneliti terlihat pada jawaban tertulis responden. Dalam analisis ini, kuisioner disebarkan pada 20 responden. Bagian ini diuraikan mengenai kecenderungan pendapat dan tanggapan dari individu yang mengenai kepatuhan hukum dan legalitas konsumen atas pemalsuan produk merek mewah, integritas, materialisme, status konsumsi,tampilan produk serta niat pembelian. Berdasarkan kuisioner terbuka tersebut didapatkan hasil bahwa setengah dari jumlah responden menyatakan setuju dengan adanya produk Louis Vuitton palsu.

Responden menilai sebagai individu yang berintegritas tinggi tetapi mereka juga menganggap ketersediaan produk tas Louis Vuitton palsu dianggap sah. Responden menilai produk Louis Vuitton palsu sebagai sarana bagi konsumen yang menginginkan produk bermerek terkenal tetapi tidak memiliki banyak uang.Serta produk tersebut dapat menjadi Responden menilai sebagai individu yang berintegritas tinggi tetapi mereka juga menganggap ketersediaan produk tas Louis Vuitton palsu dianggap sah. Responden menilai produk Louis Vuitton palsu sebagai sarana bagi konsumen yang menginginkan produk bermerek terkenal tetapi tidak memiliki banyak uang.Serta produk tersebut dapat menjadi

Maka disimpulkan bahwa meskipun berintegritas tinggi, konsumen menyetujui adanya penjualan maupun pembelian produk palsu.Pandangan mengenai kekayaan materi sebagai jaminan kebahagiaan, serta tuntutan kesan prestige disetiap penampilan, berdampak pada niat konsumen mencari produk tas luxury brand palsu yang menyerupai produk asli sebagai sarana kemewahan.

c) Analisis Deskriptif Tanggapan RespondenPada Kuisioner tertutup

Tanggapan responden pada kuesioner yang diberikan peneliti nampak pada jawaban responden. Analisis ini akanmenjelaskan tentang kecenderungan pendapat dan tanggapan dari individu yang berniat untuk membeli produk tas merek Louis Vuitton Palsu. Pernyataan-pernyataan responden mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti. Analisis deskriptif tentang tanggapan responden atas kuisioner dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Analisis deskriptif tanggapan responden tentang pengetahuan merek Louis Vuitton ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :

Tabel IV.4

Deskripsi Tanggapan Responden tentang Pengetahuan Merek INDIKATOR

Jumlah nominal angka

Jumlah Presentase (%)

Pengetahuan merek Louis Vuitton

160 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Pada Tabel IV.4 dapat dilihat bahwa konsumen yang mengetahui merek Louis Vuitton hanya sebesar 55,6%. Sisanya diartikan bahwa masih banyak konsumen yang belum terlalu mengenal merek Louis Vuitton. Maka hal ini menunjukkan responden memiliki brand awarness yang rendah atas merek Louis Vuitton.

2. Tanggapan Responden Mengenai Integritas

Analisis deskriptif tanggapan responden mengenai variabel integritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Integritas

NO

INDIKATOR PERTANYAAN

Jumlah nominal

angka

Jumlah Presenta se (%)

Nilai tanggung jawab konsumen

kejujuran konsumen

kesantunan konsumen

24 15 160 100 4 Nilai pengendalian

diri konsumen

Rata – rata (%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan data dari Tabel IV.5menunjukkan bahwa dari 160 responden sebagian besar responden menjawab setuju untuk 4 item pernyataan integritas dengan nilai rata-rata sebesar 60,1%. Maka dapat diartikan bahwa responden menilai dirinya sebagai pribadi yang memiliki integritas tinggi.

3. Tanggapan Responden Mengenai Status Konsumsi

Pada tabel dibawah ini merupakan gambaran analisis deskriptif tanggapan responden mengenai variabel status konsumsidalam penelitian ini:

Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Status Konsumsi

NO

INDIKATOR PERTANYAAN

Jumlah nominal

angka

Jumlah Present

ase (%)

Ketertarikan pada status simbolik produk

24 15 7 4,38 160 100 2 Niat pembelian karena

status simbolik produk

konsumen untuk status simbolik produk

4 Ketidaktertarikan konsumen pada status simbolik produk

5 Relevansi nilai produk dengan

daya tarik status produk.

25,63 Rata – rata (%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Pada Tabel IV.6 dapat dilihat bahwa dengan nilai rata-rata sebesar 29,6% menunjukkan responden menjawab normal untuk 5item pernyataan status konsumsi. Dengan demikian mayoritas menyatakan memiliki tingkat status konsumsi yang normal.

4. Tanggapan Responden Mengenai Materialisme

Analisis deskriptif tanggapan responden mengenai variabel materialisme ditunjukkan pada tabel IV.7 sebagai berikut :

Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Materialisme

NO

INDIKATOR PERTANYAAN

Jumlah nominal angka

Jumlah Presenta se (%)

Keinginan memiliki produk bernilai tinggi

2 Hubungan antara kesenangan pribadi dan kekayaan

3 Hubungan antara kesenangan pribadi dan kekayaan

4 Ketidaksepakatan dengan sifat matrealisme

5 Kepuasan pada kekayaan yang dimiliki

40 Rata – rata (%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Dari tabel diatasmenunjukkan bahwa dari 160 responden sebagian besar responden menjawab normal untuk 5 item pernyataan materialismedengan nilai rata-rata sebesar 32,1%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dari data di atas mayoritas responden menyatakan bahwa tingkat sifat materialisme konsumen dalam batas normal.

5. Tanggapan Responden Mengenai Tampilan Produk

Pada tabel IV.8 menunjukkan analisis deskriptif tanggapan

Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Tampilan Produk

NO

INDIKATOR PERTANYAAN

Jumlah nominal angka

Jumlah Presenta se (%)

Penilaian tampilan produk tas merek Louis Vuitton asli

2 Ketertarikan pada tampilan tas merek Louis Vuitton asli

3 Penilaian tampilan produk tas merek Louis Vuitton palsu

4 Ketertarikan pada tampilan tas merek Louis Vuitton palsu

Rata – rata (%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 160 responden sebagian besar responden menjawab setuju untuk 4 item pernyataan tampilan produk dengan nilai rata-rata sebesar 36,4%.. Maka dari deskriptif tanggapan responden diatas mayoritas responden mempertimbangkan tampilan produk Louis Vuitton Asli dan palsu.

6. Tanggapan Responden Mengenai Umur Manfaat Produk

Analisis deskriptif tanggapan responden mengenai variabel umur manfaat produk dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Deskripsi Tanggapan Responden

Terhadap Umur Manfaat Produk

NO

INDIKATOR PERTANYAAN

Jumlah nominal

angka

Jumlah Presenta se (%)

Penilaian umur manfaat produk tas merek

Louis Vuitton asli

2 Niat pembelian karena

umur manfaat produk tas merek

Louis Vuitton asli

3 Penilaian umur manfaat produk tas merek

Louis Vuitton palsu

4 Niat pembelian karena

umur manfaat produk tas merek

Louis Vuitton palsu

Rata – rata (%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Tabel IV.9 telah menggambarkan bahwa dengan nilai rata-rata sebesar 31,2% menunjukkan responden menjawab normal untuk 4 item pernyataan umur manfaat produk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menganggapnormal tentang perbedaan umur manfaat produk Louis Vuitton Asli dan Palsu.

Kepatuhan Hukum

Berdasarkan tabel IV.10 dapat ditunjukkan analisis deskriptif tanggapan responden mengenai variabel sikap konsumen pada kepatuhan hukumseperti berikut:

Tabel IV.10 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Sikap Konsumen Pada Kepatuhan Hukum

NO

INDIKATOR PERTANYAAN

Jumlah nominal angka

Jumlah Present ase (%)

Kepatuhan terhadap hukum

kebenaran demi hukum

3 Pemberian kesaksian palsu untuk melindungi orang lain

4 Ketidakpatuhan terhadap hukum

68,75 Rata – rata (%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Gambaran analisis data dari Tabel IV.10 menunjukkan bahwa dari 160 responden sebagian besar responden menjawab setuju untuk 4 item pernyataan sikap konsumen pada kepatuhan hukum,dengan nilai rata-rata sebesar 26.4%. Maka dapat diartikan bahwa responden mempunyai sikap terhadap kepatuhan hukum yang bagus.

Analisis deskriptif tanggapan responden mengenai variabel legalitas ditunjukkan melalui tabel dibawah ini :

Tabel IV.11 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Sikap Konsumen Pada Legalitas

NO

INDIKATOR PERTANYAAN

Jumlah nominal angka

Jumlah Present ase (%)

Sikap mengilegalkan pembelian produk palsu

2 Penilaian keabsahan berdasarkan hukum atas tindakan

pembelian produk palsu

3 Sikap mengilegalkan penjualan produk palsu

4 Penilaian keabsahan berdasarkan hukum atas tindakan

penjualan produk palsu

33 Rata – rata (%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel IV.11 diatas menyatakan dengan nilai rata-rata sebesar 30,6% menunjukkan responden menjawab tidak setuju untuk 4 item pernyataan sikap konsumen pada legalitas. Oleh karena itu disimpulkan mayoritas responden menilai bahwa pemalsuan produk merupakan tindakan ilegal.

Merek Mewah

Berdasarkan tabel IV.12 dapat ditunjukkan analisis deskriptif tanggapan responden mengenai variabel Niat pembelian pemalsuan merek mewah seperti berikut:

Tabel IV.12 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Niat Pembelian Pemalsuan Merek Mewah

NO

INDIKATOR PERTANYAAN

Jumlah nominal angka

Jumlah Presenta se (%)

Niat pembelian konsumen

pada produk tas merek Louis Vuitton asli

2 Niat pembelian konsumen

pada produk tas merek Louis Vuitton palsu

50 21.8 Rata – rata (%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 160 responden sebagian besar responden menjawab normal untuk 2 item pernyataan niat pembelian dengan nilai rata-rata sebesar 27,1%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dari data di atas mayoritas responden menyatakan bahwa tingkat niat pembelian konsumen pada produk palsu masih dalam batas normal.

a) Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Pengujian validitas instrumen yang digunakan adalah Confirmatory Factor anlysis (CFA) dengan bantuan SPSS for windows dimana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading yang ≥ 0,50 (Ghozali 2005). Hasil uji validitas pada 160 kuisioner yang disebarkan pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel IV.13

KMO and Bartlett's Test

Sumber:Data primer yang diolah 2011

Tabel IV.13 merupakan tabel KMO and Bartlestt’s Test yang menunjukkan bahwa pada nilai Measure of Sampling Adequency (MSA) dalam penelitian ini sebesar 0.659. Nilai Measure of Sampling Adequency (MSA) ataufactor loading ≥ 0,50 serta nilai Bartlestt’s Test yang signifikan pada 0,000 menunjukkan bahwa uji analisis faktor telah memenuhi syarat dan dapat dilanjutkan.

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .659 Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square

3146.422 Df 496

Sig.

.000

Hasil Uji Validitas

Rotated Component Matrix a

Tampilan Produk1 .658 Tampilan Produk2

.731 Tampilan Produk3

.670 Tampilan Produk4

.667 Umur Manfaat1

.599 Umur Manfaat2

.457 Umur Manfaat3

.851 Umur Manfaat4

.899 Sikap Kepatuhan hukum1

Sikap Kepatuhan hukum2

Sikap Kepatuhan hukum3

Sikap Kepatuhan hukum4

Sumber: Data primer yang diolah 2011

Hasil Uji Validitas

Rotated Component Matrix a

Component

1 2 3 4 5 6 7 8 Sikap Legalitas1

Sikap Legalitas2

Sikap Legalitas3

Sikap Legalitas4

Niat Pembelian1 .919 Niat Pembelian2

Berdasarkan Tabel IV.14 dan IV.15 dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid, karena setiap item pertanyaan yang menjadi indikator masing-masing variabel telah terekstrak secara sempurna.

b) Uji Reliabilitas

Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan. Untuk mengukur reliabilitas dari instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan bantuan program SPSS 18.0 for Windows didapatkan nilai Cronbach Alpha masing- masing variabel sebagai berikut:

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach’s Alpha

Baik Status Konsumsi

Baik Materialisme

Dapat Diterima Tampilan Produk

Dapat Diterima Umur Manfaat

Dapat Diterima Sikap kepatuhan hukum

Dapat Diterima Sikap legalitas konsumen

Baik Niat pembelian

Baik

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari Tabel IV.16 menunjukkan bahwa semua variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik dan dapat diterima, ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s alpha lebih dari 0,60.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Untuk menganalisis derajat multikolinieritas dengan mengevaluasi nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Regresi yang bebas multikolinieritas ditandai dengan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2005). Uji multikolinearitas pada penelitian ini ada 4 model yaitu :

Coefficients a

(Constant) Sikap kepatuhan Sikap legalitas

Model 1

B Std. Error

zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Zero- order Partial Part

Correlations Toler

ance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

Uji Multikolinearitas Model 1 Pengaruh Sikap kepatuhan hukum dan legalitas pada pemalsuan terhadap Niat pembelian

Sumber: data primer diolah, 2011

Dari Tabel IV.17 terlihat nilai Tolerance masing – masing lebih dari 0,1 dimana sikap kepatuhan hukum dan sikap legalitas pada pemalsuan produk mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,991. Sedangkan nilai VIF dari variabel sikap kepatuhan hukum dan sikap legalitas pada pemalsuanbernilai kurang dari 10 yaitu sebesar 1,009. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

Uji multikolinieritas pada model kedua yaitu pengaruh variabel integritas, status konsumsi serta materialisme pada variabel sikap kepatuhan hukum konsumen atas produk palsu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Uji Multikolinearitas Model 2 Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap Kepatuhan Hukum Konsumen Atas Produk Palsu

Coefficients a

(Constant) Status konsumsi (Constant) Status konsumsi Materialisme

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Sikap kepatuhan

Sumber: data primer diolah, 2011

Nilai Toleranceketiga variabel pada model 2 dapat dilihat bernilai lebih dari 0,1 serta nilai VIF dari variabel status konsumsi dan materalisme kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. Sedangkan Uji multikolinieritas dalam pengaruh variabel integritas, status konsumsi serta materialisme pada variabel sikap konsumen atas legalitas produk palsu ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel IV.19 Uji Multikolinearitas Model 2 Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap konsumen Atas Legalitas Produk Palsu

Coefficients a

(Constant) Materialisme (Constant) Materialisme Status konsumsi

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Toleran ce VIF

Collinearity Statistics

Coefficients a

(Constant) Integritas Status konsumsi Materialisme

Model 1

B Std. Error

zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Zero- order Partial Part

Correlations Tolera

nce VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

bernilai lebih dari 0,1 serta nilai VIF dari variabel status konsumsi dan materalisme kurang dari 10. Sehingga disimpulkan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel IV.20 Uji Multikolinearitas Model 3 Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, MaterialismePadaNiat Pembelian Produk Palsu

Sumber: data primer diolah, 2011

Berdasarkan Tabel IV.20diatas terlihat bahwa nilai Tolerance integritas sebesar 0,958; Tolerance status konsumsi sebesar 0,954 dan Tolerance materalisme sebesar 0,914. Sedangkan nilai VIF dari variabel integritas, status konsumsi dan materalismesecara berurutan sebesar 1,044; 1,049 dan 1,094. Berdasarkan hasil tersebut berarti nilai Tolerance variabel integritas, status konsumsi dan materalisme bernilai lebih dari 0,1 serta nilai VIF dari ketiga variabel kurang dari 10. Maka peneliti menyimpulkan bahwa persamaan regresi pada model ketiga penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

mengenai pengaruh tampilan produk dan umur manfaat produk pada niat pembelian produk palsu. Hasil Uji multikolinieritas model ke empat ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

Tabel IV.21 Uji Multikolinearitas Model 4 Pengaruh Variabel Umur Manfaat Produk dan Tampilan ProdukPadaNiat Pembelian Produk Palsu

Coefficients a

(Constant) Tampilan produk (Constant) Tampilan produk Umur manfaat

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: data primer diolah, 2011

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari kedua variabel pada model keempat (Tampilan produk dan umur manfaat produk) memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,1 yaitu 0,920 sedangkan nilai VIF dari masing- masing variabel kurang dari 10 yaitu 1,087. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas

b. Autokorelasi

Dasar penilaian atau pengambilan keputusan dalam uji Durbin- Watson ini, yaitu apabila nilai du < d < (4 – du), maka tidak terdapat

Hasil Uji Autokorelasi Berdasar Durbin-Watson Model

Variabel Independen (K)

Nilai d Hitung

Nilai du

Tabel

Nilai 4 – du

Sumber: data primer diolah, 2011

Berdasarkan Tabel IV.22 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai d hitung pada model 1 sebesar 2,025 dan model 4 sebesar 2,196 lebih besar dari du tabel (1,760) dan kurang dari (4 – du= 2,240). Selain itu, Nilai d hitung model 2 sebesar 2,017 model 3 sebesar 2,222 lebih besar dari du tabel (1,774) dan kurang dari (4 – du= 2,226). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi

1, 2, 3 dan 4 pada penelitian ini.

c. Heteroskedastisitas

Hasil pengujian heteroskaedastisitas menggunakan metode geyser yang mendasarkan penilaian pada nilai signifikasi. Hasil pengujian heteroskedastisitas pada model regresi 1 ditunjukkan tabel dibawah ini :

Coefficients a

(Constant) Sikap kepatuhan Sikap legalitas

Model 1

B Std. Error

zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

a. Dependent Variable: HET1

Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 1

Sumber: data primer diolah, 2011.

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Signifikansi pada variabel independen (0,441 dan 0,068) tidak signifikan pada α = 5%.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diuji tidak mengindikasi terjadinya heteroskedastisitas.

Tabel IV.24 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 2 Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap Kepatuhan Hukum Konsumen Atas Produk Palsu

Coefficients a

.404 -.169 -.032

(Constant) Status konsumsi Materialisme

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

a. Dependent Variable: HET2

Sumber: data primer diolah, 2011 Sumber: data primer diolah, 2011

Tabel IV.25 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 2 Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap Konsumen Atas Legalitas Pemalsuan Produk

Coefficients a

(Constant) Status konsumsi Materialisme

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

a. Dependent Variable: HET2B

Sumber: data primer diolah, 2011

Berdasarkan tabel diatas Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 2dapat dilihat bahwa nilai Signifikansi pada variabel status konsumsi dan materialisme tidak signifikan pada α = 5%.. Maka pada penelitian ini model regresi yang diuji tidak terdapat indikasi terjadi heteroskedastisitas.

heteroskaedastisitas model regresi ketiga. Hasil yang diperoleh sebagai berikut :

Tabel IV.26 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 3

Coefficients a

(Constant) Integritas Status konsumsi Materialisme

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

a. Dependent Variable: HET3

Sumber: data primer diolah, 2011.

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Signifikansi pada ketiga variabel independen (integritas, status konsumsi dan materialisme) menunjukkan tidak signifikan pada α = 5%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa pada penelitian ini model regresi yang diuji tidak mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

Tabel IV.27 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model 4

Coefficients a

.101 -.123 -.021

(Constant) Tampilan produk Umur manfaat

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

a. Dependent Variable: HET4 a. Dependent Variable: HET4

dinyatakan tidak signifikan pada α = 5%. Oleh karena itu pada model regresi yang diuji pada penelitian ini tidak terindikasi adanya

heteroskedastisitas.

d. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini untuk menguji normalitas residual menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Tabel IV.28 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kol mogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual

Unstandardized Residual

Unstandardized Residual

Unstandardized Residual

Unstandardized Residual

N Normal Parameters a,b

Mean

Std.

Deviation Most Extreme Absolute Diference Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymn Sig. (2-tailed)

160 -4. 91273E-09

160 -8.12304E-09 1.8024259 .074 .065

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

Sumber: data primer diolah, 2011.

Berdasarkan hasil uji pada Tabel IV.28 besarnya Signifikansi secara berturut – turut adalah 0,097 dan tidak signifikan pada 0,05. Dalam Berdasarkan hasil uji pada Tabel IV.28 besarnya Signifikansi secara berturut – turut adalah 0,097 dan tidak signifikan pada 0,05. Dalam

4. Uji Hipotesis

a) Analisis Regresi Linier Berganda dan Regresi Stepwise

Analisis regresi dibawah ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan regresi stepwise yang akan dikelompokkan pada empat model yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 18 diperoleh hasil-hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.29 Hasil Analisis Regresi Model 1

Coefficients a

(Constant) Sikap kepatuhan Sikap legalitas

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Zero- order Partial Part

Correlations Toler

ance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: data primer diolah, 2011

Dari hasil statistik tabel diatas dapat dirumuskan fungsi regresi seperti dibawah ini : Dari hasil statistik tabel diatas dapat dirumuskan fungsi regresi seperti dibawah ini :

Berdasarkan persamaan regresi linier di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta bernilai positif (5,400), hal ini menunjukkan nilai pengaruh Sikap kepatuhan konsumen terhadap hukum atas

pemalsuan merek mewah (Y 1 ) dan Sikap konsumen terhadap legalitas atas pemalsuan merek mewah (Y 2 ) pada niat pembelian produk Louis Vuitton Palsu (Y 3 ). Hasil pengujian statistik menunjukkan jika kedua variabel tersebut diabaikan, sudah terdapat niat pembelian konsumen pada produk Louis Vuitton palsu.

2. Secara statistik, regresi variabel Sikap kepatuhan konsumen terhadap hukum atas pemalsuan merek mewah (Y 1 ) bernilai positif (0,010). Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika terjadi perubahan Y 1 (Sikap kepatuhan konsumen terhadap hukum atas pemalsuan merek mewah) berubah satu satuan makaY 3 ( Niat Pembelian ) akan bertambah sebesar 0,010 (searah). Hal ini menunjukkan semakin tinggi sikap kepatuhan konsumen terhadap hukum atas pemalsuan merek mewah maka semakin tinggi niat beli konsumen atas produk tas Louis 2. Secara statistik, regresi variabel Sikap kepatuhan konsumen terhadap hukum atas pemalsuan merek mewah (Y 1 ) bernilai positif (0,010). Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika terjadi perubahan Y 1 (Sikap kepatuhan konsumen terhadap hukum atas pemalsuan merek mewah) berubah satu satuan makaY 3 ( Niat Pembelian ) akan bertambah sebesar 0,010 (searah). Hal ini menunjukkan semakin tinggi sikap kepatuhan konsumen terhadap hukum atas pemalsuan merek mewah maka semakin tinggi niat beli konsumen atas produk tas Louis

(Sikap konsumen terhadap legalitas atas pemalsuan merek mewah) berubah satu satuan maka Y 3 ( Niat Pembelian ) akan meningkat sebesar 0,032. (searah). Maka dapat diartikan bahwa semakin tinggi sikap konsumen terhadap legalitas atas pemalsuan merek mewah berdampak pada semakin tinggi niat pembelian produk tas Louis Vuitton palsu.

Hasil analisis regresi stepwise model 2 akan ditunjukkan pada tabel IV. 30 dan IV.31 dibawah ini :

Tabel IV.30 Hasil Analisis Regresi Model 2

Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap

Kepatuhan Hukum Konsumen Atas Produk Palsu

Coefficients a

(Constant) Status konsumsi (Constant) Status konsumsi Materialisme

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Sikap kepatuhan

Sumber: data primer diolah, 2011

Berdasarkan hasil statistik pada tabel diatas dapat dirumuskan

Berdasarkan persamaan regresi linier di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta bernilai positif (3,910), hal ini menunjukkannilai pengaruh status konsumsi (X 2 ) dan materialisme (X 3 ) pada sikap kepatuhan hukum konsumen atas pemalsuan produk Louis Vuitton (Y 2 ).Hasil pengujian statistik menunjukkan jika koefisien ketiga variabel tersebut diabaikan, sudah terdapat sikap tidak patuh konsumen terhadap hukum ataspemalsuan produk tas Louis Vuitton.

2. Persamaan diatas berarti bahwa regresi variabel integritas (X 1 )dihapus oleh sistem. Penghapusan tersebut mengindikasikan jika terjadi perubahan X 1 (integritas) memiliki pengaruh yang sangat kecil atau bahkan tidak berpengaruh pada Y 2 (Sikap kepatuhan hukum konsumen atas pemalsuan produk).

3. Selain itu, status konsumsi (X 2 ) dan materialisme (X 3 ) bernilai positif (0,268 & 0,296). Hal ini berarti jika terjadi perubahan X 2

(status konsumsi) berubah satu satuan maka Y 2 (Sikap kepatuhan hukum konsumen atas pemalsuan produk) akan mengalami peningkatan sebesar 0,268 (searah). Serta jika terjadi perubahan

0,296 (searah). Sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat status konsumsi dan materialisme konsumen maka sikap konsumen semakin tidak patuh pada hukum atas pemalsuan tas merek Louis Vuitton.

Tabel IV.31 Hasil Analisis Regresi Model 2

Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap

Konsumen Terhadap Legalitas Atas Produk Palsu

Coefficients a

(Constant) Materialisme (Constant) Materialisme Status konsumsi

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

Toleran ce VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Sikap legalitas

Sumber: data primer diolah, 2011 Berdasarkan hasil statistik pada tabel diatas dapat dirumuskan

fungsi regresi seperti dibawah ini :

Y 3 = 6,127 + 0.138X 2 + 0,239 X 3

Berdasarkan persamaan regresi linier di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta bernilai positif (6,127), hal ini menunjukkannilai

(Y 3 ). Hasil pengujian statistik menunjukkan jika koefisien ketiga variabel tersebut diabaikan, maka konsumen sudah menganggap pemalsuan produk tas Louis Vuitton merupakan tindakan yang legal.

2. Persamaan diatas berarti bahwa regresi variabel integritas (X 1 ) bahwa regresi variabel integritas (X 1 ) dihapus oleh sistem. Penghapusan tersebut mengindikasikan jika terjadi perubahan X 1 (integritas) memiliki pengaruh yang sangat kecil atau bahkan tidak berpengaruh Y 3 (sikap konsumen terhadap legalitas atas

pemalsuan produk).

3. Selain itu, status konsumsi (X 2 ) dan materialisme (X 3 ) bernilai positif (0,138 & 0,239). Hal ini berarti jika terjadi perubahan X 2 (status konsumsi) berubah satu satuan maka Y 3 (sikap konsumen terhadap legalitas atas pemalsuan produk) akan mengalami peningkatan sebesar 0,138 (searah). Serta jika terjadi perubahan

X 3 (materialisme) berubah satu satuan maka Y 3 (sikap konsumen terhadap legalitas atas pemalsuan produk) akan meningkat sebesar 0,239 (searah). Sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat status konsumsi dan materialisme maka konsumen semakin menilai pemalsuan tas merek Louis Vuitton sebagai legal pemalsuan tas merek Louis Vuitton.

Hasil Analisis Regresi Model 3

Coefficients a

(Constant) Integritas Status konsumsi Materialisme

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Zero- order Partial Part

Correlations Tolera nce

VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: data primer diolah, 2011

Tabel IV.32 diatas menunjukkan hasil analisis regresi linier berganda model 3. Ditinjau dari hasil statistik pada tabel diatas dapat dirumuskan fungsi regresi seperti dibawah ini :

Y 3 = - 0,622+ 0,193X 1 + 0,133X 2 + 0,114 X 3

Berdasarkan persamaan regresi linier di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta bernilai negatif (-0,622), hal ini menunjukkan nilai pengaruh Integritas (X 1 ), status konsumsi (X 2 ) dan materialisme (X 3 ) pada niat pembelian pemalsuan produk Louis Vuitton (Y 3 ). Hasil pengujian statistik menunjukkan jika ketiga variabel tersebut diabaikan, maka tidak ada niat pembelian konsumen pada produk Louis Vuitton palsu.

(X 2 ) dan materialisme (X 3 ) bernilai positif (0,193 ; 0,133 ; 0,114). Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika terjadi perubahan X 1

(integritas) satu satuan maka Y 3 Niat Pembelian ( ) akan meningkat sebesar 0,193 (searah). Apabila X 2 (status konsumsi) berubah satu satuan maka Y 3 ( Niat Pembelian ) akan mengalami peningkatan sebesar 0,133 (searah). Serta jika terjadi perubahan X 3

(materialisme) berubah satu satuan maka Y 3 ( Niat Pembelian ) akan meningkat sebesar 0,114 (searah). Berdasarkan hasil diatas berarti bahwa semakin tinggi sikap integritas, tingkat status konsumsi dan materialisme konsumen maka semakin besar niat beli konsumen pada produk tas Louis Vuitton palsu

Sedangkan hasil analisis regresi stepwise model 4 akan ditunjukkan pada tabel IV. 33 dibawah ini

Tabel IV.33 Hasil Analisis Regresi Model 4

Coefficients a

(Constant) Tampilan produk (Constant) Tampilan produk Umur manfaat

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: data primer diolah, 2011

Berdasarkan hasil statistik pada tabel diatas dapat dirumuskan

Jika dilihat dari persamaan regresi linier di atas dapat diuraikan analisis sebagai berikut :

1. Nilai konstanta bernilai positif (5,913), hal ini menunjukkan nilai pengaruh Tampilan Produk (X 4 ) dan Umur Manfaat (X 5 ) pada niat pembelian produk Louis Vuitton palsu (Y 3 ). Hasil pengujian statistik menunjukkan jika kedua variabel tersebutdiabaikan maka sudah terdapat niat pembelian konsumen pada produk Louis Vuitton palsu.

2. Persamaan diatas berarti bahwa regresi variabel tampilan produk (X 4 ) bernilai positif (0,190). Hal ini berarti jika terjadi perubahan

X 4 (tampilan produk) satu satuan maka Y 3 Niat Pembelian ( ) akan meningkat sebesar 0,190 (searah). Hal ini menunjukkan semakin bagus tampilan produk tas Louis Vuitton palsu maka semakin tinggi niat pembelian konsumen.

3. Sedangkanumur manfaat (X 5 ) bernilai negatif (-0,201). Hal ini mengindikasikan apabila X 5 (umur manfaat) berubah satu satuan

maka Y 3 ( Niat Pembelian ) akan mengalami pengurangan sebesar - 0,201 (berlawanan arah). Maka dapat diartikan bahwa semakin tinggi perhatian konsumen pada umur manfaat maka semakin

Uji koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk menunjukkan menunjukkan kemampuan variabel bebas (independen) menjelaskan variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini Uji koefisien

determinasi (R 2 ) dilakukan pada keempat model regresi linier berganda yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya. Hasil Uji koefisien

determinasi (R 2 ) ditunjukkan seperti dibawah ini :

Tabel IV.34 Hasil Uji R 2 Model 1

Model Summary b

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change

F Change df1

df2

Sig. F Change

Change Statistics

Durbin-W atson

a. Predictors: (Constant), Sikap legalitas, Sikap kepatuhan b. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam model regresi 1, hasil uji R 2 menunjukkan nilai adjusted R 2 sebesar -0,11. Hal ini berarti variabel sikap legalitas dan kepatuhan hukum konsumen atas pemalsuan produk palsu belum mampu menjelaskan variabel niat pembelian konsumen sebesar -11%. Sedangkan 111% (100%-(-45,5%) dipengaruhi oleh variabel lain.

Pada Model regresi stepwise yang kedua peneliti mendapatkan hasil Uji koefisien determinasi (R 2 ) yang ditunjukkan pada tabel IV.35 dan IV.35 sebagai berikut :

Hasil Uji R 2 Model 2

Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap

Kepatuhan Hukum Konsumen Atas Produk Palsu

Model Summary c

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change

F Change

df1

df2

Sig. F Change

Change Statistics

Durbin-W atson

a. Predictors: (Constant), Status konsumsi b. Predictors: (Constant), Status konsumsi, Materialisme c. Dependent Variable: Sikap kepatuhan

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Ditinjau dari tabel diatas, peneliti memperoleh hasil nilai adjusted R 2 sebesar 0,168. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa 16,8% variabel sikap kepatuhan hukum konsumen atas pemalsuan produk palsu dapat dijelaskan oleh variabel status konsumsi dan materialisme. Sisanya sebesar 83,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Tabel IV.36

Hasil Uji R 2 Model 2

Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap

Konsumen Terhadap Legalitas Atas Produk Palsu

Model Summary c

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-W atson

a. Predictors: (Constant), Materialisme b. Predictors: (Constant), Materialisme, Status konsumsi c. Dependent Variable: Sikap legalitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

adjusted R 2 sebesar 0,779. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa 77,9% variabel sikap konsumen terhadap legalitas atas pemalsuan produk

palsu dapat dijelaskan oleh variabel status konsumsi dan materialisme. Sisanya sebesar 22,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Dalam tabel IV.37 peneliti menunjukkan hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) pada model regresi yang ketiga.Berikut ini merupakan hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) pada Model 3 yang telah dilakukan peneliti :

Tabel IV.37 Hasil Uji R 2 Model 3

Model Summary b

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change

F Chan

ge df1

df2

Sig. F Change

Change Statistics

Durbin-W atson

a. Predictors: (Constant), Materialisme, Integritas, Status konsumsi b. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Pada tabel yang disajikan diatas, terlihat bahwa peneliti memperoleh nilai adjusted R 2 sebesar 0,588. Maka dapat diartikan bahwa variabel niat pembelian dapat dijelaskan oleh variabel Integritas, status konsumsi dan materialisme sebesar 58,8%. Sedangkan 41,2% dipengaruhi oleh variabel lain.

Hasil Uji R 2 Model 4

Model Summary c

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change

F Change

df1

df2

Sig. F Change

Change Statistics

Durbin-W atson

a. Predictors: (Constant), Tampilan produk b. Predictors: (Constant), Tampilan produk, Umur manfaat c. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Tabel IV.38 akan menjelaskan hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) pada Model regresi yang keempat. Dalam tabel tersebut ditunjukkan hasil nilai adjusted R 2 sebesar 0,147. Hal tersebut berarti bahwa variabel tampilan produk serta umur manfaat produk mampu menjelaskan variabel niat pembelian sebesar 14,7%. Dan sisanya sebesar 85,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini

c) Uji Statistik F

Uji statistik F bertujuan untuk menguji secara bersamaan variabel bebas (independen) dalam mempengaruhi variabel terikat (dependen).Pada penelitian ini, peneliti melakukan Uji statisktik F pada keempat model yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil uji statistik F pada model regresi 1 hingga 4 ditunjukkan pada tabel-tabel dibawah ini :

Hasil Uji FModel 1

ANOVA b

Regression Residual Total

Model 1

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

a. Predictors: (Constant), Sikap legalitas, Sikap kepatuhan b. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Tabel IV. 39 menunjukkan hasil Uji statistik F yang dilakukan pada model regresi 1. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 0,100 dengan signifikasi 0,905. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan maka Ha ditolak karena nilai F hitung lebih kecil dari

4 serta nilai signifikasi yang lebih dari 0,05 (5%). Sehingga dapat diartikan Sikap legalitas dan kepatuhan hukum atas pemalsuan produktidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel niat pembelian.

Pada hasil uji statistik F model regresi yang kedua disajikan dalam tabel IV.40 dan IV.41. Uji statistik F model 2 diperoleh hasil seperti berikut :

Tabel IV.40 Hasil Uji FModel 2

Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap

Kepatuhan Hukum Konsumen Atas Produk Palsu

ANOVA c

Regression Residual Total Regression Residual Total

Model 1

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

a. Predictors: (Constant), Status konsumsi a. Predictors: (Constant), Status konsumsi

Tabel IV.41 Hasil Uji FModel 2

Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap

Konsumen Terhadap Legalitas Atas Produk Palsu

ANOVA c

Regression Residual Total Regression Residual Total

Model 1

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

a. Predictors: (Constant), Materialisme b. Predictors: (Constant), Materialisme, Status konsumsi c. Dependent Variable: Sikap legalitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel diatas maka didapatkan nilai F hitungmodel

2 sebesar 6,649 sedangkan besar signifikasinya 0,000. Berdasar hasil diatas maka Ha dinyatakan diterima karena nilai F hitungnya lebih besar dari 4 serta signifikansinya kurang dari 0,05 (5%). Maka hal tersebut berarti bahwa status konsumsi dan materialisme mampu berpengaruh positif dan secara bersama-sama terhadap sikap

Hasil Uji FModel 3

ANOVA b

Regression Residual Total

Model 1

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

a. Predictors: (Constant), Materialisme, Integritas, Status konsumsi b. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Sedangkan pada tabel IV.42 ditunjukkan hasil uji statistik F pada model regresi liner 3. Ditinjau dari hasil diatas, peneliti mendapatkan nilai F hitung sebesar 6,304 dengan signifikasi 0,000. Berdasarkan nilai F hitung yang lebih dari 4 serta besar signifikasinya yang kurang dari 0,05 maka Ha dapat diterima. Oleh karena itu, hasil tersebut berarti bahwa Niat pembelian dipengaruhi secara positif dan bersama-sama oleh variabel integritas, status konsumsi dan materialisme.

Hasil Uji Statistik F pada model 4 dapat dilihat dalam tabel

IV.43. Berikut ini merupakan hasil Uji F pada model regresi ke empat yang telah dilakukan peneliti

Hasil Uji FModel 4

ANOVA c

Regression Residual Total Regression Residual Total

Model 1

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

a. Predictors: (Constant), Tampilan produk b. Predictors: (Constant), Tampilan produk, Umur manfaat

c. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Pada tabel IV.42 didapatkan hasil bahwa nilai F hitung model 4 sebesar 14,708 sedangkan besar signifikasinya 0,000. Nilai F hitung yang lebih dari 4 serta nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 (5%), maka Ha pada model ini dapat diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel tampilan produk serta umur manfaat dapat berpengaruh positif dan secara bersama-sama terhadap niat pembelian pemalsuan produk.

d) Uji Statistik t

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas (independen) dalam mempengaruhi variabel terikat (dependen) secara individual. Uji statistik t pada penelitian ini dilakukana pada keempat model yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya. Hasil uji statistik t pada keempat model regresi dapat dilihat sebagai berikut :

Hasil Uji t Model 1

Coefficients a

(Constant) Sikap kepatuhan Sikap legalitas

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Zero- order Partial Part

Correlations Toler

ance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Tabel IV.44 merupakan hasil dari uji t pada model regresi linier

1 yang telah dilakukan peneliti. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil nilai koefisien uji t sikap kepatuhan hukum sebesar 0,173 dengan signifikasi 0,891 lebih besar dari 0,05. Sedangkan hasil nilai koefisien uji t sikap legalitas konsumen sebesar 0,436 dengan signifikasi 0,664 lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat diartikan bahwa sikap kepatuhan hukum dan sikap legalitas konsumen atas pemalsuan produk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap variabel niat pembelian.

Dalam tabel IV.45 dan IV.46 ditunjukkan hasil uji statistik t pada model regresi kedua. Hasil uji statistik t model 2 pada penelitian ini sebagai berikut :

Hasil Uji t Model 2

Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap

Kepatuhan Hukum Konsumen Atas Produk Palsu

Coefficients a

(Constant) Status konsum (Constant) Status konsum Materialisme

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Sikap kepatuhan

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Ditinjau dari hasil di atas maka diperoleh hasil nilai statistik koefisien uji t variabel status konsumsi memiliki nilai koefisien t sebesar 4,651 dengan besar signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai koefisien t sebesar 4,457 dan signifikansi 0,000 dimiliki oleh variabel materialisme. Jika ditinjau dari nilai signifikasi ketiga variabel yang kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Variabel status konsumsi dan materialisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap kepatuhan hukum konsumen atas pemalsuan produk.

Hasil Uji t Model 2

Pengaruh Integritas, Status Konsumsi, Materialisme Pada Sikap

Konsumen Terhadap Legalitas Atas Produk Palsu

Coefficients a

(Constant) Materialisme (Constant) Materialisme Status konsumsi

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B Toleran ce VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Sikap legalitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Berdasar tabel di atas maka diperoleh hasil nilai statistik koefisien uji t variabel status konsumsi memiliki nilai koefisien t sebesar 2,202 dengan besar signifikansi 0,029 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai koefisien t sebesar 3,319 dan signifikansi 0,001 dimiliki oleh variabel materialisme. Jika ditinjau dari nilai signifikasi ketiga variabel yang kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel status konsumsi dan materialisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen terhadap legalitas atas pemalsuan produk.

Sedangkan hasil uji statistik t pada model regresi yang ketiga ditampilkan pada tabel IV.47. Hasil uji statistik t pada model 3 yang didapatkan peneliti sebagai berikut :

Hasil Uji t Model 3

Coefficients a

(Constant) Integritas Status konsums Materialisme

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence

Interval for B

Zero- order Partial Part

Correlations Tolera

nce VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Dalam tabel IV. 47 diatas didapatkan hasil bahwa nilai koefisien 0,763 dan signifikasi sebesar 0,439 yang lebih besar dari 0,05 ditunjukkan oleh variabel integritas. Sedangkan variabel status konsumsi memperlihatkan hasil koefisien uji t sebesar 2,375 dan signifikasi 0,018. Serta variabel materialisme memiliki hasil koefisien uji t sebesar 3,257 dan signifikansi 0,008. Pada variabel status konsumsi dan materialisme jika dilihat dari signifikasinya terlihat lebih kecil dari 0,05. Didasarkan pada hasil diatas, berarti bahwa integritasdinilai berpengaruh positif dan tidak signifikanpada niat pembelian konsumen. Akan tetapi status konsumsi dan materialisme berpengaruh positif dan signifikan pada niat pembelian konsumen.

Hasil Uji t Model 4

Coefficients a

(Constant) Tampilan produk (Constant) Tampilan produk Umur manfaat

Model 1

B Std. Error

Standardi zed Coefficien

ts

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval for B

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Niat pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

Tabel IV.48 diatas merupakan tabel hasil uji statisttik t pada model regresi liner keempat pada penelitian ini. Dapat dilihat pada tabel diatas tampilan produk dan umur manfaat produk secara berurutan memiliki nilai koefisien uji t sebesar 3,463 dan -3,026. Signifikasi kedua variabel diatas sebesar 0,001 dan 0,003 yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga hasil tersebut dapat diartikan bahwa tampilan produkberpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian konsumen. Sedangkan umur manfaat produk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap niat pembelian konsumen.