METODE PENELITIAN

Tabel 6 Pengelompokan Produk Keramik

No.

Uraian

1. Keramik ubin/tile: Ubin lantai, ubin perapian atau ubin dinding

2. Keramik Saniter: Bak cuci, wastafel, alas baskom cuci, bak mandi, bidet, bejana kloset, tangki air pembilasan, tempat kencing, dan perlengkapan saniter semacam itu dari keramik, dari porselen atau tanah lempung China

3. Keramik tableware: Perangkat makan, perangkat dapur, perlengkapan rumah tangga lainnya

Sumber: Departemen Perindustrian (2009).

Departemen Perindustrian (2009) meng- melalui ACFTA seharusnya adalah pasar identifikasi dua faktor penting yang mem

persaingan sempurna, namun, struktur pengaruhi produksi keramik di Indonesia.

pasar kerajinan keramik yang terbentuk di Pertama, bahan baku/penolong sebagian

Kota Malang adalah pasar persaingan tidak besar masih diimpor khususnya dari China

sempurna karena sebagian besar pengrajin seperti feldspar, clay, pigmen, dan china

keramik (70%) menyatakan bahwa jumlah stone. Sebenarnya deposit feldspar ada di

penghasil keramik di Malang relatif sedikit Banjarnegara, Pengaribuan, Lampung, Tu-

dan sebagian besar (63%) juga tidak me- lung Agung dan Lodoyo, Clay di Lampung

ngetahui tentang jumlah penghasil keramik dan Monterado (Kalimantan Barat), kaolin

di Indonesia dan negara-negara lain di di Bangka dan Belitung, pasir kuarsa di

ASEAN.

Pacitan, namun sampai saat ini belum di- Dalam upaya meningkatkan daya saing kelola secara manufaktur. Kedua, bahan

produk keramik, penghasil keramik se- bakar yang digunakan adalah gas bumi

harusnya meningkatkan pengetahuan ter- yang diperoleh dari PT PGN dengan pem-

kait pasar keramik dengan memanfaatkan bayaran menggunakan mata uang US$,

teknologi informasi. Penggunaan dan asimi- sedangkan penjualan didalam negeri meng-

lasi teknologi informasi dan komunikasi gunakan mata uang rupiah, oleh sebab itu

oleh UKM adalah sangat penting untuk industri keramik sering mengalami kerugi-

meningkatkan daya saing (Ongori dan an akibat perubahan kurs. Akibatnya,

Migiro (2009) Selain itu, penggunaan tekno- kinerja dan daya saing keramik Indonesia

logi informasi dan komunikasi dalam UKM masih kalah bersaing dengan produk sejenis

akan meningkatkan akses ke pasar inter- dari negara-negara produsen utama yaitu

nasional. Penelitian Guzman et al. (2015) China, Italy, Spanyol, Turki, dan Brazil.

menemukan bahwa UKM yang mengadopsi Struktur pasar juga tidak berpengaruh

teknologi informasi memiliki potensi yang signifikan terhadap daya saing produk

besar untuk meningkatkan daya saing UKM keramik di Kota Malang. Struktur pasar

dan akhirnya meningkatkan pertumbuhan yang tercipta dengan adanya integrasi pasar

ekonomi. Bahkan untuk bisa bertahan

Peran Struktur Pasar Dan Daya Saing ... – Hadiati

dalam pasar yang sangat kompetitif, UKM harus menggunakan teknologi informasi dengan lebih efisien daripada usaha besar. Alyahya dan Suhaimi (2013) menyarankan bahwa teknologi informasi menjadi bagian dari model strategi bisnis UKM. Kendala yang seringkali dihadapi oleh UKM adalah keterbatasan kapabilitas sumber daya manusia, oleh karena itu, untuk mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan, pengusaha UKM harus memperoleh tingkat kompetensi teknologi informasi

dan

komunikasi tertentu melalui pendidikan atau pengalaman dalam teknologi informasi dan komunikasi (Ong dan Ismail, 2008).

Struktur pasar juga terbukti tidak ber- pengaruh signifikan terhadap kinerja UM- KM kerajinan keramik Kota Malang. Hasil analisis secara keseluruhan menemukan bahwa peningkatan kinerja UMKM keramik di Kota Malang dipengaruhi secara signi- fikan oleh daya saing, bukan oleh struktur pasar dan integrasi ekonomi melalui ACFTA. Struktur pasar produk kerajinan keramik yang terbentuk di Kota Malang adalah pasar persaingan tidak sempurna terutama karena para pengrajin tidak me- miliki informasi yang memadai tentang jumlah produk keramik yang dijual di pasar nasional maupun internasional. Pengetahu- an informasi ini akan menentukan perilaku pengrajin dalam proses produksi dan pe- masaran sehingga bisa lebih efektif dan efisien. Selain itu, struktur pasar persaingan tidak sempurna didukung oleh adanya indikasi kuat bahwa produk kerajinan kera- mik sangat bervariasi sehingga tidak homo- gen menurut konsumen. Variasi produk menjadi basis pengrajin untuk dapat me- nentukan harga, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal oleh pengrajin.

Daya saing terbukti berpengaruh signi- fikan terhadap kinerja UMKM keramik di Kota Malang. Daya saing UMKM kerajinan keramik diukur dengan (1) biaya produksi keramik di Malang yang lebih murah di- bandingkan di tempat lain, (2) kualitas pro- duk keramik di Malang lebih baik dari produk dari daerah lain, termasuk dari

China, dan (3) proses produksi dan pe- masaran sudah menggunakan terkologi baru. Indikator kualitas produk dan proses produksi berperan lebih besar daripada biaya produksi dalam daya saing produk keramik. Sebagian besar pengrajin keramik (56,7%) menyatakan bahwa kualitas produk keramik di Kota Malang lebih bagus di- bandingkan daerah lain termasuk Cina dan 80% pengrajin keramik menyatakan bahwa proses produksi dan pemasaran keramik di Kota Malang sudah menggunakan tekno- logi baru yang tidak lagi konvensional seperti mesin, komputer, dan internet.

Produk kerajinan keramik Kota Malang pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya akan lebih memiliki daya saing apabila didukung oleh berbagai program atau kebijakan pemerintah, di antaranya adalah penetapan Standar Nasional Indo- nesia (SNI) untuk produk keramik. Peme- rintah melalui Badan Standisasi Nasional (BSN) mulai tahun 2014 melakukan per- cepatan penerapan SNI wajib sebanyak 564 produk, termasuk produk keramik, yang merupakan salah satu faktor kunci penentu daya saing (Ahmedova, 2015). Percepatan pemberlakuan SNI wajib dimaksudkan untuk menjadi pelindung bagi produsen domestik terhadap serbuan barang impor karena perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan negara-negara lain, telah se- makin mempermudah barang-barang im- por untuk masuk ke Indonesia. Faktanya, tidak sedikit produk impor yang beredar di Indonesia adalah barang berkualitas rendah dengan harga yang lebih murah. Produk impor dengan harga yang lebih murah ini, akan menjadi ancaman bagi produsen do- mestik sehingga memerlukan perlindungan.

Selain perlindungan dari pemerintah melalui SNI, daya saing UMKM kerajinan keramik dapat dilakukan melalui berbagai inovasi, termasuk inovasi produk secara berkelanjutan. Upaya berinovasi diyakini akan meningkatkan daya saing produk keramik Indonesia, tidak hanya di pasar domestik, melainkan juga di pasar global, sebagaimana dialami oleh UKM di Malaysia

384 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 367 – 387 dan Thailand (Wonglimpiyarat, 2011). Me-

lalui motif atau desain yang menarik, misal- nya, keramik Indonesia pasti akan lebih disukai konsumen meski harganya mung- kin lebih tinggi dibandingkan dengan kera- mik produk negara lain. Saat ini, beberapa perusahaan mengembangkan keramik ber- nuansa budaya, yakni keramik dengan desain batik yang merupakan sumberdaya lokal yang berdaya saing tinggi (Sok dan O’Class, 2011). Pengembangan inovasi pro- duk dan daya saing UKM dapat dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan besar atau antar UKM (Sen dan Haq, 2011).

Integrasi ekonomi ASEAN melalui ACFTA tidak berpengarih signifikan ter- hadap kinerja kerajinan keramik di Kota Malang. Hal ini terutama disebabkan tidak beredarnya produk keramik asal Tiongkok di Kota Malang. Pada saat ini, Kota Malang mungkin belum menjadi tujuan pasar pro- duk kerajinan keramik dari Tiongkok. Salah satu kekuatan lainnya adalah adanya bukti bahwa keramik asal Kota Malang memiliki karakteristik tertentu yang diakui paling tidak oleh masyarakat Eropa, yang dinilai berbeda dengan keramik asal Tiongkok (Jawa Pos, 2015).

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Struktur pasar yang terbentuk melalui integrasi ekonomi ASEAN sebagai imple- mentasi ACFTA terbukti tidak signifikan perannya terhadap kinerja UMKM kerajin- an keramik di Kota Malang, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui daya saing. Produk keramik asal Tiongkok tidak beredar di Kota Malang sehingga tidak mempengaruhi struktur pasar kera- mik di wilayah ini. Keunikan produk kera- mik Kota Malang menjadi salah satu alasan utama tidak beredarnya produk keramik asal Tiongkok di daerah ini. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa daya saing bukan sebagai mediasi antara struktur pasar dan kinerja UMKM kerajinan keramik di Kota Malang. Kinerja UMKM keramik di Kota Malang secara signifikan ditentukan hanya

oleh daya saing. Temuan ini menekankan bahwa proses produksi untuk menghasil- kan produk berkualitas dengan biaya yang efisien menjadi penentu utama daya saing keramik di Kota Malang.

Saran

Untuk mempertahankan dan mening- katkan daya saing produk keramik Kota Malang maupun Indonesia pada umumnya, sebaiknya pemerintah mempercepat pene- rapan SNI khususnya untuk produk kera- mik. Kebijakan ini penting untuk melindu- ngi produsen kecil keramik Indonesia me- lalui hambatan non-tarif, karena implemen- tasi ACFTA tidak memungkinkan bagi nega ra yang terlibat di dalamnya untuk me- nerapkan kebijakan tarif, termasuk Indo- nesia. Selain itu, pemerintah Indonesia per- lu mengintensifkan penyebarluasan infor- masi pasar bagi semua pelaku pasar kera- mik terkait dengan dampak ACFTA ter- hadap kinerja usaha. Pemerintah hendak- nya memfasilitasi penggunaan inovasi ber- kelanjutan dalam pengembangan produk keramik.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini terbatas pada sentra produksi keramik di Kota Malang sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi untuk UMKM keramik-keramik secara luas. Penelitian di pusat-pusat produksi keramik di daerah lain di Indonesia akan memberi- kan informasi yang lebih lengkap tentang bagaimana daya saing dan kinerja UMKM keramik nasional.

Daya saing berperan penting dalam meningkatkan kinerja UMKM keramik di Kota Malang. Daya saing dalam penelitian ini dilihat dari biaya produksi, kualitas pro- duk, dan proses produksi yang mengguna- kan teknologi. Ketiga indikator ini diukur dengan persepsi pengrajin keramik sehing-

ga tidak mampu mengungkapkan proses produksi yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas dan biaya produksi ter- tentu. Informasi ini akan lebih mampu di-

Peran Struktur Pasar Dan Daya Saing ... – Hadiati

ungkapkan melalui penelitian dengan pen- Cho, Y. J., C. S. Leem, dan K. T. Shin. 2008. dekatan kualitatif.

The Relationships among Manufactur- ing Innovation, Competitiveness, and

DAFTAR PUSTAKA

Business Performance in the Manu- Ahmedova, S. 2015. Factors for Increasing

facturing Industries of Korea. Inter- the Competitiveness of Small and

national Journal of Advance Manufactur- Medium-Sized Enterprises (SMEs) in

38: 840–850. Bulgaria. Procedia - Social and Behavioral

ing Technology

Departemen Perindustrian. 2009. Roadmap Sciences 195: 1104–1112.

Industri Keramik . Direktorat Jenderal Alyahya, M. dan M. A. Suhaimi. 2013. A

industry Agro dan Kimia, Departemen Conceptual Model for Business and

Perindustrian. Jakarta. Information

David, S. J., M. Christopher., dan N. Dennis. Alignment from the Perspective of

Technology

Strategic

2011. Trade Booms, Trade Bust, and Small and Medium Enterprises. Inter-

Trade Costs. Journal of International Eco- naional Journal of Business, Humanities

nomics 83(2): 185-201. and Technology 3(7): 83-90.

Efnita, Y. 2012. Pengaruh ASEAN China Ambastha, A. dan Momaya, K. 2012.

Free Trade Area (ACFTA) Terhadapa Competitiveness of Firms: Review of

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Theory, Frameworks, and Models.

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akun- Singapore Management Review 26(1): 45-

tansi 19(2): 85-101

61. Endoh, M. 2012. Trade Creation and Trade Amitim, M. dan J. Konings. 2007. Trade

Diversion on the EEC, the LAFTA and Liberalization, Intermediate Inputs, and

the CMEA: 1960-1994. Applied Economics Productivity: Evidence from Indonesia.

The American Economic Review 97(5): Fancois, J. dan G. Wignaraja. 2008. Econo- 1611-1638.

mic Implications of Asian Integration. Aslam, M. 2012. The Impact of ASEAN-

Global Economy Journal 8(3): 1-46. China Free Trade Area Agreement on

Ferrianta, Y., N. Hanani, B. Setiawan, dan ASEAN’s Manufacturing Industry.

W. Muhaimin. 2012. Impact of Trade International Journal of China Studies 3(1):

Liberalization ASEAN-China Free 43-78.

Trade Area (ACFTA) on the Perfor- Black, J. Stewart dan Lyman W. Porter. 2000.

mance of Indonesia Maize Economy. “Management: Meeting New Challenges.”

Journal of Basic and Applied Scientific New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Research 2(7): 6801-6809. BPS (Badan Pusat Statistik). 2010. Per-

Geib, P. and L. Pfaff. 2012. China: Trade kembangan Ekspor dan Impor Indo-

Agreements and Relationships with nesia Oktober 2010. Berita Resmi Sta-

Souhteast Asian Nations. Journal of tistik . No. 74/12/Th. XIII, 1 Desember

Management Policy and Practice 13(2): 56– 2010.

Cetindamar, D. dan H. Kilitcioglu. 2013. Gumilang, H., K. Mukhopadhyay, dan P. J. Measuring the Competitiveness of a

Thomassin. 2011. Economic and Envi- Firm for an Award System. Competi-

ronmental Impacts of Trade Liberali- tiveness Review: An International Business

zation: The Case of Indonesia. Economic Journal 22(1): 7-22.

28: 1030-1041. Chia, S. Y. 2011. Association of Southeast

Modelling

Guzman, G. M., G. C. L. Torres, M. C. M. Asian Nations Economic Integration:

Serna, dan S.M. Garcia. 2015. Infor- Development and Challenges. Asian

mation Technology and Competitive- Economic Policy Forum 6(1): 43-63.

ness: the Mexico’s SMEs Context. Proceedings of the International Sympo-

386 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 367 – 387

sium on Emerging Trends in Social Science ngan Indonesia. Economic Review 218: 1- Research , Chennai-India, 3-5 April 2015

paper ID: CF523. Nurhajati dan A. Wahab. 2007. Perilaku Hasan, M. M., J. H. Cheng, dan L. Xuan.

Wirausaha Industri Keramik Berskala 2014. CAFTA: China-ASEAN Free

Kecil untuk Meningkatkan Daya Saing Trade Aream Implication on Trade and

di Malang. Laporan Penelitian Funda- Development. Journal of Economics and

mental , dibiayai oleh DP2M, Dikti. Sustainable Development 5(15): 48-55.

Ong, J. W. dan H. B. Ismail. 2008. Sustai- Huang, H. dan Y. Takane. 2015. Generalized

nable Competitive Advantage through Structured Component Analysis: A Information Technology Competence:

Component-Based Approach to Structural Resource-Based View on Small and Equation Modeling . CRC Press. New

Medium Enterprises. Communications of York.

the IBIMA 1: 62-70.

Kimberly, A. 2010. Trade Creation and Ongori, H. dan S. O. Migiro. 20090. Infor- Trade Diversion in the Canada-United

mation and Communication Techno- States Free Trade Agreement. Canadian

logies Adoption in SMEs: Literature Journal of Economics 34(3): 678-696.

Review. Journal of Chinese Entrepreneur- Kementrian Perindustrian. 2015. “Inovasi

ship 2(1): 93-104.

Produk untuk Tingkatkan Daya Saing”. Park, J. H. 1995. New Regionalism and http://www.kemenperin.go.id/artikel

Third World Development, Journal of /11411, diakses tanggal 14 Juli 2015.

Developing Societies XI(1): 21–35. Kementerian Perindustrian Republik Indo-

Park, D. 2007. The Prospects of the ASEAN- nesia. 2012. Perkembangan Kerjasama

China Free Trade Area (ACFTA): A ASEAN di Sektor Industri (s.d. 2011).

Qualitative Overview. Journal of the Asia Direktorat Jenderal Kerjasama Industri

Pacific Economy 12(4): 485-503. Internasional, Januari 2012.

Patunru, A. A. dan C. V. Luebke. 2010. Leong, C. K. 2013. Special Economic Zones

Survey of Recent Developments. Bulle- and Growth in the People’s Republic of

tin of Indonesian Economic Studies 46(1): China and India: An Empirical Investi-

7-31.

gation. International Economics and Rahutami, A. I. dan W. Kekalih. 2011. Economic Policy 10(4): 549-567.

Strengthening the Domestic Market or Madani, D. H. 2001. Regional Integration

Searching Export Opportunities: A and Industrial Growth among Deve-

Dilemma Resulted from the Impact of loping Countries: The Case of Three

ACFTA on Small and Medium Enter- ASEAN Members, Policy Research

prises. China-USA Business Review 10(9): Working Paper , No. 2697, World Bank,

Oktober: 1-44 Rodriguez, P. J., P. Carbonel, dan A. L. Malang Post. 2015. “Pemkot Malang Goes

Rodriguez-Escudero. 2011. Speed or to Europe”. http://www.malang-post.

Quality? How the Order of Market com/kota-malang/102081-pemkot-

Entry Influences the Relationship Bet- malang-goes-to-europe. Diunduh, 22

ween Market Orientation and New Juli 2015.

Product Performance. International Jour- Moberg, L. 2015. The Political Economy of

nal of Research in Marketing 28(20): 145- Special Economic Zones. Journal of Insti-

tutional Economics 11(1): 167-190. Rizwanulhassan, M. dan Shafiqurrehman. Mutakin, F. dan A. R. Salam. 2008. Dampak

2015. Economic Integration: An Analy- Penerapan ASEAN China Free Trade

sis of Major SAARC Countries. South Agreement (AC-FTA) bagi Perdaga-

Asian Studies 30(1): 95-105.

Peran Struktur Pasar Dan Daya Saing ... – Hadiati

387

Saunders, M., P. Lewis dan A. Thornhill. Tempo. 2011. “Impor Keramik Ilegal Mem- 2009. Research Methods for Business

banjiri Pasar”. http://bisnis.tempo.co/ Students. Fifth Edition. Prentice Hall.

read/news/2011/02/16/090313919/im Harlow-England.

por-keramik-ilegal-membanjiri-pasar. Scwhab, K. 2012. The Global Competitive-

Diunduh, tanggal 22 Juli 2015. ness Report 2012-2103. World Econo-

Tenenhaus, M. 2008. Component-Based mic Forum. Retrived from www.

Structural Equation Modeling. Total weforum.org/gcr.

Quality Management and Business Excel- Sen, A. K. dan K. Haq. 2011. Product Inno-

lence

19: 871-886.

vation by Small and Medium-Sized Vanhnalat, B., P. Kyouphilavong, A. Phon- Firms Through Outsourcing and Colla-

visay, B. Songsourivong. 2015. Assee- boration. International Journal of Manage-

ment the Effect of Free Trade Agree- ment and Marketing Research 4(1): 61-73

ments on Exports of Lao PDR. Inter- Sok, P. and A. O’Class. 2011. Achieving

national Journal of Economics and Superior Innovation-Based Performan-

Financial Issues 5(2): 365-376.

ce Outcomes in SMEs through Inno- Wahyudi, E. dan Budiono. 2014. The vation Resource-Capability Comple-

Impact of AC-Free Trade Area on the mentarity. Industrial Marketing Manage-

Performance of Industrial Sectors in ment Journal

40: 1285-1293. Indonesia. Journal of Economics, Business, Sriningsih, E. 2011. ACFTA Impact On

and Accountancy Ventura 17(1): 1-12. Small and Medium Industries in Indo-

Wang, J. 2013. The Economic Impact of nesia, Presented in: One Day Internati-

Special Economic Zones: Evidence from onal Seminar on “Exploring Culture

the People’s Republic of China Muni- and Economic System of China”

cipalities. Journal of Development Econo- Guandong University Cina 14 Juli.

mics 101: 133-147.

Tambunan, T. dan A. C. Chandra. 2014. Wonglimpiyarat, J. 2011. Government Pro- Utilisation Rate of Free Trade Agree-

grammes in Financing Innovations: ments (FTAs) by Local Micro, Small-

Comparative Innovation System Cases and Medium-Sized Enterprises: A Story

of Malaysia and Thailand. Technology in of ASEAN. Journal of International Busi-

Society 33:156–164.

ness and Economics 2(2): 133-163.