Isu Peledakan terhadap para peneliti
93.Isu Peledakan terhadap para peneliti
Kamis, 13 September 2013. Perjalanan panjang TTRM Gunung Padang memang bisa membuat putus asa. Banyak persoalan yang mengemuka, apalagi melibatkan cukup banyak peneliti dan peralatan yang digunakan.
Namun yang menarik, hambatan-hambatan internal yang muncul didalam TTRM, tidak menggoyahkan semangat dan idealisme mereka.
Sementara dari luar TTRM, muncul upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak, untuk menghambat laju penuntasan riset yang dilakukan TTRM.
Tentu dengan beragam cara. Mulai dari Petisi 34, hingga mendistorsi informasi-informasi dan fakta yang diperoleh TTRM. Ini contohnya.
September 2013, dilansirlah pemberitaan sejumlah media yang mengangkat isu seolah-olah situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Cempaka, Cianjur diledakkan oleh sekelompok peneliti tak berizin.
Padahal, kenyataannya berita yang diturunkan sejumlah media tersebut tidak utuh, sangat tidak berimbang, sehingga bernada fitnah.
“Sangat disayangkan, beberapa media cetak maupun media online menggeser soal insiden pemukulan terhadap peneliti
di Gunung Padang menjadi isu peledakan,” demikian tanggapan Erick Rizky yang disampaikan kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 13 September 2013.
Berita soal "peledakan gunung padang" itu sepotong- sepotong dan sangat tidak berimbang, sehingga bernada fitnah.
“Seismik tomographi itu menggunakan ledakan petasan yang non destruktif dan sangat terukur. Jadi dijamin tidak merusak,” ujar Erick.
Penelitian Tim Terpadu termasuk survei seismik tomographi sudah mengikuti perizinan dan prosedur yang berlaku.
Penelitian ini dilakukan atas sepengetahuan dan seizin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Dirjen Purbakala dan Badan Pengelola Cagar Budaya (BPCB) yang langsung bertanggung jawab atas Situs Gunung Padang.
“Izin juga diperoleh dari Bupati dan Pemda Cianjur, termasuk Dinas Pariwisata dan Lembaga Kebudayaan Cianjur (LKC),” tambah dia.
Lebih jauh Erick mengemukakan, di lapangan, sosialisasi masyarakat, izin dari Camat, KADES, RT, tokoh ma- syarakat serta para pemilik la-han yang dipakai survei juga sudah dilakukan.
Riset seismik tomographi ini memakai perangkat canggih dari beberapa lembaga riset dan didukung tenaga ahli yang sa- ngat profesional dan ber-pengalaman puluhan tahun di bidangnya.
“Ijin penggunakan ledakan petasan yang non destruktif untuk seismik tomographi diberikan khusus oleh pihak kepolisian setempat,” terang dia.
Sebelum riset seismik tomografi dilakukan, sosialisasi kepada masyarakat pun sudah dilakukan dan cukup intensif didatangi ke rumah-rumah, terutama pemilik lahan dan RT.
Erick menyayangkan berita yang menyebut, seolah-olah, Gunung Padang diledakkan. Padahal, ledakan mercon yang Erick menyayangkan berita yang menyebut, seolah-olah, Gunung Padang diledakkan. Padahal, ledakan mercon yang
Disisi lain, Erick menjelaskan tentang berita yang menyebut masyarakat sekitar Gunung Padang menolak adalah tidak benar.
Insiden yang terjadi, ada sebagian kecil atau sekelompok orang yang mungkin belum paham dan bertindak anarkis terhadap para peneliti. “Hal ini justru tidak diberitakan,” ujar Erick.
“Mengapa media tidak mengetengahkan inti berita bahwa pada Hari Kamis tanggal 5 September, pekan lalu ada sekitar 20 orang warga yang datang ke lokasi survei, tanpa komunikasi langsung berteriak-teriak, mengeroyok dan memukul para peneliti yang sedang bertugas sampai babak
b elur,” ujar Erick.
Diceritakan Erick dalam kejadian ini, seorang teknisi senior berusia 60, sempat dipukul massa. Warga sekitar yang membantu survei yang notabene adalah pemilik lahan tempat dilakukannya survei-pun ikut digiring dan diarak.
”Bahkan, petugas situs Gunung Padang yang sedianya datang hendak menolongpun ikut dipukuli rame-rame
sampai pingsan,” terang Erick.
Erick mengatakan, insiden ini terjadi sangat tiba-tiba dan tidak didahului protes ataupun dialog antara para pelaku kerusuhan dan para peneliti ini sebelumnya.
Jika pun sosialisasi belum cukup, sehingga masih ada kesa- lahpahaman, aksi kekerasan fisik tidak dapat dibenarkan dan tetap merupakan aksi kriminal yang ada konsekuensi hukum pidananya.
“Kasus ini sekarang sudah ditangani langsung oleh Polres dan Polsek setempat,” ujar Erick.
Erick berharap, ke depan rekan- rekan media dapat lebih jernih dan berhati-hati lagi dalam memuat berita terkait kegiatan
Terkait usia
TTRM Gunung Padang, sehingga
situs Gunung
media tetap layak menjadi sumber
Padang, uji
informasi yang kredibel.
karbon datting,