Perlu Secepatnya Ekskavasi

44.Perlu Secepatnya Ekskavasi

Besarnya animo masyarakat mengenai Situs Megalitikum Gunung, merupakan sebuah fenomena yang perlu direspon oleh berbagai pemangku kepentingan.

Pengunjung yang mencapai rata-rata 2000 orang per hari, dimana puncaknya terlihat pada saat libur lebaran tercatat dalam buku tamu juru kunci dan pemelihara mencapai 7000-an.

bukan hanya soal

Fenomenal. Kejadian ini tidak

dtemukannya

dijumpai pada

tahun-tahun

peradaban maju yang

sebelumnya. Bukan saja warga

memberi

Cianjur, akan tetapi juga dari luar

kontribusi

Jawa Barat, bahkan wisatawan

besar pada

Lonjakan tersebut tidak lepas dari

budaya

pemberitaan tentang

hasil

nusantara

penelitian Gunung Padang dan berbagai polemiknya, yang tersiar luas melalui media massa.

Wisatawan Gunung Padang sebagian besar merupakan pengunjung baru yang mengaku penasaran terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Katastrofi Purba yang terdiri para ahli lintas disiplin ilmu, bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Alam.

Dimana di dalam situs itu terdapat sebuah bangunan kuno buatan manusia yang dibangun pada masa sebelum masehi. Temuan ini sangat istimewa dan diharapkan dapat Dimana di dalam situs itu terdapat sebuah bangunan kuno buatan manusia yang dibangun pada masa sebelum masehi. Temuan ini sangat istimewa dan diharapkan dapat

Bagi masyarakat Cianjur, fenomena ini tentunya sebuah berkah, baik dilihat dalam dimensi sosial maupun ekonomi. Apabila dikelola dalam managemen perencanaan yang baik, tentu menjadi sebuah potensi sumber pendapatan baru daerah bahkan nasional.

Disinilah diperlukan sinergitas lintas sektor, baik pemerintah pusat maupun daerah, guna mengoptimalkan harapan-harapan tersebut.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Cianjur, saya telah mengumpulkan cukup informasi dan berdiskusi dengan berbagai pihak tentang perkembangan situs Gunung Padang, termasuk telah menugaskan tim saya yang tergabung dalam yayasan Bumi Sawargi Cianjur untuk berperan aktif melibatkan diri dalam proses ini.

Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut atas perkembangan seperti yang telah digambarkan di atas, saya merasa penting agar Pusat Arkeologi Nasional secepatnya melakukan ekskavasi, dengan membuka seluas-luasnya keterlibatan pihak terkait, khususnya arkeolog dari berbagai kampus dalam negeri.

Hal itu diperlukan untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan menyeluruh, terutama mengenai relasi serta aspek- aspek bentuk temuan, antartemuan, hubungan komposisi dan usia relatif lapisan tanah (stratigrafis), kronologis, konteks, fungsi, struktur, dan gejala-gejala lain yang mendukung.

Maka diperlukan ekskavasi, yaitu sebuah tehnik inventarisasi data dengan metode yang telah ditentukan melalui penelitian struktur tanah yang dilakukan secara sistematis guna memperoleh data-data arkeologis dalam keadaan insitu (in-site).

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perlu serius dalam menindaklanjuti temuan awal dalam penelitian tersebut.

Sebagaimana diketahui, temuan adanya sebuah bangunan berbentuk punden berundak di bawah situs megalitikum Gunung Padang tersebut, sebenarnya bermula untuk meneliti data kebencanaan di masa silam, yang berskala besar dan masif (katastrofi).

Dalam perjalanannya, penelitian itu menemukan sejumlah anomali terhadap morfologi sejumlah gunung yang ditelitinya, yang terkubur karena diduga kuat karena bencana. Pada tahap proses inilah diperlukan lokus yang lebih luas dipimpin oleh Kemendikbud dengan membentuk Tim Terpadu, untuk menguji kebenaran dan akurasi ilmiahnya.

Secara khusus Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pekerjaan Umum dengan bersinergi dengan Pemerintah Daerah, perlu mem-perbaiki sarana dan prasarana (infrastruktur), mengingat sudah banyaknya pengunjung di Gunung Padang, dalam skala industri pariwisata.

Seluruh pihak, diantaranya tokoh masyarakat, tokoh budaya, dan LSM baik yang ada di Cianjur maupun Jawa Barat, dapat bersama-sama melibatkan diri sesuai dengan proporsinya dalam proses lanjutan ini. Keterlibatan dan partisipasi masyarakat tentunya sangat diperlukan, untuk memastikan tranparansi atas proses yang akan berjalan.

Dalam konteks ini, saya telah mendorong Bumi Sawargi, sebuah yayasan sosial kemasyarakatan yang saya bina, untuk mengambil peran aktif memfasilitasi keterlibatan dan partisipasi masyarakat, khususnya Cianjur.

Sebagai penutup, kembali saya tegaskan perlunya mempercepat proses ekskavasi tentunya mencakup aspek yang sangat penting.

Yaitu, bukan hanya soal ditemukannya peradaban maju yang memberi kontribusi besar pada kekayaan khazanah budaya nusantara, akan tapi juga untuk mengetahui oleh sebab apa budaya besar itu dapat terkubur.

Apabila dalam hipotesis disebut penyebabnya adalah bencana, lalu bencana apa yang membuat peradaban itu terukur.

Melalui temuan penting ini, kita dapat memperoleh data- data kesejarahan yang mumpuni sebagai dasar penyusunan sistem mitigasi bencana.(Erik Satrya Wardhana, Anggota DPR RI Dapil Cianjur)