Penelitian yang Relevan

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian tahun 2017 yang berjudul “Peran Guru dalam Membimbing Anak Berkesulitan Belajar Matematika pada Siswa Kelas III SDN Dlepih 1 Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri” dari Ilma Rismanda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar matematika yang dialami siswa pada kelas

III SDN Dlepih yaitu kesulitan dalam memahami proses-proses matematis, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian; kurangnya pemahaman tentang simbol matematika, seperti kesulitan dalam membedakan tanda (>) atau lebih besar dengan tanda (<) atau lebih kecil; kurangnya

J. Tombokan Runtukahu & Selpius Kandou, Op. Cit., hal. 50-58.

pemahaman dalam melakukan perhitungan dikarenakan penggunaan proses perhitungan yang keliru; kemampuan daya ingat dan konsentrasi rendah, seperti kesulitan dalam mengingat dan menghafalkan rumus matematika, penjelasan guru, dan langkah-langkah dalam mengerjakan soal; serta kemampuan berbahasa dan membaca kurang.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar matematika pada siswa kelas III SDN Dlepih I antara lain: faktor dari diri siswa sendiri yaitu kurangnya motivasi dan minat siswa dalam belajar serta kurangnya konsentrasi terhadap pembelajaran. Faktor orang tua juga dapat menjadi penyebab kesulitan belajar anak yaitu orang tua yang sibuk bekerja, sehingga kurang memperhatikan belajar anak-anaknya dirumah. Selain itu, faktor sekolah juga ikut menjadi penyebab kesulitan belajar bagi siswa, diantaranya kurangnya fasilitas belajar seperti alat peraga, sehingga hal ini bisa menjadi kendala dalam proses belajar siswa. Sedangkan peran guru dalam membimbing anak berkesulitan belajar matematika pada siswa kelas III SDN Dlepih I, antara lain: dengan memberikan perhatian khusus kepada siswa, berupa pengarahan, pemahaman, dan motivasi belajar; memberikan bimbingan belajar yang disesuaikan dengan kesulitan belajar matematika yang dialami siswa, seperti simbol matematika, nilai tempat, dan operasi hitung perkalian dan pembagian; memberikan pembelajaran remedial, serta melakukan kerja sama dengan orang tua siswa untuk selalu mengikuti perkembangan anak di rumah.

Penelitian lainnya di tahun 2015 yang berjudul “Analisis Faktor Eksternal Kesulitan Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V MI Wahid Hasyim Tahun Akademik 2015/2016 ” oleh Septi Eka Wardani menyebutkan bahwa aspek-aspek Penelitian lainnya di tahun 2015 yang berjudul “Analisis Faktor Eksternal Kesulitan Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V MI Wahid Hasyim Tahun Akademik 2015/2016 ” oleh Septi Eka Wardani menyebutkan bahwa aspek-aspek

Faktor eksternal kesulitan belajar matematika peserta didik kelas V MI Wahid Hasyim dilihat melalui tiga aspek yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan sosial. Pertama, faktor keluarga. Hasil angket yang diberikan kepada peserta didik dan orang tua/wali peserta didik menunjukkan persentase masing- masing sebesar 73% dan 71%. Kedua, faktor sekolah. Faktor sekolah meliputi faktor guru, faktor sarana dan prasarana dan faktor kurikulum. Salah satu nya yaitu faktor guru, berdasarkan angket yang diberikan kepada peserta didik menunjukkan persentase sebesar 62% yang berarti bahwa guru matematika dalam kegiatan belajar mengajar dikategorikan rendah.

Begitu juga dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, kompetensi yang dimiliki guru matematika belum maksimal. Dapat dilihat dalam kegiatan belajar mengajar beliau tidak pernah membuat RPP, tidak menggunakan alat peraga pembelajaran, memiliki karakter yang keras sehingga ditakuti peserta didik, kurang berkomunikasi baik dengan siswa, guru dan tenaga pendidik lainnya dan kurang memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika. Ketiga , Faktor lingkungan sosial. Lingkungan sosial siswa kelas V MI Wahid Hasyim sudah cukup mendukung dalam kegiatan belajar.

Berdasarkan fakta di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor penyebab siswa yang mengalami kesulitan belajar pada pelajaran matematika tidak terlepas dari adanya seorang guru sebagai pengajar di dalam kelas sehingga memerlukan peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pelajaran matematika.