Uji Persyaratan Analisis

B. Uji Persyaratan Analisis

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah Uji-t ini baru dapat dilakukan apabila memenuhi beberapa persyaratan. Uji normalitas digunakan Uji Liliefors sedangkan uji homogenitas digunakan Uji-F. Kedua uji tersebut adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Salah satu teknik analisis dalam uji normalitas adalah teknik analisis Lilliefors, yaitu suatu teknik analisis uji persyaratan sebelum dilakukannya uji hipotesis. Berdasarkan sampel acak maka diuji hipotesis nol bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal. Dengan ketentuan Jika L- hitung < L- tabel maka sebaran data memiliki distribusi normal. Tetapi jika L- hitung > L- tabel maka sebaran data tidak berdistribusi normal. Hasil analisis normalitas untuk masing-masing sub kelompok dapat dijelaskan sebagai berikut: Salah satu teknik analisis dalam uji normalitas adalah teknik analisis Lilliefors, yaitu suatu teknik analisis uji persyaratan sebelum dilakukannya uji hipotesis. Berdasarkan sampel acak maka diuji hipotesis nol bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal. Dengan ketentuan Jika L- hitung < L- tabel maka sebaran data memiliki distribusi normal. Tetapi jika L- hitung > L- tabel maka sebaran data tidak berdistribusi normal. Hasil analisis normalitas untuk masing-masing sub kelompok dapat dijelaskan sebagai berikut:

pembelajaran Problem Based Learning (A 1 B 1 )

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan problem based learning diperoleh nilai (L -hitung ) sebesar 0, 097. Selanjutnya ditentukan harga kritis Lilliefors

tabel (L tabel ) yaitu dengan N = 30 dan taraf nyata α = 0,05 dari daftar nilai kritis Lilliefors didadapat L t = 0,161 kemudian membandingkan harga Lilliefors hitung dengan harga Lilliefors tabel, oleh karena L hitung <L tabel dapat disimpulkan bahwa data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran problem based learningberdistribusi normal.

b) Tingkat Kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan

pembelajaran Group Investigation (A 2 B 1 )

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan group investigation diperoleh nilai (L -hitung ) sebesar 0, 165. Selanjutnya ditentukan harga kritis Lilliefors

tabel (L tabel ) yaitu dengan N = 20 dan taraf nyata α = 0,05 dari daftar nilai kritis Lilliefors didadapat L t = 0,190 kemudian membandingkan harga Lilliefors hitung dengan harga Lilliefors tabel, oleh karena L hitung <L tabel dapat disimpulkan bahwa data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran group investigation berdistribusi normal.

c) Tingkat Kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan pembelajaran Problem Based Learning dan Group Investigation (A 1 A 2 B 1 )

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan problem based learning Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk sampel pada hasil kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan problem based learning

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Normalitas dengan Teknik Analisis Lilliefors Kelompok

L – hitung L - tabel α= 0,05 Kesimpulan

Ho : Diterima, Normal

A 2 B 1 0,165

Ho : Diterima, Normal

A 1 A 2 B 1 0,115

Ho : Diterima,Normal

Keterangan:

A 1 B 1 = Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Problem Based Learning

A 2 B 1 = Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Group Investigation

A 1 A 2 B 1 = Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Problem Based Learning dan Group Investigation

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII-ASMP IT AL HIJRAH yang diajar dengan pembelajaran Problem Based Learning maupun data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B SMP IT AL HIJRAH yang diajar dengan pembelajaran Group

Investigation digunakan uji F (Uji kesamaan dan varians) dengan rumus sebagai berikut :

Dari perhitungan sebelumnya diketahui :

a. Varians data kemampuan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII-ASMP IT AL HIJRAH yang diajar dengan pembelajaran Problem Based Learning adalah 214,4379.

b. Varians data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII-B SMP IT AL HIJRAH yang diajar dengan model pembelajaran Group Investigation adalah 244,8711. Dengan demikian dapat dihitung :

F hitung =

F hitung =

Jumlah sampel untuk kelas VIII-A (kelas eksperimen I) adalah 30 siswa dan jumlah sampel untuk kelas VIII-B (kelas eksperimen II) adalah 20 siswa. Dimana n pada dk penyebut berasal dari jumlah sampel varian terbesar, sedangkan n pada dk

pembilang berasal dari jumlah sampel varians terkecil. maka untuk dan

. Sehingga harga untuk dan

. Didapat nilai kritis pada distribusi F adalah

F tabel =2,077. Dengan membandingkan kedua harga tersebut diperoleh harga F hitung <

F tabel yaitu 1,142<2,077. Hal ini berarti bahwa data tes akhir siswa berasal dari populasi yang homogen.