Proses dan Macam Kompensasi

2. Proses dan Macam Kompensasi

a. Proses Kompensasi Proses kompensasi adalah suatu jaringan dan berbagai sub proses yang kompleks yang mempengaruhi tingkat kompensasi dengan maksud untuk memberikan balas jasa kepada karyawan bagi pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi kerja yang diinginkan. Dari bermacam-macam komponen kompensasi pembayaran upah dan gaji merupakan faktor yang sangat peka, dimana banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaannya. Pada umumnya proses pembayaran upah/gaji dalam organisasi ditentukan oleh aliran kegiatan-kegiatan yang mencakup analisis pekerjaan, deskripsi dan spesifikasi pekerjaan, evaluasi pekerjaan, survai upah/ gaji, analisis masalah-masalah organisasi yang berkaitan dengan kemampuan pembayaran, penentuan struktur upah dengan mempertimbangkan peraturan upah minimum, evaluasi prestasi kerja dan banyak kebijaksanaan yang menyangkut tingkat dan administrasi upah.

b. Macam Kompensasi Kompensasi sebagai kontra prestasi (kompensasi langsung), yaitu, upah dan gaji. Upah dan gaji merupakan kompensasi langsung kare- na besarnya didasarkan pada faktor-faktor pekerjaan kritis atau pelaksanaan kerja. Sampai saat ini masih terdapat rumusan yang berbeda-beda mengenai upah. Hal ini terjadi karena setiap pihak yang ikut merumuskan selalu melihat upah dari segi di pihak mana mereka berada. Pengusaha melihat upah sebagai salah satu komponen biaya produksi, oleh karena itu dilakukan upaya menekan upah. Pemerintah melihat upah sebagai suatu standar hidup masyarakat, oleh karena itu rumusan upah harus dapat menciptakan iklim usaha dan sosial yang baik agar dengan demikian berbagai kepentingan masyarakat bisa dipadukan. Upah diartikan sebagai b. Macam Kompensasi Kompensasi sebagai kontra prestasi (kompensasi langsung), yaitu, upah dan gaji. Upah dan gaji merupakan kompensasi langsung kare- na besarnya didasarkan pada faktor-faktor pekerjaan kritis atau pelaksanaan kerja. Sampai saat ini masih terdapat rumusan yang berbeda-beda mengenai upah. Hal ini terjadi karena setiap pihak yang ikut merumuskan selalu melihat upah dari segi di pihak mana mereka berada. Pengusaha melihat upah sebagai salah satu komponen biaya produksi, oleh karena itu dilakukan upaya menekan upah. Pemerintah melihat upah sebagai suatu standar hidup masyarakat, oleh karena itu rumusan upah harus dapat menciptakan iklim usaha dan sosial yang baik agar dengan demikian berbagai kepentingan masyarakat bisa dipadukan. Upah diartikan sebagai

a. Partially measured (semi-direct) Yaitu pembayaran tambahan, di samping upah/ gaji karena prestasi kerja melebihi tingkat dasar upah/gaji pokok per tarip dasar contoh:

- merit rating - share of production plan

b. Measured financial incentives Tambahan pembayaran terhadap prestasi kerja yang melebihi standar kerja yang ditetapkan melalui work-study. Ada beberapa measured financial incentives, yaitu:

a. 100% premium plans premi diberikan sebanding dengan tingkat kenaikan hasil produksi

b. Halsey system premi diberikan lebih sedikit/makin kecil dibanding dengan jumlah kenaikan hasil produksi b. Halsey system premi diberikan lebih sedikit/makin kecil dibanding dengan jumlah kenaikan hasil produksi

d. Tailor system premi yang dibayarkan berbeda pada berbagai tingkat produksi (differential rate system).

Kompensasi sebagai usaha untuk mempertahankan karyawan misalnya fringe benefit.. Maksud pemberian kompensasi pelengkap atau sering disebut dengan fringe benefit atau tunjangan adalah untuk mempertahankan karyawan organisasi dalam jangka panjang. Kompensasi ini diperlakukan sebagai upaya penciptaan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan, dan tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja. Karenanya kompensasi jenis ini merupakan kompensasi tidak langsung. Walaupun tidak berfungsi untuk memotivasi para karyawan agar tingkat produktivitas lebih tinggi namun bentuk kompensasi ini akan berfungsi membuat iklim dan kondisi kerja yang baik. Kompensasi jenis ini dapat dikelompokkan dalam kategori :

1. Pembayaran pada saat tidak bekerja (time-off benefits) Misalnya : Tidak bekerja karena sakit, cuti, liburan

2. Perlindungan ekonomis terhadap bahaya bentuk perlindungan ini yang umum diberikan perusahaan adalah berupa asuransi. Misalnya : Tunjangan pensiun, tunjangan pengobatan