7
b. Efisiensi penggunana material, kerena lebih murah dibandingkan dengan
lapisan di atasnya. c.
Mengurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal. d.
Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi atas.
4. Lapis tanah dasar
Lapisan tanah yang akan diletakkan pondasi bawah dinamakan lapisan tanah dasar. Lapis tanah dasar berfungsi mendukung lapisan-lapisan di
atasnya dan mendukung beban roda lalulintas. Sifat-sifat daya dukung tanah dasar menentukan kekuatan dan keawetan konstroksi perkerasan jalan.
E. Pemeliharaan Jalan
Menurut Departemen pekerjaan Umum, 1990, pengertian tentang pemeliharan jalan adalah penanganan jalan yang meliputi perawatan, rehabilitasi,
penunjangan, dan peningkatan. Pekerjaan pemeliharaan jalan terdiri dari dua kategori yaitu pemeliharaan
rutin dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan rutin adalah pekerjaan yang penanganannya diberikan hanya terhadap lapis permukaan yang sifatnya untuk
meningkatkan kualitas berkendaraan Ridding Quality, tanpa meningkatkan kekuatan struktur dan dilakukan sepanjang tahun, sedangkan pemeliharaan
berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan terhadap jalan pada waktu-waktu tertentu tidak menerus sepanjang tahun dan sifatnya untuk meningkatkan
kemampuan struktur jalan.
III. LANDASAN TEORI A. Tingkat Pelayanan Jalan
1. Volume Lalulintas
Satuan volume lalulintas yang umum dipergunakan adalah Lalu lintas Harian Rata-Rata LHR. Volume Jam Perencanaan dan Kapasitas. Lalu lintas
Harian Rata-Rata adalah volume lalu lintas dalam satu hari. Dari lalu lintas harian rata-rata kita bisa menghitung VJP dengan cara sebagai berikut :
8
Langkah pertama kita menghitung persentase volume lalu lintas dalam tiap jam dengan menggunakan rumus :
2. Kapasitas Dasar
Kapasitas dasar adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melintasi suatu penampang pada suatu jalur atau jalan selama satu jam, dalam
keadaan dan lalu lintas mendekati ideal yang bisa dicapai. Pada prakteknya untuk membuat seluruh bagian jalan dalam keadaan
ideal adalah sangat sukar, sehingga pada umumnya kapasitas akan lebih rendah. Tabel III.1. di bawah ini menunjukkan besarnya kapasitas dasar pada
jalan luar kota. Tabel III.1. Kapasitas dasar Pada Jalan Luar Kota
Persentase volume lalu lintas tiap jam = 100
x hari
Vol.satu jam
Vol.Tiap ……………... III.1
Type jalantype alinyemen
Kapasitas dasar smpjam
Catatan Empat lajur terbagi
Datar Bukit
Gunung 1.900
1.850 1.800
Per lajur
Empat lajur tak terbagi Datar
Bukit Gunung
1.700 1.650
1.600 Per lajur
Dua lajur terbagi Datar
Bukit Gunung
3.100 3.000
2.900 Total kedua arah
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, 1997
3. Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu lintas
Pengetahuan untuk besarnya pengaruh-pengaruh tersebut adalah sangat penting untuk menghasilkan perencanaan yang sebaik-baiknya sesuai dengan
keadaan dan pembatasan-pembatasan yang ada. Adapun faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas dapat
dilihat dalam Tabel III.2.
9
Tabel III.2. Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu lintas Type
Jalan Lebar efektif jalur
lalu lintas Wc
m FCw
Empat lajur terbagi Enam lajur terbagi
Per lajur 3,0
0,91 3,25
3,5 3,75
0,96 1,00
1,03
Empat lajur tak terbagi Per lajur
3,0 0,91
3,25 3,5
3,75 0,96
1,00 1,03
Dua lajur tak terbagi Total kedua arah
5 0,69
6 7
8 9
10 11
0,91 1,00
1,08 1,15
1,21 1,27
Sumber: Depertemen Pekerjaan Umum, 1997
4. Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arah