Daya Pembeda Teknik dan Analisis Uji Coba Instrumen

Intan Setiawati, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Pemecahan Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda item discrimination. Indeks daya pembeda soal-soal yang ditetapkan dari selisih proporsi yang menjawab dari masing- masing kelompok. Indeks ini menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara keseluruhan. Yang paling stabil dan sensitive serta paling banyak digunakan adalah dengan menentukan 27 kelompok atas 27 kelompok bawah Kelley:1939,Crocker dan Algina : 1986 dalam Surapranata, 2009. Daya Pembeda menurut Indeks daya pembeda ini dapat dicari dengan menggunakan persamaan : ∑ ∑ .....3.3 Keterangan D = Indeks daya pembeda ∑A = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas ∑B = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah nA = Jumlah peserta tes pada kelompok atas nB = Jumlah peserta tes pada kelompok bawah n = nA = nB Klasifikasi untuk daya pembeda di interpretasikan dengan Tabel 3.6 Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda D Kriteria -1,0 D 0,00 0,00 D  0,20 0,20 D  0,40 0,40 D  0,70 0,70 D  1,00 jelek sekali jelek cukup baik baik sekali Intan Setiawati, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Pemecahan Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indeks Daya Pembeda pada tes uraian yaitu dengan membagi 27 kelompok atas dan 27 kelompok bawah, kemudian dihitung selisih tingkat kesukaran pada kelompok atas dan kelompok bawah, itulah daya pembedanya. Hasil dari perhitungan dirangkum pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8. Dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.13, Lampiran B.14 dan Lampiran B.15 Tabel 3.7 Analisis Daya Pembeda Pemahaman Konsep No D Klasifikasi 1 0,43 Baik 2 0,29 Cukup 3 0,05 Jelek 4 0,29 Cukup 5 0,52 Baik 6 0,57 Baik 7 0,48 Baik 8 0,48 Baik 9 0,33 Cukup 10 0,76 Baik sekali 11 0,57 Baik 12 0,24 Cukup 13 0,38 Cukup 14 0,05 Jelek 15 0,67 Baik 16 0,43 Baik 17 0,24 Cukup 18 0,71 Baik sekali 19 0,67 Baik 20 0,43 Baik 21 0,29 Cukup 22 0,24 Cukup 23 0,48 Baik 24 0,43 Baik 25 0,52 Baik 26 0,33 Cukup 27 0,43 Baik 28 0,52 Baik 29 0,24 Cukup 30 0,14 Jelek Intan Setiawati, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Pemecahan Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Hasil Analisis Daya Pembeda Keterampilan Pemecahan Masalah No D Klasifikasi 1 0,44 Baik 2 0.33 Cukup 3 0,32 Cukup 4 0,35 Cukup 5 0,60 Baik 6 0,35 Cukup 7 0,38 Cukup 8 0,17 Jelek 9 0,38 Cukup 10 0,67 Baik 11 0,51 Baik 12 0,56 Baik 13 0,19 Jelek 14 0,24 Cukup 15 0,35 Cukup 16 0,59 Baik Berdasarkan analisis uji coba instrumen yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kemudahan, dan daya pembeda, dari 30 soal instrumen pemahaman konsep, yang dipakai sebanyak 27 soal dengan indikator memahami yaitu: Menafsirkan, Mencontohkan, Mengklasifikasikan, Menyimpulkan, Membandingkan dan Menjelaskan. Karena ada 3 soal yang dibuang maka jumlah soal tiap indikator pamahaman konsep adalah menjelaskan 9 soal, menafsirkan 3 soal, menyimpulkan 2 soal, membandingkan 4 soal, mencontohkan 7 soal, dan mengkasifikasikan 2 soal. Lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. 9 Sedangkan untuk instrumen keterampilan pemecahan masalah dari jumlah 16 soal instrumen yang di uji coba setelah dilakukan analisis uji instrumen yang meliputi validitas , reliabilitas, tingkat kemudahan, dan daya pembeda yang memenuhi kriteria sebanyak 14 soal, dengan mengidentifikasi masalah 4 soal, memberi alasan solusi 4 soal, memberi alasan strategi yang digunakan 3 soal, memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah 3 soal. Lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.10 Intan Setiawati, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Pemecahan Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Instrumen Pemahaman Konsep Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Ket r xy Makna P Kategori D Klasifikasi 1 0,73 Tinggi 0,54 Sedang 0,43 Baik Dipakai 2 0,39 Sedang 0,29 Cukup Dipakai 3 0,38 Sedang 0,05 Jelek Dibuang 4 0,26 Sukar 0,29 Cukup Dipakai 5 0,59 Sedang 0,52 Baik Dipakai 6 0,74 Mudah 0,57 Baik Dipakai 7 0,78 Mudah 0,48 Baik Dipakai 8 0,56 Sedang 0,48 Baik Dipakai 9 0,80 Mudah 0,33 Cukup Dipakai 10 0,64 Sedang 0,76 Baik sekali Dipakai 11 0,74 Mudah 0,57 Baik Dipakai 12 0,39 Sedang 0,24 Cukup Dipakai 13 0,24 Sukar 0,38 Cukup Dipakai 14 0,10 Sukar 0,05 Jelek Dibuang 15 0,56 Sedang 0,67 Baik Dipakai 16 0,79 Mudah 0,43 Baik Dipakai 17 0,30 Sukar 0,24 Cukup Dipakai 18 0,68 Sedang 0,71 Baik sekali Dipakai 19 0,75 Mudah 0,67 Baik Dipakai 20 0,75 Mudah 0,43 Baik Dipakai 21 0,63 Sedang 0,29 Cukup Dipakai 22 0,39 Sedang 0,24 Cukup Dipakai 23 0,83 Mudah 0,48 Baik Dipakai 24 0,75 Sedang 0,43 Baik Dipakai 25 0,58 Sedang 0,52 Baik Dipakai 26 0,25 Sukar 0,33 Cukup Dipakai 27 0,53 Sedang 0,43 Baik Dipakai 28 0,61 Sedang 0,52 Baik Dipakai 29 0,19 Sukar 0,24 Cukup Dipakai 30 0,68 Sedang 0,14 Jelek Dibuang Tabel 3.10 Hasil Uji Coba Instrumen Keterampilan Pemecahan Masalah No Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Ket r xy Makna p Kategori D Klasifikasi 1 0,55 Sedang 0,44 Baik Dipakai 2 0,45 Sedang 0.33 Cukup Dipakai 3 0,63 Sedang 0,32 Cukup Dipakai 4 0,57 Sedang 0,35 Cukup Dipakai 5 0,57 Sedang 0,60 Baik Dipakai Intan Setiawati, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Pemecahan Masalah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Ket r xy Makna p Kategori D Klasifikasi 6 0,90 Sangat Tinggi 0,53 Sedang 0,35 Cukup Dipakai 7 0,40 Sedang 0,38 Cukup Dipakai 8 0,41 Sedang 0,17 Jelek Dibuang 9 0,42 Sedang 0,38 Cukup Dipakai 10 0,65 Sedang 0,67 Baik Dipakai 11 0,51 Sedang 0,51 Baik Dipakai 12 0,68 Sedang 0,56 Baik Dipakai 13 0,56 Sedang 0,19 Jelek Dibuang 14 0,58 Sedang 0,24 Cukup Dipakai 15 0,57 Sedang 0,35 Cukup Dipakai 16 0,58 Sedang 0,59 Baik Dipakai

3.5 Teknik Pengolahan Data

3.5.1 Pemberian Skor

Penskoran hasil tes pemahaman konsep pretest-posttes menggunakan aturan penskoran untuk tes pilihan ganda yaitu 1 atau 0. Skor satu jika jawaban tepat, dan skor 0 jika jawaban salah. Skor maksimum ideal sama dengan jumlah soal yang diberikan. Rubrik penskoran instrumen pretest-posttes pemahaman konsep selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.5. Penskoran hasil tes keterampilan pemecahan masalah siswa menggunakan aturan penskoran untuk tes uraian yaitu menggunakan rubrik penskoran. Rubrik penskoran instrumen pretest-posttes keterampilan pemecahan masalah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.6.

3.5.2 Pengolahan Data Observasi

Data mengenai keterlaksanaan model pembelajaran fisika berbasis proyek merupakan data yang diambil dari observasi. Data observasi ini merupakan keterlaksanaan pembelajaran fisika berbasis proyek baik untuk guru maupun untuk siswa. Pengolahan data dilakukan dengan cara mencari persentase keterlaksanaan model pembelajaran fisika berbasis proyek. Adapun langkah- langkah yang peneliti lakukan untuk mengolah data tersebut adalah dengan: 1. Menghitung jumlah jawaban “ya” yang observer isi dengan memberi skor 1 pada format keterlaksanaan model pembelajaran.