Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Return On Assets ROA
ROA x 100
3.6.3 Analisis statistik
Untuk mengetahui
sejauh mana
pengaruh yang
terjadi akibat
perkembangan likuiditas,efisiensi operasional, dan profitabilitas PT Bank Mega, Tbk, maka analisis yang digunakan adalah analisis statistik dengan menggunakan
analisis regresi berganda.
3.6.3.1 Analisis Regresi Berganda
Menurut Sugiyono 2010:275 mengungkapkan bahwa “Anlalisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana
keadaan naik turunnya variabel dependen kriterium bila dua atau lebih variabel dependen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik urunkan nilainya. Jadi
analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua”.
Analisis regresi
berganda digunakan
untuk mengetahui
pengaruh Likuiditas, Efisiensi operasional, terhadap profitabilitas pada PT. Bank Mega, Tbk
tahun 2009-2013 dimana kedua variabel yaitu Likuiditas X1, Efisiensi
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
operasional X2 sebagai variabel independen bebas, sedangkan profitabilitas Y sebagai variabel dependen tidak bebas. Persamaan regresi berganda sebagai
berikut :
Iqbal Hasan 2002:255 Keterangan:
Y = Profitabilitas ROA
X1 = Likuiditas LDR
X2 = Efisiensi operasional BOPO
a = Intersep
b = Koefisien arah regresi
Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis dan mengolah data maka penulis menggunakan program aplikasi SPSS 19.0 for windows.
3.6.3.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Uji Normalitas
Menurut Suharsini Arikunto 2006:259 mengemukakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah sampel yang
diambil dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas model regresi yang didapatkan.
Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis harus terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data.
2. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menentukan apakah di dalam persamaan regresi terdapat masalah autokorelasi atau tidak. Yaitu adanya masalah
korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 sebelumnya. Jika terjadi, maka dinamakan terjadi problem auokorelasi
yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak dipakai. Dalam uji autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson.
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: a.
Jika nilai DW dibawah -2 berarti ada aotokorelasi positif b.
Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
c. Jika nilai DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
3. Uji Multikolinearitas
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji multikolinearitas ini digunakan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem mulikolinearitas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk uji multikolinearitas adalah dengan
melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS.
4. Uji heterokedasitisitas Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi kesamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Ada
beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitisitas, salah satunya adalah dengan melihat scatter plot.
Suatu model regresi yang baik apabila pada diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu dan datanya terpencar di sekitar nol pada
sumbu Y. Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya
kemudian menyempit.
3.6.3.3 Analisis koefisien Determinasi