Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: www.bankmega.com
data diolah Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kondisi LDR PT Bank Mega, Tbk
memiliki tren yang cukup fluktuatif dari tahun 2004 sampai dengan 2013. Tren Peningkatan LDR tertinggi terjadi pada tahun 2007 ke tahun 2008, sedangkan
untuk tren penurunan LDR tertinggi terjadi pada tahun 2011 ke tahun 2012. Dari penjelasan deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan kondisi LDR PT Bank Mega,Tbk cukup fluktuatif, namun selama periode penelitian atau 10 tahun terakhir kondisi LDR PT Bank Mega, Tbk berada
dalam kategori tidak sehat karena selalu berada dibawah kondisi ideal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 85-110.
4.1.2.2 Gambaran Deskripsi Efisiensi Operasional BOPO
Suatu perusahaan atau bank pasti akan berhadapan dengan masalah efisiensi, masalah efisiensi berkaitan dengan pengendalian biaya. Efisiensi
Operasional berarti biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aktiva tersebut.
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Efisiensi Operasional dalam penelitian ini diukur dengan BOPO. BOPO pada PT Bank Mega, Tbk cukup fluktuatif namun cenderung tinggi.Berikut ini
adalah data BOPO pada PT Bank Mega,Tbk dari tahun 2004 – tahun 2013
Tabel 4.2 Data Efisiensi Operasional yang dikur dengan BOPO pada PT Bank
Mega,Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 Tahun
BOPO Perubahan BOPO
Keterangan
2004 73,74
- 2005
88,78 15,04
Naik 2006
92,78 4,00
Naik 2007
79,21 13,57
Turun 2008
83,15 3,94
Turun 2009
85,91 2,76
Naik 2010
77,79 8,12
Turun 2011
81,84 4,05
Naik 2012
76,73 5,11
Turun 2013
89,76 13,03
Naik Terkecil
73,74 Tahun 2004
Terbesar 92,78
Tahun 2006 Rata-rata
82,97
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: www.bankmega.com
data diolah Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat gambaran efisiensi operasional yang
diukur dengan BOPO dari tahun 2004-2013. Rata-rata Efisiensi Operasional yang diukur dengan BOPO yaitu 82,97. Rasio BOPO terbesar selama periode tersebut
sebesar 92,78, yaitu pada tahun 2006 dan Rasio BOPO terkecil selama periode tersebut adalah sebesar 73,74 yaitu pada tahun 2004.
Pada tahun 2004 besaran BOPO adalah 73,74. Pada tahun 2005 besaran BOPO naik sebesar 15,04 menjadi 88,78, Peningkatan BOPO ini disebabkan
adanya peningkatan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh PT Bank Mega,
Tbk. Pada tahun 2006 BOPO kembali mengalami peningkatan sebesar 4,00 menjadi 92,78, peningkatan ini sekaligus merupakan rasio BOPO yang terbesar
selama periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2013, besaran BOPO ini juga membuat PT Bank Mega, Tbk berada pada kondisi tidak sehat karena berada
diatas angka ideal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk rasio BOPO yaitu sebesar 92. Pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 13,57 menjadi
79,21. Pada tahun 2008 BOPO kembali mengalami peningkatan sebesar 3,94 menjadi
83,15, peningkatan
ini disebabkan
meningkatnya biaya
yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan pendapatan yang diterima. Pada tahun 2009
BOPO kembali naik menjadi 85,91, peningkatan ini terjadi akibat bank belum dapat menekan biaya seefisien mungkin sehingga besaran BOPO kembali
meningkat.
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahun 2010 besaran BOPO turun sebesar 8,12 menjadi 77,79, penurun ini terjadi akibat bank dapat menekan biaya-biaya operasional yang
dikeluarkan. Pada tahun 2011 besaran BOPO naik sebesar 4,05 menjadi 81,84. Pada tahun 2012 ROA kembali turun sebesar 5,11 menjadi 76,73
dan kembali naik sebesar 13,03 pada tahun 2013 menjadi 89,76 Gambaran Efisiensi Operasional yang diukur dengan BOPO lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.
Gambar 4.2 Grafik Efisiensi Operasional yang diukur dengan BOPO pada PT Bank
Mega, Tbk Periode 2004-2013
Sumber: www.bankmega.com
data diolah
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa Efisiensi Operasional yang diukur dengan BOPO memiliki tren yang cukup fluktuatif dari tahun 2004
Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK
M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampai dengan tahun 2013. Tren peningkatan BOPO tertinggi terjadi pada tahun 2004 ke 2005, sedangkan untuk tren penurunan BOPO tertinggi terjadi pada tahun
2006 ke tahun 2007. Berdasarkan penjelasan dan deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa
kondisi BOPO PT Bank Mega Tbk belum optimal dalam menekan biaya operasinal yang dikeluarkan, selama tahun 2004-2013 atau sepuluh tahun terakhir
cenderung tinggi, bahkan di tahun 2006 perolehan besaran BOPO berada di atas standar BOPO yang telah ditetapkan Bank Indonesia yaitu 92
4.1.2.2 Gambaran Deskripsi Profitabilitas ROA