Instrumen Penelitian IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ELEKTRONIKA.

Abi Darda, 2014 IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ELEKTRONIKA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Indikator Kinerja Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penemuan dan pengujian serta peningkatan kualitas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran two stay two stray ini, meliputi : 1. Jika terdapat peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep yang diberikan setiap siklusnya. 2. Jika terdapat peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test, siswa individu dikatakan lulus kalau mendapat nilai lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Penilaian terhadap aspek ini dikatakan berhasil jika 70 siswa atau lebih mendapatkan nilai ≥ 70 3. Jika terdapat peningkatan sikap siswa saat diterapkan proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif two stay two stray semakin meningkat pada setiap siklus.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dirancang dan akan digunakan dalam penelitian ini sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas lembar soal tes untuk setiap siklus pada RPP, lembar observasi dan catatan lapangan. Adapun rincian instrumen penelitiannya sebagai berikut: 1. Lembar Tes Dalam penelitian ini, lembar tes maksudnya adalah lembar pretest dan posttest yang diberikan pada siswa tiap awal dan akhir setiap siklusnya, serta lembar tes sumatif yang Gambar 3.2 Alur Siklus Penelitian Tindakan yang Dilakukan Abi Darda, 2014 IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ELEKTRONIKA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diberikan kepada siswa setelah seluruh siklus selesai dilaksanakan. Lembar tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa berupa aspek kognitif berdasarkan jenjang hapalan C1, pemahaman C2, penerapan C3, analisis C4. 2. Lembar observasi. Untuk memantau aktivitas siswa selama proses pembelajaran melalui model two stay two stray. Lembar observasi ini difokuskan pada keaktifan siswa, situasi siswa dalam kelas, respon siswa terhadap interaksi dalam diskusi, dan aktivitas siswa sesuai tahap- tahap model two stay two stray. Lembar observasi ini meliputi penilaian aspek afektif dan psikomotor sehingga dapat diolah secara kualitatif dan dikonversikan ke dalam bentuk penskoran secara kuantitatif. 3. Catatan lapangan. Peneliti kualitatif mengandalkan pengamatan dan wawancara dalam pengumpulan data di lapangan. Pada waktu berada di lapangan peneliti membuat catata, setelah pulang ke tempat tinggal barulah menyusun catatan lapangan. Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen 1982:74, adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Digunakan untuk memperoleh data secara objektif yang tidak terekam dalam lembar observasi. Catatan ini meliputi seluruh aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. 4. Pedoman wawancara Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru maupun siswa. Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap, pendapat Abi Darda, 2014 IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ELEKTRONIKA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu atau wawasan. Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur. Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal, wajar, dan peneliti berperan sebagai mitra. 5. Angket Angket digunakan untuk mengetahui pendapat atau respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang diterapkan pada proses pembelajaran praktikum.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.

0 2 33

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ELEKTRONIKA - repositoryUPI S TE 0706934 Title

0 1 3

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 12