Tujuan Masalah Metode Penelitian Struktur Organisasi Skripsi

Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi Peneliti Sebagai pengalaman peneliti dalam mengaplikasikan teori dengan pengalaman di lapangan. b. Bagi Guru TK dan Sekolah Meningkatkan kemampuan mengajar sebagai bahan alternatif dalam membantu guru menyediakan media yang lebih operatif c. Bagi Anak Memperoleh pembelajaran dibidang seni yang lebih menarik, menyenangkan dan memungkinkan bagi dirinya untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak sangat berguna untuk masa dewasa nanti. d. Bagi Lembaga Penyelengaraan Program PAUD Memberi bahan masukan kepada lembaga penyelenggaraan program PAUD pada umumnya dan untuk TK Plus Al-Ihsan untuk meningkatkan proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak. e. Bagi Penelitian Selanjutnya Dapat dijadikan kajian lebih lanjut dan dapat memberikan nilai tradisional yang lebih tinggi dalam kegiatan menganyam untuk peningkatan kemampuan motorik halus anak.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memudahkan penulisan skripsi, berikut dibawah ini adalah gambaran umum dari bab ke bab isi dari penulisan skripsi ini :

BAB I Pendahuluan;

Pada bab ini mengemukakan tentang: Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi. Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II Kemampuan Motorik Halus Anak pada Kegiatan Menganyam;

Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori dari konsep tentang masalah yang sedang diteliti.

BAB III Metode Penelitian;

Pada bab ini mengemukakan tentang: Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelittian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan;

Pada bab ini mengemukakan tentang: Pengolahan dan Analisis Data, Pembahasan Data dan Analisis Temuan.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi;

Pada bab ini mengemukakan tentang: Kesimpulan yang akan diambil dan Saran atau Rekomendasi yang diberikan. Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Plus Al-Ihsan jalan Ibrahim Singadilaga No.38 Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B TK Plus AL-Ihsan yang berjumlah 12 anak. Adapun jumlah anak perempuan sebanyak 6 anak sedangkan jumlah anak laki-laki sebanyak 6 anak. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena: 1 berdasarkan hasil wawancara peneliti pada tanggal 12 Oktober 2013 dengan guru, ternyata anak-anak mengalami kesulitan dalam pembelajaran motorik halus, 2 pada pembelajaran motorik halus motode yang digunakannya kurang bervariasi, 3 kemampuan motorik halus anak masih sangat rendah, walaupun sudah berjalan satu semester. Melihat permasalahan ini, maka perlu adanya variasi metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus yaitu kegiatan menganyam sebagai salah satu metode alternatif pembelajaran, 4 TK Plus Al-Ihsan adalah tempat dimana peneliti mengajar sehingga peneliti dapat memperbaiki proses pembelajaran motorik halus di kelas karena di TK Plus Al-Ihsan belum pernah memberikan kegiatan motorik halus melalui kegiatan mengayam sehingga kemampuan anak dalam motorik halus belum mencapai indikator yang diharapkan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan model Elliot yang terdiri atas komponen penelitian tindakan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang sering terkait. Aqib 2008 menyatakan bahwa Model ini lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri atas beberapa aksi yaitu tiga sampai lima aksi. Sementara itu setiap aksi

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BAHAN BEKAS PADA ANAK Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Kolase Dengan Bahan Bekas Pada Anak Kelompok

0 3 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Membatik dengan Media Tissu Pada Anak Kelompok B TK Tunas Pertiwi Kedungwaru Kunduran Blora Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGAMBAR DEKORATIF PADA ANAK Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Menggambar Dekoratif Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 1 Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Tahun 20

0 3 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENJIPLAK.

0 4 41

UPAYA PENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM Upaya Peningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam (Penelitian Pada Anak Kelompok B, TK Pertiwi Prawatan Jogonalan, Klaten Tahun Ajaran 2011/2012).

0 3 14

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam di Kelompok B TK Aba II Pantoloan | Ningrum | Bungamputi 7237 24095 1 PB

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

2 9 187

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

0 0 10

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK B USIA 5-6 TAHUN

0 1 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Halus Anak - UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM MENGGUNAKAN BATANG PADI PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1 DESA KEDARPAN KECAMATAN KEJOBONG

0 0 22