hasil belajar strategi pembelajaran berbasis diskusi dengan kemampuan berpikir  kritis  tinggi  dan  hasil  belajar  strategi  pembelajaran  berbasis
diskusi  dengan  kemampuan  berpikir  kritis  rendah  tidak  signifikan. Berarti perbedaan hasil belajar tidak terlihat jelas.
f. Hasil  belajar  peserta  didik    mengenai  materi  pengertian  dan  ruang
lingkup  ilmu  sejarah  yang  memiliki  kemampun  berpikir  kritis  rendah yang  diajarkan  dengan  menggunakan  strategi  pembelajaran  berbasis
PQ4R lebih rendah daripada hasil belajar peserta didik yang memiliki kemampuan
berpikir kritis
rendah yang
diajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi. Tetapi perbedaan hasil belajar strategi pembelajaran berbasis PQ4R dengan kemampuan
berpikir  kritis  rendah  dan  hasil  belajar  strategi  pembelajaran  berbasis diskusi  dengan  kemampuan  berpikir  kritis  rendah  tidak  signifikan.
Berarti perbedaan hasil belajar tidak terlihat jelas.
B. Implikasi
Berdasarkan  simpulan  pertama  dari  hasil  penelitian  ini,  hasil  belajar peserta  didik    mengenai  materi  pengertian  dan  ruang  lingkup  ilmu  sejarah  yang
diajar  dengan  menggunakan  strategi  pembelajaran  berbasis  PQ4R  lebih  tinggi dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik  mengenai materi pengertian dan
ruang  lingkup  ilmu  sejarah  yang  diajarkan  dengan  menggunakan  strategi pembelajaran  berbasis  diskusi.  Hal  ini  dapat  dijadikan  sebagai  bahan
pertimbangan  bagi  para  guru  sejarah  untuk  menggunakan  strategi  pembelajaran berbasis PQ4R dalam pembelajaran.
Pelaksanaan  strategi  pembelajaran  merupakan  konsep  belajar  dan mengajar  yang  membantu  guru  mengkaitkan  antara  materi  yang  diajarkannya
dengan situasi dunia nyata peserta didik  dan mendorong peserta didik  membuat hubungan  antara  pengetahuan  yang  dimilikinya  dengan  penerapannya  dalam
kehidupan nyata peserta didik. Hasil  belajar  peserta  didik    mengenai  materi  pengertian  dan  ruang
lingkup  ilmu  sejarah  yang  diajarkan  dengan  menggunakan  strategi  pembelajaran berbasis  PQ4R  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  hasil  belajar  peserta  didik
mengenai  materi  pengertian  dan  ruang  lingkup  ilmu  sejarah  yang  diajarkan dengan  menggunakan  strategi  pembelajaran  berbasis  diskusi,  hasil  temuan  ini
perlu  disosialisasikan  kepada  para  guru  yang  mengajar.  Temuan  ini  dapat disosialisasikan  melalui  seminar,  ataupun  lokakarya  maupun  pelatihan.  Dengan
memperkenalkan  strategi  pembelajaran  berbasis  PQ4R  lewat  pelatihan  maupun lokakarya  diharapkan  dapat  memberikan  hasil  belajar  yang  lebih  tinggi
dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis diskusi. Berdasarkan  simpulan  kedua,  bahwa  peserta  didik  yang  memiliki
kemampuan berpikir  kritis  tinggi  memberikan hasil belajar pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah  yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik  yang
memiliki  kemampuan  berpikir  kritis  rendah,  hasil  temuan  ini  menjadi  bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi peserta didik  dan menerapkan
strategi  yang tepat sesuai dengan kondisi peserta didik.
C. Saran
Berdasarkan  simpulan  dan  implikasi  yang  telah  dikemukakan,  maka disarankan beberapa hal, yaitu:
1. Untuk  meningkatkan  hasil  belajar  peserta  didik    mengenai  materi
pengertian  dan  ruang  lingkup  ilmu  sejarah  yang  memiliki  kemampuan berpikir  kritis  tinggi,  maka  salah  satu  alternatif  pilihan  yang  digunakan
dalam strategi  pembelajaran adalah strategi pembelajaran berbasis PQ4R 2.
Menggunakan  strategi  pembelajaran  yang  sesuai  dengan  karakteristik peserta  didik    dan  karakteristik  materi  memberikan  pengaruh  pada  hasil
belajar,  untuk  itu  disarankan  kepada  pemilik  sekolah  untuk  memberikan pelatihan  kepada  para  guru  dalam  upaya  meningkatkan  kualitas
pelaksanaan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abraham H. Maslow, 2002 Motivation and Personality. Jakarta Abudin, Nata. Prof. Dr. M.A, 2004 Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Rajawali
Press Anderson,  Jhon  R,  1990  Cognitive  Psychology  and  Its  Implication.3
rd
. Edition. New York: W. H. Freeman and Company
Arends,  R.I,  1997  Classroom  Intruction  and  Management.  New  york  :  The McGrow-Hill Companies, Inc
Arends, Richard I, 2008 Learning To Teach.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Arikunto, Suharsimi,  2009  Dasar-Dasar Evaluasi  Pendidikan  Ed. Revisi Cet.
Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara Asmin    Abil  Mansyur,  2012  Pengukuran  dan  Hasil  Belajar  dengan  Analisis
Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia Asnawir  dan  Basyirudin  Usman,  2002  Media  Pembelajaran.  Jakarta:  Ciputat
Press Barbara  B.  Seels,  Rita  C.  Richey,  1994  Instructional  Technology  :  The
Definition and Domains of The Field, AECT washington DC Beyer, B.K, 1995 Critical Thinking: What is It? Social Education
Departemen Pendidikan Nasional, 2006 Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta :
Depdikbud Dick, W. Carey L dan Carey, J, 2005 The Systematic Design of Instruction.
Fourth Edition. New York: Harper Collins College Publisher Dimyati dan Mudjiono, 2006 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineke Cipta
Djamarah,  Syaiful  Bahri,  2010  Guru    Anak  Didik:  Dalam  Interaksi  Edukatif
Cet. Ke-3. Jakarta: Rineka Cipta Fajar  Shadiq,  2004  Pemecahan  Masalah,  Penalaran  dan  Komunikasi,
Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta Fisher, Alec, 2008 Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. alih bahasa olehJakarta:
Erlangga Gagne,  Robert  M    Driscoll,  Marcy  P,  1989  Essentials  of  learnings  for
instruction. New Jersey : Prentice Hall