Sebab Akibat Keadilan Pemerataan

17 bahwa mengambil barang waktu ada kebakaran rumah mengakibatkan si pengambil akan mendapat nasib sial, rumahnya bakal terbakar kemudian. Kepercayaan semacam ini mempunyai dasar atau atasan masuk akal, untuk mencegah orang mencuri pada saat peristiwa kebakaran. Pada masyarakat tertentu orang tua melarang anaknya sudah dewasa 0 untuk memasuki suatu tempat di hutan yang berpohon besar – besar, alasannya dia ada penjaganya. Orang yang berani memasuki daerah itu akan mati. Kepercayaan ini sebetulnya mempunyai dasar karene tempat itu adalah sumber air sehingga harus di jaga kelestarianya dari penebangan pohon – pohon. Yang dimaksudkan dengan kepercayaan disini adalah beliefs, bukan faith sebagai kepercayaan agama.

11. Sebab Akibat

Segala yang terjadi mempunyai sebabnya didasari atau tidak. Rangsangan stimilus menimbulkan tanggapan responsi , aksi menimbulkan reaksi. Keluarga yang memiliki banyak anak sebab mengakibatkan biaya memberikan makanan dan pendidikan anak bertambah besar akibat . Biaya besar yang tidak bisa dipikul akibat menjadi sebab mengakibatkan anak kurang sehat, kurang gizi dan kebutuhan sekolah kurang terpenuhi sebab menjadi akibat dan akibat selanjutnya selama SMU anak tersebut tak lulus ujian masuk PT Negeri. Penebangan hutan sebab mengakibatkan erosi akibat , erosi sebab mengakibatkan banjir akibat . banjir sebab membawa kuman – kuman penyakit akibat , kuman penyakit sebab mengakibatkan wabah penyakit diaremuntaber kebutuhan akan obat diare melonjak akibat lain , padahal persediaan obat di apotik terbatas. Keadaan ini sebab mengakibatkan harga obat diare naik. Contoh – contoh diatas menunjukkan suatu akibat disebabkan oleh banyak sebab yang berantai dan ada yang serentak stimulus. Disamping itu satu sebab dapat meninmbulkan banyak akibat berantai ataupun yang terjadi serentak. Banyak masalah sosial dan banyak peristiwa sejarah dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep dasar sebab akibat ini.

12. Keadilan Pemerataan

Keadilan adalah keadaan yang tercapai karena orang memberikan hak kepada yang berhak mendapatkannya. Seorang guru berhak atas gajinya dan kalau gajinya dipotong tanpa persetujuan guru itu maka tindakan itu melanggar 18 keadilan, apalagi kalau gaji itu tidak diberikan sama sekali. Hak berhubungan dengan kewajiban guru yang telah melaksanakan kewajiban mengajar mempunyai hak mendapatkan gaji. Pegawai negeri yang telah melakukan kewajiban – kewajibannya berhak atas gaji, jatah beras, cuti tahunan, asuransi kesehatan, kenaikan pangkat golongan, TASPEN dan uang pensiun. Pelanggaran kewajiban dapat mengakibatkan pengangguran atau penghapusan hak tersebut. Anak SD yang belajar dengan rajin berhasil meningkatkan prestasinya dan ia berhak naik kelas. Lampu hijau menyala menandakan pengendara dijalur itu berhak atas jalur jalan didepannya. Kalau pengendara dijalur lampu merah tak melakukan kewajibannya berarti melanggar hak pengendara dijalur lampu hijau akibatnya bisa fatal, tabrakan. Keadilan menjamin ketertiban, ketidakadilan menimbulkan konflik, kekacauan, situasi tak tertib, pemberontakan bahkan peperangan. Karena itu keadilan sosial dalam masyarakat harus diperjuangkan. Pemerataan adalah kedaan yang tercapai karena sumber – sumber yang ada dapat digunakan dimanfaatkan orang banyak dan hasil – hasil dari sumber – sumber itu dapat dinikmati orang banyak. Tanah pertanian yang subur seyogyanya tidak dikuasai segelintir tuan tanah, tetapi diatur negara dengan landreform berdasarkan undang – undang agar semakin banyak petani dapat mendayagunakan tanah iyu. Pemerintah membantu membangun waduk dan memperbaiki irigasi agar semakin banyak petani dapat menggunakan air untuk tanahnya. Gedung – gedung SD di bangun, guru –guru diangkat dan sumbangan pembinaan pendidikan dihapuskan agar ada pemerataan mendapatkan pendidikan di tingkat SD. Pemerataan berhubungan dengan keadilan sosial agar hak – hak rakyat banyak dapat terpenuhi. Tiadanya pemerataan bertentangan dengan keadilan sosial dan keadaan ini dapat menimbulkan banyak akibat kecemburuan sosial, gejolak sosial, kekacauan dan ketidak tertiban, yang ada pada akhirnya dapat merusak sendi – sendi kehidupan masyarakat dan negara. 19

D. FOKUS PERHATIAN ILMU – ILMU SOSIAL