Minyak dan Lemak KESIMPULAN DAN SARAN

2.2. Minyak dan Lemak

Minyak sawit merupakan minyak nabati yang sangat potensial di Indonesia dan terus diupayakan pemanfaatannya dalam berbagai jenis produk minyaklemak. Minyak kelapa sawit terdiri atas minyak kelapa sawit yang berasal dari daging buah kelapa sawit yang lebih dikenal dengan crude palm oilCPO dan minyak inti kelapa sawit yang dikenal dengan palm kernel oilPKO. Pemanfaatan minyak kelapa sawit ini sudah menjadi kebutuhan pokok dunia saat ini dimana dengan pengolahan tertentu seperti refinery, fraksinasi, hidrogenasi maupun interesterifikasi. Dari minyak kelapa sawit dihasilkan berbagai jenis produk untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, margarine, Cocoa Butter Subtitues CBS, Cocoa Butter EquivalenCBE, bahkan kosmetik dan lain-lain. Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida. Satu sifat yang khas dan yang mencirikan golongan lipida termasuk lemak dan minyak adalah daya larutnya dalam pelarut organik. Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Di alam, bentuk gliserida yang lain yaitu tanaman. Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigiserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair. Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan lemak dan minyak. Dalam proses pembentukannya, trigliserida merupakan hasil proses kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam-asam lemak Universitas Sumatera Utara umumnya ketiga asam lemak berbeda-beda yang membentuk satu molekul trigliserida dan 3 molekul air. Walaupun lemak berbentuk padat dan minyak adalah cairan, keduanya mempunyai struktur dasar yang sama, lamak dan minyak adalah trimester dari gliserol, yang dinamakan trigliserida. Jika minyak atau lemak kita rebus dengan alkali, sebagaimana terjadi pada penyabunan ester, dan kemudian larutan hasilnya di asamkan, diperoleh gliserol dan campuran asam lemak. H - C - O - C - R Trigliserida + 3H 2 O H - C - OH + Air Gliserol Asam lemak O H - C - O - C - R H - C - O - C - R H - C - OH H -C - OH O O H H | | H H | | 3R - COOH Mekanisme reaksi Hidrolisa TrigliseridaHarold, 1983. Minyak dan lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan dapat disabunkan untuk selanjutnya dihidrolisa dalam usaha menghasilkan asam lemak dan gliserin gliserol. Dari asam lemak dapat dihasilkan berbagai produk kimia, sedangkan gliserin dapat digunakan sebagai pelengkap suatu industri, misalnya pada industri farmasi, kosmetik dan tembakau. Pada saat ini gliserin sangat dimanfaatkan secara komersial. Minyak nabati merupakan produk utama yang bisa dihasilkan dari kelapa sawit. Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit berupa minyak sawit mentah CPO yang berwarna kuning dan minyak inti sawit PKO Universitas Sumatera Utara yang tidak berwarna jernih. CPO atau PKO banyak digunakan sebagai bahan industri pangan minyak goreng dan margarin, industri sabun bahan penghasil busa, industri baja bahan pelumas, industri tekstik, kosmetik, dan sebagai bahan bakar alternatif minyak diesel. Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain, minyak kelapa sawit memiliki keistimewaan tersendiri, yakni rendahnya kandungan kolesterol dan dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu produk yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pangan, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan non-pangan. Lemak adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Jadi tiap atom karbon mempunyai gogus –OH. Suatu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga molekul asam lemak dengan bentuk ester yang disebut dengan monogliserida, digliserida atau trigliserida. Pada lemak, suatu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak. Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol, proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu. Proses hidrolisis yang menggunakan basa menghasilkan gliserol dan garam asam lemak atau sabun. Oleh karena itu proses hidrolisis yang menggunakan basa disebut proses penyabunan. Gliserol dapat dihasilkan dengan jalan penguapan hati- hati, kemudian dimurnikan dengan destilasi pada tekanan rendah. Gliserol yang diperoleh dari hasil penyabunan lemak atau minyak adalah suatu zat cair yang tidak berwarna dan mempunyai rasa yang agak manis, gliserol larut baik di dalam air dan tidak larut di dalam eter. Gliserol digunakan dalam industry farmasi dan kosmetika sebagai bahan dalam pembuatan preparat yang dihasilkan. Di samping itu gliserol berguna bagi kita untuk sintesis lemak di dalam tubuhAnna, 1994 . Universitas Sumatera Utara

2.3. Gliserol