Lokasi Penelitian Subyek Penelitian

95 Ade Hidayat, 2012 Program Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Menturing Halaqah dalam meningkatkan Kecerdasan Moral Studi Kasus Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dengan pendekatan mentoring halaqah yang diberikan pada kelompok eksperimen.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua sekolah menengah atas, yaitu di SMAN 6 Garut dan SMAN 15 Garut. SMAN 6 Garut terletak di Jalan Guntur Melati No. 12, Tarogong Kidul, Garut, sedangkan SMAN 15 Garut beralamat di Jl. Panawuan No.3A, Tarogong Kidul, Garut. Dua SMA tersebut dipilih karena memiliki kesamaan dalam hal kategori sekolah. Dua sekolah tersebut termasuk dalam sekolah cluster dua. Kemudian, dasar pemilihan dua sekolah tersebut juga adalah sekolah dengan kondisi siswa yang majemuk, baik dari latar belakang sosial, ekonomi, maupun kemampuan akademis siswanya. Sehingga, sampel yang diambil dianggap mewakili karakteristik siswa di Kabupaten Garut pada umumnya.

C. Subyek Penelitian

Penentuan ukuran populasi terdapat dua macam, yakni terhingga dan tak hingga. Dalam hal populasi terhingga obyeknya terbatas dan anggotanya dapat berupa orang atau bukan, sehingga populasi memiliki batas kuantitatif secara jelas. Sedangkan, populasi tak hingga, yaitu populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif Zuriah, 2006: 116. Populasi dalam penelitian ini menggunakan populasi terhingga, yakni seluruh siswa kelas X sepuluh tahun ajaran 2011- 96 Ade Hidayat, 2012 Program Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Menturing Halaqah dalam meningkatkan Kecerdasan Moral Studi Kasus Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan sesuai dengan penjelasan Arikunto 2006: 112, menyebutkan bahwa jika subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 dari jumlah populasi. Berdasarkan asumsi di atas, maka peneliti akan mengambil sampel sebanyak 20 dari jumlah siswa kelas X SMAN 6 Garut tahun ajaran 2011-2012. Populasi kelas X SMAN 6 Garut berjumlah 394 siswa. Sehingga sampel yang diambil sebesar 20 tersebut berjumlah 80 siswaresponden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana seluruh elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Probability sampling yang dipakai adalah dengan sampel random sampling, yaitu merupakan suatu pengambilan sampel secara acak. Penelitian ini mengambil sampel teknik random sampling atau secara acak, karena salah satu cara pengambilan sampel yang representatif adalah secara acak atau random. Kelompok eksperimen adalah siswa SMAN 6 Garut kelas X tahun ajaran 2011-2012 yang mengikuti mentoring halaqah. Sedangkan kelompok kontrol adalah siswa SMAN 15 Garut kelas X tahun ajaran 2011-2012 yang mengikuti bimbingan kelompok dengan pendekatan konvensional. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling. Menurut Kartini Kartono 1996: 137 teknik ini menggunakan cara pengambilanpemilihan sampel secara pilihan 97 Ade Hidayat, 2012 Program Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Menturing Halaqah dalam meningkatkan Kecerdasan Moral Studi Kasus Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu random, sembarangan tanpa pilih bulu. Penentuan sampel ini menggunakan teknik undian, untuk kelompok eksperimen diambil 30 partisipan dari 80 siswa kelas X SMAN 6 Garut yang menjadi sampel. Kemudian, untuk kelompok kontrol diundi satu dari sembilan 9 rombel kelas X SMAN 15 Garut. Hasil pengundian untuk kelompok kontrol, terpilih kelas X-C yang berjumlah 44 siswa, dari 44 siswa tersebut diambil sebanyak 30 siswaresponden untuk dijadikan sampel kelompok kontrol. Langkah-langkah pengundian dijelaskan sebagai berikut: 1. Pada semua kelompokkelas yang menjadi anggotabagian dari populasi diberikan kode-kode bilangan. 2. Kode-kode tersebut dituliskan pada kertas-kertas lembaran kecil-kecil, masing-masing digulung dengan baik, lalu dimasukan dalam satu kotaktempat yang tertutup. 3. Kertas gulungan tersebut dikocok dengan baik sehingga kertas gulungan tersebut jatuh. Kertas yang jatuhmuncul itulah dipakai sebagai sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan sebanyak sampel yang diperlukan. Adapun secara lebih jelas penarikan jumlah subyek penelitian yang diambil dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2. Subyek Penelitian No. Subyek Jumlah 1. Populasi 345 2. Sampel 80 3. Kelompok Eksperimen 30 98 Ade Hidayat, 2012 Program Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Menturing Halaqah dalam meningkatkan Kecerdasan Moral Studi Kasus Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X di SMAN 6 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Kelompok Kontrol 30 Partisipan kelompok eksperimen sebanyak 30 siswa, selanjutnya dibagi dalam dua kelompok mentoring halaqah, yang masing-masing beranggotakan 15 siswa. Penentuan anggota kelompok mentoring halaqah juga ditentukan dengan undian random sampling.

D. Definisi Operasional 1. Program Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Mentoring Halaqah

Dokumen yang terkait

STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MENTORING HALAQAH DALAM PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas IX SMP Daarut TauhiidBoarding School Bandung.

6 29 31

LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM PENINGKATAN KEMATANGAN EKSPLORASI KARIR SISWA: Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMAN 11 Garut Tahun Ajaran 2013/201.

8 29 67

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS DALAM UPAYA MENINGKATKANWAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa SMAN 6 Garut Kabupaten Garut.

1 2 35

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN ANALISIS TRANSAKSIONAL UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI SISWA : Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 49

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMA: Studi Pengembangan di Kelas X SMA Negeri 19 Garut Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 56

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KEMANDIRIAN SISWA.

0 1 8

PROGRAM BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN HALAQAH (MENTORING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA :Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI Ilmu Sosial Di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi.

1 4 46

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMAN 1 GEDANGAN SIDOARJO.

0 1 97

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X IA.1 SMAN 1 KINALI

0 0 8

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA KELAS X DI SMAN I GAPURA - Repositori STKIP PGRI Sumenep

0 0 13