Komposisi Plak Mekanisme Pembentukan Plak

2.2.1 Komposisi Plak

Dari hasil penelitian di laboratorium diketahui 20 dari pada plak gigi terdiri atas bahan padat organik dan anorganik serta 80 dari berat plak gigi terdiri dari air dan 70 bahan padat terdiri atas mikroorganisme. Bahan organik dari plak berisi protein polisakarida yang kompleks dengan komponen utamanya karbohidrat 30 dan protein 30, lipid 15 dan sisanya masih belum diketahui dengan jelas. Karbohidrat terdapat dalam jumlah yang terbanyak di dalam matriks plak dalam bentuk dekstran, suatu polisakarida yang dihasilkan bakteri yang merupakan 9,5 dari jumlah seluruh plak gigi yang padat. Matriks karbohidrat lainnya adalah levan, suatu polisakarida yang juga diproduksi mikroorganisme plak gigi. 24 Bahan anorganik dari dari plak terdiri atas kalsium dan sodium, dimana semua bahan ini terikat pada komponen organik matriks. Jumlah bahan anorganik pada plak yang baru terbentuk sedikit sekali. Apabila diberikan fluorida secara topikal pada gigi dan fluor dalam air maka komponen fluorida akan bercampur di dalam kandungan plak. 23 Jenis-jenis mikroorganisme yang ada pada plak bervariasi pada setiap individu, lokasi dan umur dari plak. Daerah seluas 1 milimeter kubik yang terdapat plak dental memiliki berat sekitar satu miligram yang membawa lebih dari 100 juta bakteri. Bakteri gram positif yang terdapat pada plak adalah Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, Streptococcus salivarius. Sementara bakteri gram negatif yang terdapat pada plak adalah diantaranya adalah Actinomyces viscosus dan Fusobacterium nucleatum. 23,24

2.2.2 Mekanisme Pembentukan Plak

Beragam interaksi dari sisa makanan dan bakteri dapat menjadi alasan pembentukan mikroorganisme pada permukaan dental dalam suatu biofilm yang sangat kompleks. Berbagai populasi bakteri berkolonisasi membentuk permukaan padat pada lingkungan yang lembab. 6 Universitas Sumatera Utara Pembentukan plak biasanya didahului oleh adanya deposisi pelikel saliva, walaupun plak juga dapat didapati melekat pada enamel. Pelikel saliva pada awalnya dikolonisasi oleh bakteri yang kebanyakan streptococcus gram positif. 24 Mekanisme pembentukan plak terdiri atas dua tahap, yaitu: a. Tahap Pertama Pembentukan Plak Langkah pertama pembentukan plak adalah absorbsi glikoprotein dan saliva pada permukaan gigi dan lapisan ini disebut pelikel. Pelikel merupakan suatu lapisan organik bebas bakteri dan terbentuk dalam beberapa menit setelah permukaan gigi yang bersih berkontak dengan saliva. Dalam waktu 24 jam pelikel-pelikel ini dapat mencapai ketebalan kurang lebih satu mikron. 1 Pelikel merupakan film yang tipis, licin, tidak berwarna dan tersebar merata pada mahkota gigi dengan sedikit lebih banyak pada daerah dekat gingiva. Perlekatan utama dari S. Mutans pada pelikel sebagian karena adanya ikatan adhesin seperti lektin dengan reseptor α-galaktosida dan glikoprotein saliva. Menurut penelitian absorbsi protein saliva pada permukaan enamel terjadi karena adanya daya tarik menarik antara hidroksiapatit dari enamel dengan glikoprotein dari saliva. Pendapat ini menyatakan bahwa bakteri tidak memegang peranan dalam pembentukan lapisan pelikel dan hal ini didukung oleh kenyataan-kenyataan bahwa pelikel terbentuk secara terus menerus di atas permukaan enamel dan tidak tergantung pada ada tidaknya kolonisasi mikroorganisme. 1,26 b. Tahap Kedua Pembentukan Plak Setelah pembentukan pelikel, mikroorganisme melakukan kolonisasi pada pelikel. Mikroorganisme tersebut melekat pada gigi di atas permukaan pelikel karena adanya matriks dari mikroorganisme yang adhesif dan afinitas hidroksiapatit enamel terhadap glikoprotein saliva. Plak gigi bertumbuh dengan didapatnya pertambahan mikroorganisme baru juga terjadinya pembiakan mikroorganisme serta adanya penumpukan produksi mikroorganisme. Plak gigi mulai terbentuk sebagai tumpukan dan kolonisasi miroorganisme pada pernukaan enamel dalam waktu 3-4 jam sesudah gigi dibersihkan dan mencapai ketebalan maksimal pada hari ketiga Universitas Sumatera Utara puluh. Plak yang tumbuh ini tergantung dari diet dan begitu pula bermacam-macam ketebalan yang dibentuk tergantung dari pada macam-macam makanan. 23,24 Diet yang terdiri atas maltosa dan glukosa, akan dijumpai plak gigi yang tipis dan tak tentu strukturnya karena polisakarida yang terbentuk lebih sedikit. Bila diet diganti dengan sukrosa, plak ini akan menjadi tebal dan melekat. Hal ini disebabkan adanya pembentikan polisakarida ekstraseluler yang lebih banyak dihasilkan dari pemecahan sukrosa. Melalui bantuan Streptococcus mutans akan membentuk dekstrant dan levan. Diantaranya levan merupakan bahan penting karena dapat melekatkan plak pada gigi dan relatif tidak bisa larut dan tahan terhadap destruksi mikroorganisme. Levan termasuk hasil produksi yang penting karena jika sumber eksogen tidak ada maka levan dapat dipakai sebagai nutrisi dalam bentuk karbohidrat oleh mikroorganisme dalam plak. Plak juga dapat terbentuk lebih cepat antara jam makan dan waktu malam hari. 23,24

2.2.3 Faktor Predisposisi Pembentukan Plak