Pelaksanaan Tindakan Observasi Siklus 1 Refleksi Siklus 1

4. Pelaksanaan Tindakan Observasi Siklus 1

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 adalah sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran, yaitu melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan arahan kepada siswa. b. Melakukan demonstrasi, kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan demonstrasi tersebut. c. Menyampaikan tujuan pembelajaran. d. Membentuk tim ahli dari setiap kelompok asal e. Membagikan LKS eksperimen kepada seluruh siswa dan memantau siswa selama pengerjaan LKS dan selama eksperimen, serta membimbing mereka jika kesulitan dalam eksperimen dan mengerjakan LKS nya. f. Memberikan penguatan dalam pengambilan kesimpulan g. Melaksanakan evaluasi dengan memberikan tes prestasi belajar berupa soal pilihan ganda setelah pembelajaran selesai h. Memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik i. Memberikan pekerjaan rumah pada siswa j. Melaksanakan Observasi Keterlaksanaan model pembelajaran oleh guru sepanjang proses pembelajaran oleh 3 orang observer

5. Refleksi Siklus 1

Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan dan di analisa dalam tahap ini. Sebelum melakukan analisis, peneliti perlu mengolah seluruh data yang didapat sesuai dengan teknik analisis data. Adapun data yang akan di olah yaitu: 1 Keterlaksanaan Pembelajaran Aktivitas Guru

2 Prestasi Belajar

a Menghitung Indeks hasil kelompok untuk menentukan kategori hasil kelas • Menghitung rata-rata kelas • Menghitung indeks hasil kelompok IPK • Menentukan kategori hasil kelas b Menganalisis Prestasi Belajar Analisis prestasi belajar dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis aspek kognitif, penelitiguru dapat menentukan tindakan apa yang akan dilakukan sebagai penekanan pada siklus berikutnya refleksi. Masing-masing aspek kognitif dihitung persentasenya untuk mengamati peningkatan dan tinggirendahnya prestasi belajar siswa. Pada tahap refleksi ini, seluruh data yang didapat, yaitu persentase keterlaksanaan model pembelajaran, IPK dari tes prestasi belajar siswa, analisis aspek kognitif pada instrumen tes hasil, serta persentase siswa yang mencapai KKM, digunakan guru untuk mengevaluasi dirinya dan keseluruhan proses pembelajaran serta perangkat pembelajarannya sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. Dari hasil refleksi, belum ada indikator yang mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Sehingga peneliti harus merancang tindakan untuk siklus selanjutnya berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ada yang menyebabkan tidak berhasilnya tindakan siklus 1 ini. Tindakan selanjutnya adalah guru menggunakan poster sebagai media untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran. Berikut ini rencana tindakan siklus 2 berdasarkan hasil refleksi siklus 1: a. Penambahan kegiatan pada tahap penyajian materi, yaitu guru menggunakan poster sebagai media untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran b. Peneliti lebih memotivasi siswa agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran c. Peneliti lebih menegaskan dalam pengambilan kesimpulan

6. Pelaksanaan Tindakan Observasi Siklus 2

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENERAPAN VARIASI ONGOING ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (Penelitian Tindakan Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning)

0 9 51

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGAMBUR TAHUN 2012/2013

0 24 106

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 0 11

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT(NUMBERED HEADS TOGETHER) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI IPA 3 TAHUN PELAJARAN 20112012 (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 8 Surakarta)

1 2 86

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-3 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 20132014 Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN K

0 0 14