Tujuan Penelitian Definisi Operasional

14

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang ada di atas telah peneliti paparkan sebelumnya, maka penelitian tindakan kelas bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran lari cepat kedalam bentuk yang lebih menarik yaitu ke dalam bentuk model permainan kecil polisi dan penyelundup. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan model permainan kecil polisi dan penyelundup sebagai bentuk modifikasi dalam pembelajaran lari cepat. 3. Untuk mengetahui dampak penerapan model peremainan kecil polisi dan penyelundup terhadap pembelajaran lari cepat.

D. Manfaat Dan Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang berkecibung dalam bidang pendidikan.

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Siswa banyak mendapatkan banyak variasi dalam pembelajaran, dapat bermain sambil belajar, itu terjadi karena adanya model pembelajaran permainan. b. Meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam melakukan pembelajaran lari cepat. c. Dapat memotivasi kreativitas dan semangat belajar siswa. 15

2. Manfaat Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan kreativitas mengajar, kemudian juga mencoba menerapkan model pembelajaran permainan sebagai wadah atau motivasi baru dalam proses pembelajaran. b. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan jasmani.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan sekolah supaya dapat mengembangkan model-model pembelajaran.

4. Manfaat Bagi Peneliti

a. Dapat menambah wawasan bagi penulis dalam mengembangkan pembelajaran penjas melalui metode bermain. b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengembangan metode bermain sebagai modifikasi pembelajaran penjas. 5. Manfaat Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang Bagi UPI PGSD Kampus Sumedang, yaitu hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai masukan dan bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi, khususnya bagi UPI PGSD Kampus Sumedang. 16

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap pokok-pokok masalah yang diteliti, berikut ini dijelaskan secara optimal beberapa istilah yang dipandang perlu diketahui kejelasannya, sebagai berikut: 1. Lari cepat sprint adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh sprint atau kecepatan maksimal, sepanjang jarak yang harus ditempuh. Sampai dengan jarak 400 meter, masih digolongkan dalam lari jarak pendek. Menurut Adisasmita 1992: 35. 2. Permainan kecil adalah permainan yang dilakukan dengan menggunakan alat atau tidak menggunakan alat yang biasa dilakukan oleh anak-anak kecil pada saat mereka berkumpul Soemitro, 1992: 30. 3. Polisi dan penyelundup adalah salah satu permianan kecil yang biasa dilakukan anak-anak pada saat mereka berkumpul. Permainan ini dapat dilakukan dengan membuat sebuah lingkaran yang disesuaikan dengan jumlah anak yang mengikuti permainan ini, setelah terbentuk lingkaran kemudian ditentukan 2 orang yang keluar dari lingkaran yang nantinya 1 orang menjadi polisi dan 1 orang menjadi penyelundup. Masing-masing berdir di luar lingkaran. Setelah ada tanda yang diberikan oleh guru bahwa permainan dimulai, maka polisi harus lari dan berusaha mengejar penyelundup, sedangkan penyelundup berusaha lari dari kejaran 17 polisi. Jarak lari penyelundup dibatasi tidak boleh lebih dari satu keliling. Sebelum satu keliling, penyelundup dapat mencolek pundak teman yang membentuk lingkaran, dan akan menggantikan orang yang dikejar polisi. Anak yang baru digantikan menempati tempat anak yang mengganti. Apabila polisi dapat menangkap penyelundup maka tugasnya bertukar antara yang dikejar dan pengejar Sumitro, 1992: 43-44. 4. Meningkatkan adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri hasil dari belajar atau latihan SISDIKNAS, 2003. 5. Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media atau alat bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode Krisna, 2009. 6. Altetik adalah salah satu cabang olahraga tertua, yang telah dilakukan oleh manusia sejak jaman purba sampai dewasa ini. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini atletik sudah ada, karena gerakan-gerakan yang terdapat di cabang olahraga atletik, seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalam kehidupannya sehari-hari Syaripuddin, 1992: 1. 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cimalaka III Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Kondisi SDN Cimalaka III dapat dikatakan cukup kuat, dengan bangunan dinding yang sangat kokoh. SDN Cimalaka III dibangun di atas tanah seluas 1400 m² dan dibangun secara permanen dan pengaturan yang sesuai dengan lingkungan sekitar dan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Bangunan sekolah terdiri dari 7 ruangan kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang perpustakaan, gudang dan MCK. Dalam penelitian ini penulis dibantu oleh beberapa pendamping sebagai mitra peneliti. Pada saat pelaksanaan penelitian, penulis disamping sebagai peneliti juga sebagai praktisi atau pengajar. Pendamping atau mitra peneliti dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru Penjas kelas V. Dari mitra peneliti ini diharapkan bisa memberikan masukan dalam penelitian ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yaitu mulai bulan Maret sampai Juni setiap hari Selasa saat jam pelajaran Penjas berlangsung mulai

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KELINCAHAN DALAMKEBUGARANJASMANI MELALUI PERMAINAN AMBIL BENDERA DAN MODELTEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Mandalaherang II Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang).

0 0 53

PENERAPAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK DI KELAS IV SDN MANDALAHERANG II KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 53

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOY-BOYAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK MELEMPAR DAN MENANGKAP PADA KELAS V SDN CIMALAKA 1.

1 14 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DI KELAS IV SDN CIKOLE KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 53

Penerapan Permainan Rintangan Untuk Meningkatkan Pergerakan lutu pada gerak dasar lari sprint Di SDN Nyalindung II Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang”.

0 2 60

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERPIKIR-BERPASANGAN-BEREMPAT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN. Gajahdepa Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang).

0 4 56

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IBING PENCAK SILAT PALEREDAN PADA SISWA KELAS V SDN CIMALAKA III KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

5 19 51

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LARI SPRINT 40 METER MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI KASTI DI KELAS V SDN LEBAKSIUH KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 47

PENERAPAN MODEL PERMAINAN BOLA PANTUL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TEKNIK CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA KELAS V SDN MANGLAYANG II KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 12 53

this PDF file PENERAPAN METODE QUANTUM WRITING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SDN MANDALAHERANG II KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG | Nurafifah | Jurnal Pena Ilmiah 1 SM

0 0 10