Tempat Dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Metoda Penelitian Pelaksanaan Penelitian

commit to user 14

III. BAHAN DAN METODE

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus, Kudus , Jawa Tengah, pada bulan Desember 2009 sampai dengan April 2010.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Eksplan berupa nodia yang diambil dari tanaman induk jeruk Bageng di desa Bageng, Kabupaten Pati. Tunas yang sedang aktif tumbuh berumur satu bulan Gambar 2 digunakan sebagai eksplan, dipotong, setiap potong mengandung satu nodia. Pucuk tunas tidak digunakan sebagai eksplan. Gambar 2 . Tunas yang Sedang Aktif Tumbuh Digunakan Sebagai Eksplan Media MS 1962 digunakan sebagai media tanam. Komposisi hara dan vitamin yang digunakan sebagaimnana pada Lampiran 1. Zat pengatur tumbuh yang digunakan adalah golongan sitokinin yaitu Benzyladenin BA dan Kinetin Kn.

C. Metoda Penelitian

Metoda yang digunakan adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan perlakuan berupa Media MS dengan berbagai variasi konsentrasi sitokinin BA dan Kn masing-masing dengan konsentrasi 1.0, 2.0 dan 3.0 commit to user 15 mgl. Setiap perlakuan diulang tiga kali dengan 10 kultur per perlakuan, sehingga terdapat 180 kultur.

D. Pelaksanaan Penelitian

Sterilisasi alat dan media dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C tekanan 15 psi selama 20 menit. Eksplan disterilkan dengan cara dicuci dengan detergen, dibilas dengan air mengalir sampai bersih, direndam dengan 3 mg Dithane 80WP dan 2 mg Agrept 20WP dalam 1 liter aquades selama 12 jam, dicuci air steril tiga kali. Bagian tanaman yang digunakan sebagai eksplan adalah lima tunas dari pucuk. Eksplan dipotong- potong dan setiap potongan terdapat satu buku, kemudian ditanam dalam kultur aseptik. Keasaman media diatur sehingga pH 5.8 + 0.1 sebelum disterilkan dengan autoklaf pada tekanan 15 psi dan suhu 121 o C selama 20 menit. Media padat menggunakan 8 gl agar ditambah 30 gl sukrosa. Media disterilkan kemudian dituang kedalam botol kultur sebanyak 20 ml ditutup dengan aluminium foil dan selanjutnya disterilkan dalam autoklaf, media dibiarkan selama 3 hari di rak kultur untuk melihat terkontaminasi atau tidak. Penanaman eksplan dilakukan dalam Laminar Air Flow yang sudah disterilkan. Kultur menggunakan tabung gelas kapasitas 100 ml dengan diameter 4 cm. Botol yang telah berisi satu eksplan diletakkan pada rak kultur pada lingkungan suhu 25 o C + 1 o C, lama penyinaran 16 jam menggunakan lampu intensitas 2000 – 3000 lux.

E. Variabel Penelitian