PENDAHULUAN METODE PENELITIAN PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA SMA NEGERI 3 KISARAN.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 26 3.2.Populasi dan sampel 26 3.2.1.Populasi 26 3.2.2. Sampel 26 3.3. Variabel Penelitian 26 3.4. Desain Penelitian 27 3.5.Prosedur Penelitian 27 3.6. Instrumen Penelitian 31 3.7. Teknik Pengumpulan Data 32 3.7.1. Uji Validitas Tes 32 3.7.2. Uji Reliabilitas Tes 33 3.7.3. Taraf Kesukaran Tes 34 3.7.4. Daya Pembeda Soal 34 3.8. Teknik Analisis Data 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 39 4.1.1.Deskripsi Data Instrumen Penelitian 39 4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian 40 4.2. Persyaratan Uji Analisis Data 41 4.2.1.Uji Normalitas 41 4.2.2.Uji Homogenitas 42 4.2.3. Uji Hipotesis 42 4.2.4. Observasi Aktivitas Siswa 43 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 46 5.2. Saran 46 DAFTAR PUSTAKA 48 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 10 Tabel 2.2. Perbandingan Pendekatan Kelompok Penyelidikan 14 dan Pendekatan Struktural Tabel 3.1. Desain Penelitian 27 Tabel 3.2. Kisi-kisi soal Objektif pada materi Sistem Ekskresi Manusia 31 Tabel 4.1. Ringkasan Hasil Pretes 40 Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Pos tes 40 Tabel 4.3. Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian 41 Tabel 4.4. Hasil Analisis Homogenitas Data Penelitian 42 Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan t-test 43 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Paru-paru Manusia 16 Gambar 2. 2. Bentuk Hati Manusia 18 Gambar 2.3. Penampang Kulit Manusia 19 Gambar 2.4. Ginjal dan Bagiannya 21 Gambar 2.5. Proses Pembentukan Urine 22 Gambar 3.1. Skema Proses Pelaksanaan Penelitian 30 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus 50 Lampiran 2. RPP 51 Lampiran 3. Instrumen Pilihan Berganda 96 Lampiran 4. Kunci Jawaban 103 Lampiran 5. Uji Validitas Instrumen Tes 104 Lampiran 6. Uji Reliabilitas Instrumen Tes 105 Lampiran 7. Daya Pembeda Soal 106 Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes 107 Lampiran 9. Uji Reliabilitas Instrumen 109 Lampiran 10.Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 110 Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 112 Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran 114 Team Assisted Individualization TAI kelas eksperimen I Lampiran 13. Data Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran 116 Group Investigation GI kelas eksperimen II Lampiran 14. Rata-rata Mean, Standart Deviasi dan Varians Pre tes 118 Lampiran 15. Rata-rata Mean, Standart Deviasi dan Varians Pos tes 120 Lampiran 16. Uji Normalitas Data Penelitian 122 Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Penelitian 128 Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 131 Lampiran 19. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 134 Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian 136 Lampiran 21. Tabel Nilai-nilai r-product moment 142 Lampiran 22. Daftar Nilai kritis untuk Uji Lilifors 143 Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva Distribusi 0 ke z 144 Lampiran 24. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 145 Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 147

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa, yang mana pendidikan lebih dilakukan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut, para pendidik disamping menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu pula mengetahui bagaimana karakteristik peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut. Kebanyakan dalam setiap kegiatan proses pembelajaran, suasana kelas cenderung teacher oriented yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan bosan. Menyampaikan bahan pelajaran berarti melaksanakan beberapa kegiatan, seperti kegiatan menjelaskan materi pelajaran, memberikan tugas kepada siswa dan juga mengamati aktifitas siswa di dalam kelas. Kegiatan itu tidak ada gunanya jika tidak mengarah pada tujuan tertentu artinya bahwa setiap pengajar menginginkan pengajarannya dapat diterima sejelas-jelasnya oleh para peserta didiknya yang nantinya akan memiliki dampak yang baik terhadap hasil belajar siswa. Bloom dalam Sudjana 2009 mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran yang digunakan. Seperti dimaklumi, bahwa sudah sejak lama praktik pembelajaran di Indonesia pada umumnya cenderung dilakukan secara konvensional. Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran atau metode pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Metode dan teknik yang dipilih oleh guru dimaksudkan agar dapat memberikan, kemudahan, fasilitas, dan bantuan lain kepada siswa dalam mencapai tujuan- tujuan instruksional. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi Biologi di SMA Negeri 3 Kisaran tentang bagaimana penyampaian materi pelajaran kepada siswa, dimana pada proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil ujian semester siswa pada semester ganjil, kriteria ketuntasan minimal KKM di sekolah ini adalah 70. Ketuntasan belajar biologi kelas XI SMA negeri 3 Kisaran pada kelas XI IPA-1 sebanyak 39 orang, yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 30 orang 9 orang nilai 90, 10 orang nilai 85, 11 orang nilai 80, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 orang 3 orang nilai 65, 6 orang nilai 60. Di kelas XI IPA-2 sebanyak 40 orang, yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 25 orang 2 orang nilai 90, 15 orang nilai 85, 5 orang nilai 80, 3 orang nilai 75, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 15 orang 4 orang nilai 65, 2 orang nilai 60, 9 orang nilai 55. Di kelas XI IPA-3 sebanyak 40 orang, yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 27 orang 20 orang nilai 85, 4 orang nilai 80, 3 orang nilai 75, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 orang 9 orang nilai 65, 2 orang nilai 60, 2 orang nilai 55. Sedangkan di kelas XI IPA-4 sebanyak 45 orang, yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 25 orang 1 orang nilai 90, 10 orang nilai 85, 10 orang nilai 80, 4 orang nilai 75, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 20 orang 5 orang nilai 65, 7 orang nilai 60, 8 orang nilai 55. Berdasarkan hasil perolehan nilai, maka rata-rata ketuntasan belajar untuk seluruh kelas XI IPA sebesar 65,6, seharusnya rata-rata hasil belajar dikategorikan tuntas dalam belajar sebesar 85. Dengan demikian, untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu diusahakan perbaikan hasil belajar siswa dengan lebih memfokuskan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa secara efektif, yakni memvariasikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI dan tipe Group Investgation GI. Alasan memilih model ini karena model ini lebih mudah dan lebih sederhana untuk diterapkan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 PARANGINAN.

0 2 17

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TEAM Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dan Team Assisted Individualization (TAI) Ditinjau Dari Akt

0 1 14

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA TAMAN SISWA MEDAN.

0 4 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENTDIVISSIONS (STAD) DAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA SMA SWASTA SANTU PETRUS SIDIKALANG.

0 3 20

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI), GROUP INVESTIGATION (GI), DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KOTA SURAKARTA

0 0 17