Kesimpulan DILEMA IDENTITAS ETNIS TIONGHOA DALAM FILM TELEVISI (FTV) INDONESIA Dilema Identitas Etnis Tionghoa Dalam Film Televisi (Ftv) Indonesia (Analsis Semiotik Tentang Representasi Etnis Tionghoa Di Singkawang Dalam FTV Bakpao Ping Ping).

yaitu bagaimana representasi identitas etnis Tionghoa di Singkawang dalam film televisi Bakpao Ping Ping. Dilema etnis Tionghoa yang terlihat dalam konsep FTV Bakpao Ping Ping terjadi pada kondisi internal dan eksternal etnis Tionghoa. Kondisi dilema tersebut dapat dilihat karena etnis Tionghoa Indonesia masih terpengaruh oleh tradisi- tradisi etnis Tionghoa yang kental dan kejayaan Taiwan. Etnis Tionghoa Indonesia seringkali membandingkan keadaan mereka dengan etnis Tionghoa Taiwan yang lebih maju. Puncaknya bahwa etnis Tionghoa di Indonesia belum sepenuhnya menjadi Indonesia. Tidak semua etnis Tionghoa makmur. Dilema itu bergejolak dalam diri etnis Tionghoa Indonesia yang mana di representasikan dalam film televisi Bakpao Ping Ping yaitu dalam bentuk ketidakmampuan dalam mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.

F. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang peneliti dapatkan, maka dapat disampaikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Komunikator Produser Film,

Sutradara Indonesia merupakan negara yang multikultural dengan memiliki banyak suku, budaya, dan agama. Berdasarkan itu pula Indonesia seringkali diterpa isu sara dan akhirnya menimbulkan konflik. Sebagai sineas diharapkan bisa memproduksi film yang sarat pesan moral, nilai budaya, dan pengetahuan sebagai alat pemersatu bangsa. Tidak hanya tentang etnis Tionghoa Indonesia saja tetapi bisa dengan mengambil dari segi budaya lain yang ada di Indonesia dan mengaplikasikannya dalam bentuk film.

2. Bagi Komunikan Masyarakat

Diharapkan penikmat dunia perfilman lebih cerdas memilih film yang berkualitas dan mendidik anak bangsa serta dapat menerapkannya sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu penikmat dunia perfilman sebaiknya lebih kritis terhadap isi pesan film yang kadang kala merugikan dan tidak memberikan kontribusi positif pada bangsa ini.

3. Bagi Akademisi

Saran untuk peneliti baru yang menyukai penelitian tentang etnis dan budaya, masih banyak hal yang dapat digali mengenai aspek budaya dalam sebuah film. Seperti penelitian yang dilakukan peneliti yang berkaitan tentang identitas etnis Tionghoa. Bagi peneliti yang menginginkan objek yang sama maka bisa diteliti lebih dalam lagi dengan metode penelitian analisis yang sama atau berbeda semisal analisis wacana. Ada beberapa isu yang menarik dan dapat diteliti lebih dalam lagi, salah satunya adalah film Bakpao Ping Ping juga mengangkat isu perempuan etnis Tionghoa di Singkawang. Peneliti baru dapat menelitinya dengan tambahan yaitu dengan berbagai referensi buku ataupun sumber-sumber lainnya. Semoga penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menjadi bahan referensi kelak dalam penelitian selanjutnya

G. DAFTAR PUSTAKA

BUKU: Afif, Afthonul. 2012. Identitas Tionghoa Muslim Indonesia : Pergulatan mencari jati diri. Depok: Kepik. Barker, Chris. 2011. Cultural Studies Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Cheng, Kho Gaik. 2011. Mau Dibawa Kemana Sinema Kita: Beberapa 14 Wacana Seputar Film Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika. Dawis, Aimee. 2010. Orang Indonesia Tionghoa Mencari Identitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Faturochman dkk. 2012. Psikologi Untuk Kesejahteraan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fiske, John. 2004. Cultural and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra. Hoed, Benny H. 2008. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu Liliweri, Alo. 2011. Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyana, Deddy. 2004. Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintasbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka Samovar, Larry A dkk. 2010. Komunikasi Lintas Budaya Communication Between Cultures jilid 7. Jakarta: Salemba Humanika. Taniputera, Ivan. 2008. History of China.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Tilaar. 2007. Mengindonesiakan Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. ___________2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. WEBSITE: www.wowkeren.comselebandy_laufilm diakses tanggal 27112012 pukul 20:43 http:ichall- movie.blogspot.com201104god- of-gamblers-2-knight-of- gamblers.html diakses pada tanggal 21012013 pukul 19:47 http:id.fjta.comIndonesiaintro.aspx?typei d=10 diakses pada tanggal 21012013 pukul 21:29 budayahijau.blogspot.com diakses pada tanggal 281112 pukul 22:20 https:sites.google.comasaumimansaud.or gwwwkematian diakses tanggal 02112012 pada pukul 09:46 www.reocities.comAthensolympus2532tr adisi.html diakses 02112012 pada pukul 10:03 SKRIPSI Nugroho, Setyo. 2004. Representasi Budaya Tionghoa di tengah Pluralitas Etnis di Betawi Studi Pesan Dalam Film “Ca Bau Kan” Menggunakan Analisa Semiologi Komunikasi. Skripsi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS. Surakarta: Tidak Dipublikasikan. Kusuma, Rinasari. 2007. Representasi Asimilasi Etnis Cina Ke Dalam Budaya Padang Analisis Semiotika Komunikasi Tentang Faktor Pendukung dan Penghambat Asimilasi dalam Film “Jangan Panggil Aku Cina”. Skripsi Pada Program Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS. Surakarta: Tidak Dipublikasikan 15