Teknik Pengumpulan Data Variabel Dependen Y
Sandra Mustika, 2014 Pengaruh Penerapan Prosedur Pengendalian Fisik Terhadap Efektivitas Pemberian Pembiayaan
Kepemilikan Rumah Pada Bank Umum Syariah Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian disebut instrumen penelitian. Jadi
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena- fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena disebut
variabel. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 265, instrumen pengumpulan data adalah:
“alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya”.
Jenis instrumen dalam peneltian ini adalah kuesioner yang disebarkan pada responden yang telah ditentukan oleh peneliti. Data yang diperoleh dari hasil
pengisian kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan menghitung masing- masing skor dari setiap pertanyaan sehingga didapat kesimpulan mengenai
kondisi setiap item pertanyaan pada obyek yang diteliti. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil pengisian kuesioner oleh
responden adalah menggunakan skala numeric. Jawaban setiap intrumen yang menggunakan skala numeric mempunyai gradasi yang dapat berupa kata-kata.
Berikut disajikan dalam bentuk tabel penilaian yang akan digunakan oleh peneliti.
Tabel 3.3
Sandra Mustika, 2014 Pengaruh Penerapan Prosedur Pengendalian Fisik Terhadap Efektivitas Pemberian Pembiayaan
Kepemilikan Rumah Pada Bank Umum Syariah Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Skala Likert Variable X dan Y Kode
SkorPoin
Sepenuhnya DilaksanakanSangat Setuju 5
Sebagian Besar DilaksanakanSetuju 4
Kadang-kadang DilaksanakanKurang Setuju 3
Sebagian Kecil DilaksanakanTidak Setuju 2
Tidak DilaksanakanSangat Tidak Setuju 1
Sumber: data diolah Menurut Sugiyono 2012: 133 kriteria interpretasi skor berdasarkan
jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, “skor maksimum setiap kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20 sampai
100, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16. 100- 205.”
Sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut:
Table 3.4 Interpretasi skor
Hasil Kategori
20 - 35,99 Sangat Buruk
36 - 51,99 Buruk
52 - 67,99 Cukup
68 - 83,99 Baik
84 - 100 Sangat Baik
Sumber: data diolah Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item
yang diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertinggi jawaban kemudian dikalikan 100
Sandra Mustika, 2014 Pengaruh Penerapan Prosedur Pengendalian Fisik Terhadap Efektivitas Pemberian Pembiayaan
Kepemilikan Rumah Pada Bank Umum Syariah Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara skala pertanyaan dengan jumlah responden yang menjawan pada nilai tersebut. Sementara skor tertinggi
diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling dikalikan dengan jumlah responden secara keseluruhan. Dlaam penelitian ini, nilai skala paling tinggi
adalah 5 dan jumlah responden keseluruhan adalah 8, sehingga skor teringgi adalah 8 X 5 = 40 untuk masing-masing item pertanyaan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer. Ulber Silalahi 2009: 289 menyatakan bahwa data primer adalah suatu objek atau
dokumen original- material mentah dari pelaku yang disebut “First-hand
information”. Data primer dalam penelitian ini berupa: 1.
Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, posisi di Bank Umum Syariah, jenjang pendidikan, lama bekerja.
2. Opini atau saran dan jawaban kuesioner responden atas pengaruh prosedur
pengendalian fisik
terhadap efektivitas
pemberian pembiayaan
kepemilikan rumah yang bekerja pada Bank Umum Syariah Kota Bandung.