Puspo Rohmi, 2015 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN DOMAIN KOMPETENSI DAN
PENGETAHUAN SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
d = effect size
� 2
= standar deviasi perbedaan skor � = rata-rata perbedaan skor
Adapunkategori hasil perhitungan effect size berdasarkan Cohen 1992 ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.9. Interpretasi Effect Size
Nilai Effect Size d Interpretasi Effect Size
0.2 Tidak berpengaruh negligible effect
0.2 – 0.5
Kecil small effect
0.5 d 0.8 Sedang medium effect
≥0.8
Besar large effect f.
Menghitung N-gain gain rata-rata ternormalisasi g untuk mengetahui besarnya peningkatan skor siswa pada setiap domain literasi sains.
Persamaan untuk menghitung gain rata-rata ternormalisasi sebagaimana diungkapkan oleh Hake 1998, hlm. 64 adalah sebagai berikut:
pre pre
post
S S
S g
100
...................... 7 dimana
pre
S
adalah skor rata-rata pretestdan
post
S
adalah skor rata-rata posttest. Kriteria peningkatan untuk hasil perhitungan gain rata-rata
ternormalisasi yaitu termasuk kategori tinggi untuk g 0.7, termasuk kategori sedang untuk 0.3
≤ g ≤ 0.7, dan termasuk kategori rendah untuk g 0.3.
2. Analisis Data Kualitatif
a. Data Observasi Keterlaksanaan Levels of Inquiry
Analisis keterlaksanaan Levels of Inquiry dimulai dari pengisian lembar observasi. Pengisian lembar observasi ini dilakukan oleh observer pada
saat pembelajaran berlangsung. Format observasi ini berbentuk rating
Puspo Rohmi, 2015 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN DOMAIN KOMPETENSI DAN
PENGETAHUAN SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
scale dan membuat kolom yatidak. Hasil observasi keterlaksanaan Levels of Inquiry dihitung dengan:
� =
Σ Σ
ℎ
× 100
…..8
Hasil perhitungan kemudian dicocokkan dengan kriteria keterlaksanaan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10. Kriteria Keterlaksanaan Aktivitas Pembelajaran
K Kriteria
Tak satupun kegiatan terlaksana 1-25
Sebagian kecil kegiatan terlaksana 26-49
Hampir setengah kegiatan terlaksana 50
Kegiatan terlaksana setengah 51-75
Sebagian besar kegiatan terlaksana 76-99
Hampir seluruh kegiatan terlaksana 100
Seluruh kegiatan terlaksana Koendjaranigrat, 1982.
K adalah rata-rata presentase aktivitas pembelajaran yang terlaksana berdasarkan hasil observasi para observer.
b. Data Angket Tanggapan Siswa
Data yang diperoleh melalui angket tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran Levels of Inquiry dianalisis secara deskriptif. Pengolahan
data dilakukan dengan menghitung presentase siswa yang menjawab “Ya” dan “Tidak” untuk setiap pertanyaannya.
�� =
frekuensi jawaban Ya Tidak jumlah seluruh siswa
× 100
…..9
Adapun kriteria presentase tanggapan siswa dari angket dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.11. Kriteria Presentase Tanggapan
R Kriteria
Tidak seorangpun
Puspo Rohmi, 2015 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN DOMAIN KOMPETENSI DAN
PENGETAHUAN SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1 - 25 Sebagian kecil
26-49 Hampir setengahnya
50 Setengahnya
51 - 75 Sebagian besar
76 - 99 Hampir seluruhnya
100 Seluruhnya
Koendjaranigrat, 1982. R adalah presentase responden yang menjawab alternative jawaban pada
item pertanyaan. Hasil angket ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang tanggapan siswa mengenai penerapan Levels of Inquiry dalam
pembelajaran IPA terpadu yang dilakukan.
Puspo Rohmi, 2015 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN DOMAIN KOMPETENSI DAN
PENGETAHUAN SAINS SISWA SMP PADA TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil observasi dan analisis transkip video dapat disimpulkan bahwa penerapan Levels of Inquiry untuk memfasilitasi
terlatihnya literasi sains dalam pembelajaran terlaksana dengan baik, dimana secara keseluruhan rata-rata keterlaksanaan Levels of Inquiry hampir
seluruhnya terlaksana, baik dilihat dari aktivitas guru maupun aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Presentase keterlaksanaan terendah untuk
aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam penerapan Levels of Inquiry adalah pada tahapan inquiry lab,sedangkan presentase keterlaksanaan tertinggi
terdapat pada tahapan inquiry lesson. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,
dapat ditarik simpulan bahwa domain kompetensi dan pengetahuan sains siswa mengalami peningkatan secara signifikan setelah diterapkannya Levels
of Inquiry dalam pembelajaran tema Pencemaran Lingkungan. Pada aspek kompetensi, peningkatan tertinggi terjadi pada domain kompetensi
menjelaskan fenomena ilmiah dengan g sebesar 0.84 tinggi, diikuti kompetensi mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah dengan g
sebesar 0.67 sedang, dan kompetensi menginterpretasikan data dan bukti ilmiah dengan g sebesar 0.42 sedang. Pada aspek pengetahuan,
peningkatan tertinggi terjadi pada domain pengetahuan konten dengan g sebesar 0.54 sedang, diikuti oleh pengetahuan prosedural dengan g
sebesar 0.31 sedang, dan pengetahuan epistemic dengan g sebesar 0.21 rendah. Hasil perhitungan effect size menunjukkan bahwa penerapan Levels
of Inquiry mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan setiap domain kompetensi dan pengetahuan yang diteliti.
Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa dapat disimpulkan bahwa siswa mempunyai respon positif terhadap penerapan Levels of Inquiry dalam