BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di era modern saat ini perhatian manusia akan kesehatan hewan semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh sikap pemilik hewan yang semakin selektif
terhadap apa yang dikonsumsi oleh peliharaannya, memilih pakan yang memiliki nilai kesehatan tinggi, serta lebih memilih pengobatan yang berbahan dasar alam
Handajani, 2006. Gerakan memanfaatkan obat alam ini timbul karena banyak dijumpainya efek samping yang tidak dikehendaki akibat penggunaan obat kimia
murni Sutrisno, 2000. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alam adalah buah pinang Areca catechu.
Buah pinang merupakan tanaman dari keluarga Arecaceae digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati cacingan, terutama untuk mengatasi cacing
pita. Golongan alkaloid seperti arekolin C
8
H
13
NO
2
, arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine, dan isoguvasine merupakan kandungan yang terdapat pada
buah pinang. Ekstrak etanolik pada bijinya mengandung tanin terkondensi, tanin terhidrolisis, flavan, dan senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak
menguap, dan tidak menguap, serta garam Sutrisno, 2000. Toksisitas pada tanaman yang berkhasiat obat dapat terjadi apabila diberikan secara berlebihan.
Dalam jangka waktu yang lama pemberian tanaman yang berkhasiat obat
dikhawatirkan akan terakumulasi di dalam jaringan atau organ tubuh seperti hati dan ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ tersebut Kunts, 1984.
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di rongga abdomen, terdiri dari lobus kanan dan lobus kiri Ressang, 1984. Secara umum
hati memiliki tiga fungsi utama dalam tubuh yaitu vaskuler, metabolisme, sekresi dan ekskresi Herlinda, 1999. Metabolisme tubuh dengan kapasitas cadangan
yang besar berpusat di hati. Sebab kerusakan sel hati secara klinis baru dapat diketahui jika sudah lanjut. Kerusakan pada sel hati yang sedang berlangsung
dapat diketahui dengan mengukur parameter fungsi berupa zat yang berada dalam peredaran darah.
Pemeriksaan enzim menjadi satu-satunya petunjuk adanya kelainan fungsi hati yang dini Meiyanto, 2008. Kelainan fungsi hati akan memberikan
manifestasi klinis yang dapat diperiksa dengan mengukur indeks fungsionalnya Edy, 2008. Penilaian fungsi hati dapat dilakukan dengan cara memeriksa
aktivitas enzim SGOT Serum Glutamic Oksaloacetic Transaminase atau disebut juga dengan Aspartate aminotransferase AST serta SGPT Serum Piruvic
Transaminase yang dikenal dengan Alanine aminotransferase ALT Hozaimah, 2007.
Terbatasnya penelitian tentang ekstrak buah pinang menarik peneliti untuk mengambil penelitian ini. Aspek khusus farmakodinamik yang akan dikaji oleh
peneliti dengan tujuan mengetahui aktivitas AST dan ALT serum darah pada tikus putih Rattus norvegicus jantan.
1.2 Rumusan Masalah