2.3 Harga Saham
Saham merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di pasar modal. Menurut Rahardjo 2006 saham adalah surat berharga yang merupakan
instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau instansi dalam suatu perusahaan. Menurut Mishkin 2001:4 saham adalah suatu sekuritas yang
memiliki klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang
peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, atau sering juga disebut instrumen keuangan.
Dalam prakteknya Darmadji dan Hendi 2001:6 menjelaskan jenis-jenis saham, antara lain :
1. Ditinjau dari cara peralihannya saham dibedakan menjadi saham atas
unjuk dan saham atas nama. a.
Saham atas unjuk bearer stock. Diatas sertifikat saham atas unjuk tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan saham ini,
seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan
uang. b.
Saham atas nama registered stock. Diatas sertifikat saham ini ditulis nama pemiliknya. Cara pemindahannya harus memenuhi prosedur
tertentu yaitu dengan dokumen peralihan, kemudian nama pemiliknya
Universitas Sumatera Utara
dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham.
2. Ditinjau dari segi manfaatnya, saham dapat digolongkan menjadi saham
biasa dan saham preferen. a.
Saham biasa common stock. Saham biasa selalu muncul dalam setiap struktur modal saham perseroan terbatas. Besar kecilnya deviden yang
diterima tidak tetap, tergantung pada keputusan RUPS. b.
Saham preferen preferred stock. Saham preferen merupakan gabungan pendanaan antara hutangobligasi dan saham biasa. Dalam
praktek terdapat beraneka ragam jenis saham preferen diantaranya adalah:
1 Cumulative Preferred Stock. Saham preferen jenis ini
memberikan hak pada pemiliknya atas pembagian deviden yang sifatnya kumulatif dalam suatu persentase atau jumlah
tertentu dalam arti bahwa jika pada tahun tertentu deviden yang dibayarkan tidak mencukupi atau tidak dibayar sama sekali,
maka akan diperhitungkan pada tahun-tahun berikutnya. 2
Non Cumulative Preferred Stock. Pemegang saham jenis ini mendapat prioritas dalam pembagian deviden sampai pada
suatu persentase atau jumlah tertentu, tapi tidak bersifat kumulatif. Dengan demikian apabila pada suatu tahun tertentu
deviden yang dibayarkan lebih kecil dari yang ditentukan atau
Universitas Sumatera Utara
tidak dibayar sama sekali, maka hal ini tidak dapat diperhitungkan pada tahun berikutnya.
3 Participating Preferred Stock. Pemilik saham jenis ini
disamping memperoleh deviden tetap seperti yang telah ditentukan, juga memperoleh ekstra deviden apabila
perusahaan dapat mencapai sasaran yang ditetapkan. 4
Convertible Preferred Stock saham istimewa. Pemegang saham istimewa mempunyai hak lebih tinggi dibanding
pemegang saham lainnya. Hak lebih itu terutama dalam penunjukkan direksi perusahaan.
3. Ditinjau berdasarkan kinerja saham, saham dapat digolongkan menjadi :
a. Blue Chip Stock
Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan
konsisten dalam membayar deviden. b.
Income Stock Merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Growth Stock
Saham ini merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis
yang mempunyai reputasi tinggi.
Universitas Sumatera Utara
d. Speculative Stock
Adalah saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
e. Counter Cyclical Stock
Saham ini merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya berapapun porsinyajumlahnya dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas saham
tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Menurut Ang 1997 : 6, nilai suatu saham berdasarkan fungsinya dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu : 1.
Par Value Nilai Nominal Par value
atau disebut juga stated value atau face value atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai nilai nominal. Nilai nominal suatu saham adalah
nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan. Nilai ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu.
2. Base Price Harga Dasar
Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham yang dipergunakan didalam perhitungan indeks harga saham. Harga
Universitas Sumatera Utara
dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Harga dasar ini dapat berubah sesuai tindakan yang dilakukan emiten.
3. Market Price Harga Pasar
Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.
Apabila pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya closing price. Jadi harga pasar inilah yang menyatakan
naik turunnya suatu saham. Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Weston
dan Brigham 1993:26-27 adalah proyeksi laba per lembar saham saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap
ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan
perekonomian pada umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Faktor-faktor lain yaitu kondisi perusahaan, kendala-kendala eksternal serta kekuatan penawaran
dan permintaan saham di pasar juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang
terjadi di pasar bursa pasar sekunder. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan saham, harganya semakin naik. Sebaliknya semakin
banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, maka harganya semakin bergerak turun. Secara umum semakin baik kinerja keuangan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
maka semakin banyak keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham, sehingga harga saham kemungkinan akan naik.
Investor harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian.
Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham. Analisis saham merupakan salah satu tahap
dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham
yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. 1.
Analisis Fundamental Analisis fundamental menekankan bahwa faktor-faktor fundamental
mempengaruhi harga saham karena menitik beratkan pada analisis rasio keuangan. Melalui analisis rasio keuangan dapat diperoleh informasi atau
gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasional yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut.
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan Husnan, 1996:315 :
a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham di masa yang akan datang. b.
Menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut company analysis.
Universitas Sumatera Utara
Data yang digunakan adalah data historis, yaitu data tersebut didapat dari peristiwa yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang
telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis Husnan, 2001:303. Dalam company analysis para
investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan, mengidentifikasi kecenderungan
atau pertumbuhan yang mungkin ada, mengevaluasi efisisensi operasional dan memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan
tersebut. Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan dengan
kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis fundamental diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan
yang nantinya akan menjadi milik investor apakah sehat atau tidak ataukah menguntungkan atau tidak dan sebagainya Anoraga dan Pakarti,
2001 : 108. 2.
Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang menggunakan data
atau catatan pasar untuk mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume perdagangan, indeks harga saham baik individual maupun
gabungan, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis Husnan, 2001:338. Model analisis teknikal menekankan pada perilaku pasar
modal dimasa datang berdasarkan kebiasaan dimasa lalu. Kenaikan dan penurunan harga saham pada periode sebelumnya digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
memprediksi harga saham pada periode berikutnya. Trend harga saham menjadi tolok ukur untuk memprediksi harga saham periode berikutnya.
Sasaran yang ingin dicapai dari analisis teknikal adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham,
oleh karena itu informasi yang berasal dari faktor-faktor teknis sangat penting bagi pemodal untuk menentukan kapan suatu saham harus dibeli
atau harus dijual. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan harga
saham: 1.
Harapan investor terhadap tingkat pendapatan deviden di masa yang akan datang. Apabila tingkat pendapatan dan deviden stabil, maka harga
saham juga akan cenderung stabil. Sebaliknya jika tingkat pendapatan dan deviden berfluktuasi karena faktor internal, maka harga saham
tersebut cenderung berfluktuasi juga. 2.
Tingkat pendapatan perusahaan. Apabila tingkat pendapatan perusahaan besar, maka akan semakin meningkat pula harga saham karena para
investor bersikap optimis. 3.
Kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian di masa yang akan datang selalu dipengaruhi oleh kondisi perekonomian saat ini. Apabila
kondisi perekonomian saat ini stabil, maka para investor juga akan optimis terhadap kondisi perekonomian yang akan datang, sehingga
harga saham akan cenderung stabil demikian pula sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Karena harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Maka fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika
jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga saham cendrung akan naik.
Faktor- faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Hal - hal penting yang merupakan faktor makro
atau pasar yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah tingkat inflasi dan suku bunga, kebijakan keuangan dan fiskal, situasi perekonomian dan situasi
bisnis internasional. Sedangkan faktor mikro perusahaan yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah pendapatan perusahaan, deviden yang dibagikan,
arus kas perusahaan, perubahan mendasar dalam pe rusahaan dan perubahan dalam perilaku investasi misalnya merubah investasinya dari saham menjadi
obligasi. Selain itu juga faktor- faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham
adalah: 1 Faktor Internal yaitu :
a Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penj ualan seperti
pengiklanan, rincian kontak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan
penjualan.
Universitas Sumatera Utara
b Pengumuman pendanaan financing announcements, seperti
pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. c
Pengumuman badan direksi manajemen management board of director announcements
seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan stuktur organisasi.
d Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan
marger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi.
e Pengumuman investasi investment announcements, seperti
melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya.
f Pengumuman ketenagakerjaan labour announcements, seperti
negoisasi baru, kontak baru, pemogokan dan lainnya. g
Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning
per share EPS, deviden per share DPS, price earning ratio, net profit margin
, return on aseets ROA, dan lain- lain. 2. Faktor Eksternal yaitu:
a Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga
tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
b Pengumuman hukum legal announcements, seperti tuntunan
karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntunan perusahaan terhadap manajernya.
c Pengumuman industri sekuritas securities announcements, seperti
laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasanpenundaaan trading.
d Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
e Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.
2.4 Penelitian Terdahulu