Pengertian Atlet Deskripsi Teori
24 N. Soeryadi 2008: 3 menyatakan dalam mempelajari kata
jurus harus terlebih dahulu mengetahui sifat-sifat dari kata jurus, sebagai berikut:
a Pada setiap kata urutan dari gerakan-gerakannya sudah ditentukan
terdiri atas dua puluh sampai empat puluh gerakan dan lain-lain. Gerakan-gerakan tersebut harus dilakukan dalam urutan yang benar.
b Gerakan pertama dan terakhir dari kata dilakukan pada kedudukan
dan tempat yang sama. c
Untuk membentuk kata yang dinamis harus diingat dan diperhatikan tiga hal, yaitu: 1 Penggunaan tenaga yang tepat, 2 Ketepatan
gerakan cepat atau lambat, 3 Gerakan badan. d
Pada permulaan dan akhir dari kata, kepala ditundukkan. Jika ingin melakukan kata dengan sukses, tundukkan kepala pada saat yang
paling awal dan pada akhir kata yang dilakukan. 3. Pertarungan Kumite
Kumite sebagai salah satu metode latihan dalam bela diri karate, merupakan suatu metode latihan yang menggunakan teknik
serangan dan teknik bertahan di dalam kata diaplikasikan melalui pertarungan dengan lawan yang saling berhadapan, Nakayama Nur
Rinawati, 2009: 46. Sabeth Muchsin Harsuki, 2004: 112 menjelaskan Ada tiga
jenis bentuk pertarungan kumite dalam karate, yakni pertarungan dasar kihon kumite, pertarungan satu teknik ippon kumite,
pertarungan bebas jiyyu kumite. a Pertarungan dasar: bertujuan untuk memperbaiki teknik dasar dengan dengan memperhatikan
tingkat kemampuan dari karateka. b Pertarungan satu teknik: bertujuan untuk mempelajari teknik menyerang dan teknik
membeladiri, melatih gerakan tubuh dan mempelajari maai pengaturan jarak. c Pertarungan bebas: tidak ada perjanjian atau
pengaturan teknik sebelumnya.
Untuk menguasai ketiga aspek latihan dalam karate perlu latihan yang tekun, kontinu dan berkesinambungan dari seorang
25 karateka. Latihan yang rutin membuat karateka lebih cepat menguasai
gerakan-gerakan dari karate tersebut. Keberhasilan atlet dalam menyelesaikan latihan tidak lepas dari peran pelatih dalam
memberikan program latihan yang baik untuk atlet.