17
3. Tesis Saudara Yan Sumekar 057011094, dengan judul: “Tinjauan hukum atas
permasalahan tanah bekas Hak Guan Usaha HGU antara PTPN III dengan masyarakat penggarap di Deli Serdang”.
4. Tesis Saudari Vivi Duma Sari 087011130, dengan judul: “Peralihan Hak Guna
Usaha sekaligus dilakukan alih fungsi penggunaaan tanah”. Dengan
demikian hasil
penelitian ini
adalah asli
dan dapat
dipertanggunjawabkan. Dalam hal ini peneliti bertanggungjawab sepenuhnya bila dikemudian hari ditemukan plagiat atau duplikasi dengan penelitian yang telah
ada sebelumnya.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi
1. Kerangka Teori
Menurut Burham Ashofa, teori hukum itu adalah suatu serangkaian asumsi, konsep, defenisi dan prosposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara
sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep.
35
Kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau pendapat mengenai suatu kasus maupun persoalan yang kemudian dikaitkan dalam suatu teori dan menjadi
bahan perbandingan.
36
Apabila dikaitkan dengan identifikasi masalah yang diteliti dalam tesis ini maka penelitian ini menggunakan teori Validitas dan Keberlakuan Hukum. Prof
Meuwissen berpendapat bahwa teori Validitas dan Keberlakuan Hukum adalah yang
35
Burham Ashofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rineka Cipta, 2007, hal 19.
36
M. Solly lubis, Filsafat dan Penelitiano,Bandung : Mandar Maju, 1994, hal. 80.
Universitas Sumatera Utara
18
mempersyaratkan validitas suatu norma hukum, dalam arti keberlakuan suatu kaidah hukum, jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
37
1. Keberlakuan sosial atau faktual. Pada kenyataannya kaidah hukum diterima dan
diberlakukan oleh masyarakat umumnya, termasuk dengan menerima sanksi jika ada orang yang tidak menjalankannya.
2. Keberlakuan yuridis. Bahwa aturan hukum tersebut dibuat melalui prosedur yang
benar dan tidak bertentangan dengan peraturan lainnya terutama dengan peraturan yang lebih tinggi.
3. Keberlakuan moral. Kaidah hukum tersebut tidaklah boleh bertentangan dengan
nilai-nilai moral, misalnya kaidah hukum tersebut tidak boleh melanggar hak asasi manusia atau bertentangan dengan kaidah-kaidah hukum alam.
Fungsi validitas suatu aturan hukum sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui eksistensi dari suatu aturan hukum. 2.
Untuk mengetahui tingkat penerimaan masyarakat dari suatu aturan hukum. 3.
Untuk mengetahui tingkat kesadaran hukum dari para penegak hukum terhadap kaidah hukum yang bersangkutan
4. Untuk mengetahui apakah aturan huku tersebut memang dimaksudkan sebagai
aturan hukum yang mengikat secara hukum. 5.
Untuk mengetahui apakah akibat hukum jika suatu aturan hukum tidak diikuti oleh masyarakat.
37
Munir Fuady, Teori-Teori Besar Grand Theory Dalam Hukum, Jakarta : Kencana, 2013, hal
Universitas Sumatera Utara
19
6. Untuk mengetahui apakah perlu dibuat suatu aturan hukum yang baru yang
mengatur berbagai persoalan manusia. 7. Bagi seorang lawyer, jaksa atau polisi untuk memprediksi kemungkinan
kewenangan kasus yang sedang ditanganinya. 8.
Untuk mengetahui apakah ada ikatan-ikatan nonhukum dari suatu aturan hukum, misalnya ikatan moral, ikaan agama, dan lain-lain. Ikatan nonhukum ini tidak
pernah diakui oleh para penganut hukum positivisme.
2. Kerangka Konsepsi