Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn 4. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS

Telah diuji pada Tanggal : 21 Agustus 2013 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 2. Abdul Rahim Lubis, SH, MKn

3. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn 4. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS

Universitas Sumatera Utara SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : CHRISTINA CAROLYN Nim : 107011071 Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU Judul Tesis : HAMBATAN-HAMBATAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN TANAH GARAPAN PADA AREAL EKS HGU PTPN II KEBUN HELVETIA : ATAS ADANYA SK KBPN NOMOR 42HGUBPN2002 Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat. Medan, Yang membuat Pernyataan Nama : CHRISTINA CAROLYN Nim : 107011071 Universitas Sumatera Utara i ABSTRAK PT Perkebunan Nusantara II PTPN II adalah Badan Usaha Milik Negara yang begerak dibidang usaha perkebunan yang sebagian besar berada di Sumatera Utara. Status hak atas tanah yang dikuasai dan diusahakan adalah Hak Guna Usaha yang diatur dalam Undang-Undang Pokok Agraria dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1996. HGU dari segi sejarahnya berasal dari konsep Hak Barat yaitu Hak Erfpacht yang diatur dalam Buku II KUHPer kemudian diadopsi dalam Undang- Undang Pokok Agraria dengan nama HGU selain itu dikenal Hak Konsesi yang khususnya di daerah Swapraja seperti di wilayah Kesultanan Deli di Residen Sumatera Timur yang sekarang dengan nama PTPN II. Awal penggarapan terjadi pada masa Pemerintahan Jepang di Indonesia, dimana pada saat itu karena menimbulkan keadaan darurat dalam persediaan pangan sehingga tanah-tanah perkebunan di usahakan oleh rakyat, maka sejak saat itu penggarapan semakin bertambah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang diperoleh adalah data sekunder yang diperoleh dari sumber kepustakaan, serta data di dukung informan pada PT Perkebunan Nusantara II Kebun Helvetia, Badan Pertanahan Nasional dan Buyung selaku pemangku masyarakat adat Melayu Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuai dalam SK KBPN Nomor 42HGUBPN2002 dalam diktum 3 dan 4 yang menyatakan bahwa pengaturan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah diserahkan kepada Gubernur Sumatera Utara dan kemudian akan di distribusikan sesuai peruntukannya sebelum adanya ijin pelepasan asset dari Menteri terkait. Hambatan-hambatan hukum dalam penyelesaian tanah garapan pada areal Eks HGU PTPN II Kebun Helvetia ada hambatan yuridis yang terkait dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang perkebunan, Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 jo Undang- Undang Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Undang-Undang Nomor Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, disamping tu adanya hambatan kelembagaan maupun hambatan budayasosiologis yang hingga saat ini sehingga menyebabkan penyelesaian tanah garapan pada areal Eks HGU PTPN II Kebun Helvetia tidak tuntas. Kata Kunci : Hambatan-Hambatan Hukum; Penyelesaian Tanah Garapan; Areal Eks HGU; PTPN II Kebun Helvetia. Universitas Sumatera Utara ii ABSTRACT PT Perkebunan Nusantara II PTPN II is a state-owned enterprise which conducts a large part of its plantation business in North Sumatera. The status of the land rights controlled and managed by this company is regulated in the Land Law and Law No. 401966. From the historical point of view, the Leasehold was originated from the Western rights or erfpracht rights, regulated in Book II of KUHPer and later adopted in the Land Law which was called Leasehold. Besides that, there was also the Leasehold in the autonomous area such as in Deli Sultanate, East Sumatera Residency, which is now known as PTPN II. The work on the land occurred during the Japanese occupation in Indonesia when there was an emergency in food supply so that people began to work on the estate land; since then, the work on land has become increasing. The research used descriptive analytic method with judicial normative and judicial empirical approach. The data were secondary data from library research, supported by information from informants at PT Perkebunan Nusantara II, Helvetia Plantation, and the National Land Agency, including Buyung, the head of Melayu adat community of the Indonesian Tillers’ Resistance Body BPRPI. The result of the research showed that, according to SK KBPN No. 42HGUBPN2002, dictums 3 and 4, it is stated that the management, the control, the ownership, and the use of land is handed over to the governor of North Sumatera and will be distributed to the appropriate persons before there is the discharge from the related Minister. There have been legal problems in settling crop land in the area of Ex-Leasehold of PTPN II, Helvetia Plantation, related to Law No. 182004 on Plantation, Land Law No. 541960, in conjunction with Law No. 401996 on Leasehold, and Law No. 262007 on Layout. Besides that, there have also been institutional and culturalsociological problems so that the problems of crop land in the area of Ex-Leasehold of PTPN II, Helvetia Plantation, are not settled. Keywords: Legal Problems, the Settling of Crop Land, Area of Ex-Leasehold, PTPN II Helvetia Plantation Universitas Sumatera Utara iii KATA PENGATAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat Nya yang telah memberikan penulis kesempatan untuk menimba ilmu di Pascasarjana Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan dan yang telah menuntun hamba Nya sehingga penulisan tesis ini dapat penulis selesaikan dengan baik Adapun judul yang diangkat Penulis adalah : “HAMBATAN-HAMBATAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN TANAH GARAPAN PADA AREAL EKS HGU PTPN II KEBUN HELVETIA : ATAS ADANYA SK KBPN NOMOR 42HGUBPN2002”. Penulis sangat menyadari bahwa sepenuhnya ketidaksempurnaan dalam menyelesaikan Penulisan Tesis ini, yang disebabkan keterbatasan penulis dalam melakukan penjabaran data- data yang diperlukan dalam penulisan tesis ini. Hingga akhirnya dalam penyelesaian tesis ini, penulis mendapatkan sangat banyak dukungan, masukan serta doa dari berbagai pihak yang mungkin tidak dapat penulis jabarkan satu persatu. Namun pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS., CN, Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., M.Hum dan Bapak Abdul Rahim Lubis, SH., M.Kn, selaku dosen pembimbing, demikian juga kepada Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH., M.Kn, dan Bapak Dr. Pendastaren Tarigan, SH., MS, selaku dosen penguji, atas kesediaan memberikan bimbingan, arahan maupun petunjuk kepada penulis, sejak proposal sampai selesainya penyelesaian tesis ini. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM H,M.Sc CTM, Sp.A K,

Dokumen yang terkait

Hambatan-Hambatan Hukum Dalam Penyelesaian Tanah Garapan Pada Areal Eks HGU PTPN II Kebun Helvetia : Atas Adanya SK KBPN Nomor 42/HGU/BPN/2002

2 74 151

Pandangan Kritis Tentang Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah Adat Dalam Sistem Hukum Pertanahan Nasional (Studi Di Kabupaten Simalungun)

5 140 370

Komposisi Komunitas MakroFauna Tanah Untuk Memantau Kualitas Tanah Secara Biologis Pada Areal Perkebunan PTPN II Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan

4 29 59

Alas Hak Atas Tanah Yang Dikuasai Rakyat Pada Areal Perkebunan PTPN II Di Kabupaten Deli Serdang

1 61 5

Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Pendaftaran Hak Atas Tanah Pada Kantor Pertanahan Di Kota Medan

0 37 2

Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Lelang Atas Jaminan Atas Jaminan Hutang Kebendaan Yang Diikat

0 29 2

Hambatan-Hambatan Hukum Dalam Penyelesaian Tanah Garapan Pada Areal Eks HGU PTPN II Kebun Helvetia : Atas Adanya SK KBPN Nomor 42/HGU/BPN/2002

1 1 7

BAB II PERKEMBANGAN PENYELESAIAN TANAH GARAPAN PADA AREAL EKS HGU PTPN II KEBUN HELVETIA A. Masa Pemerintahan Belanda - Hambatan-Hambatan Hukum Dalam Penyelesaian Tanah Garapan Pada Areal Eks HGU PTPN II Kebun Helvetia : Atas Adanya SK KBPN Nomor 42/HGU/B

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang. - Hambatan-Hambatan Hukum Dalam Penyelesaian Tanah Garapan Pada Areal Eks HGU PTPN II Kebun Helvetia : Atas Adanya SK KBPN Nomor 42/HGU/BPN/2002

1 1 25

HAMBATAN-HAMBATAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN TANAH GARAPAN PADA AREAL EKS HGU PTPN II KEBUN HELVETIA : ATAS ADANYA SK KBPN NOMOR 42HGUBPN2002

0 1 12