Variabel Kecerdasan Emosional X

diteliti responden dilakukan pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif. Data responden sebagai berikut: -------------------------------------------------- Insert tabel 4.4 -------------------------------------------------- Dari Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia 22 tahun 41,2. Dalam penelitian ini responden didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 83 orang 56,1. Responden mayoritas mahasiswa angkatan 2002 yaitu sebanyak 77 orang 52,0. Mayoritas responden mengaku bahwa sudah menempuh 130 – 140 SKS, yaitu sebanyak 66 orang 44,6. Mayoritas responden juga mengaku mempunyai IPK 3,00 – 3,50 yaitu sebanyak 83 orang 56,1. Mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini mengaku merasa biasa saja selama kuliah yaitu sebanyak 103 orang 69,6. Keterangan lain tentang karakteristik responden lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel 4.4 diatas. Analisis Deskriptif Variabel 1. Variabel Independen X

a. Variabel Kecerdasan Emosional X

1 Kecerdasan Emosional terdiri dari lima indikator pernyataan yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan kemampuan sosial. Yang masing- masing terdiri dari beberapa item pernyataan. -------------------------------------------------- Insert tabel 4.5 -------------------------------------------------- Dari Tabel 4.5 di atas dapat diketahui dari 148 responden yang diambil sebagai sampel, dari variabel Kecerdasan Emosional yang dilihat dari item indikator pertanyaan Pengenalan Diri memiliki rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,57. Nilai tersebut menunjukan bahwa mahasiswa menyukai dirinya apa adanya, mengetahui betul kekuatan dirinya, tidak meragukan kemampuannya, mempunyai kekuatan mendapatkan 12 apa yang diinginkan, bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan,tidak khawatir dengan masa depan, tidak mudah marah tanpa alasan, mampu melakukan sesuatu, dan berani tampil beda. Pengendalian Diri memiliki rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,53. Nilai tersebut menunjukan bahwa mahasiswa memikirkan apa yang akan diinginkan sebelum bertindak, dapat mengendalikan hidup, mahasiswa tetap tenang bahkan dalam situasi yang membuat orang lain marah, tidak menunda pekerjaan, lebih cepat tenang daripada orang lain, lebih sabar, cepat pulih dari rasa kecewa, tidak bosan dalam melakukan pekerjaan dan demi sasaran yang lain yang lebih besar, mahasiswa dapat menunda pemuasan kesenangan sesaat mereka. Motivasi Diri mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,81. Nilai tersebut menunjukan bahwa ketika mahasiswa merasa sedih, mereka berusaha mencari kegiatan positif yang dapat mengurangi kesedihannya, mereka suka mencoba hal-hal baru, bagi mereka kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, mereka tertarik pada pekerjaan yang menuntut memberikan gagasan baru, mereka senang menghadapi tantangan untuk memecahkan masalah dan bila menemui hambatan dalam mencapai suatu tujuan, mereka akan beralih pada tujuan lain. Empati mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,61. Nilai tersebut menunjukan bahwa ketika mahasiswa mempunyai banyak teman dekat, dapat mengetahui perasaan orang lain, membuat orang lain bercerita tentang dirinya, menarik perhatian orang lain, menempatkan diri pada posisi arang lain, tidak merasa ada teman yang akan menjatuhkan, memahami sudut pandang orang lain, tidak canggung berbicara dengan orang lain, dapat melihat rasa sakit orang lain meskipun tidak membicarakanya. Kemampuan Sosial mempunyai rata-rata nilai yang tinggi yaitu sebesar 3,69. Nilai tersebut menunjukan bahwa ketika mahasiswa dapat menerima kritik dengan 13 pikiran terbuka, dalam berhubungan berpedoman pada etika, dapat merasakan suasana hati suatu kelompok, mempunyai cara dalam penyampaian ide, dapat mengorganisasi dan memotivasi suatu kelompok, tidak merasa tertekan ketika berada diantara banyak orang, mudah mengembangkan topik dalam berbicara dengan orang lain dan masalah- masalah pribadi tidak menganggu pergaulan dengan orang lain.

b. Variabel Perilaku Belajar X

Dokumen yang terkait

KAJIAN EMPIRIS ATAS PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MEMPENGARUHI STRES KULIAH Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Dan

0 0 15

PENDAHULUAN Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 7

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

2 3 123

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH PADA MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 109

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur).

0 1 125

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Petra Surabaya).

0 0 162

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Petra Surabaya)

0 0 24

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur)

0 0 27

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH PADA MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 19

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRES KULIAH

0 0 131