I - 10
GERMADAN Rawapening dengan 3 pendekatan yang saling mendukung dan terintegrasi seperti pada Gambar 1.
Pendekatan untuk GERMADAN Rawapening tediri dari Aplikasi Sains dan Teknologi untuk Remediasi Badan Danau dan DTA,
Pengembangan Kelembagaan untuk Peningkatan Pengelolaan Danau, dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan dan Konservasi
Danau. Ketiga pendekatan tersebut diatas saling terintegrasi sehingga dapat dirumuskan program Super Prioritas Pokok dan Prioritas
Pendukung. Program Super Prioritas terdiri dari 6 kegiatan dan Program Prioritas terdiri dari 11 kegiatan. Diharapkan 17 kegiatan tersebut mampu
mengatasi permasalahan ekosistem Danau Rawapening dalam jangka waktu 5 tahun, sehingga fungsinya sebagai PLTA, irigasi pertanian,
perikanan, sumber baku air minum dan wisata dapat tetap dipertahankan.
a. Program Super Prioritas Pokok
1. Penanganan Eceng gondok 2. Penanggulangan Lahan Kritis, Erosi, Banjir dan Sedimentasi.
3. Penurunan Kandungan Nutrien Perairan Danau Rawapening 4. Kajian Limnologi Danau Saat ini dan Rekontruksi Kualitas Air di
Masa Lalu 5. Implementasi Pertanian Ramah Lingkungan
6. Peningkatan Keterlibatan dan Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan dan Konservasi Danau Rawapening
b. Program Prioritas Penunjang
1. Pengembangan pengelolaan perikanan ramah lingkungan Danau Rawapening.
2. Pengembangan Ipal terpadu 3. Pengembangan drainase terpadu
4. Pengembangan pusat penelitian Danau Rawapening 5. Perencanaan pembangunan kawasan Danau Rawapening
berbasis kewilayahan dan kebijakan penanganan eceng gondok melalui pelibatan masyarakat
I - 11
6. Pengembangan regulasi kebijakan pengelolaan Danau Rawapening dan Daerah Tangkapan Air DTA
7. Pengembangan kebijakan garis sempadan dan proteksi sumber daya alam
8. Pengembangan zonasi pemanfaatan Danau Rawapening 9. Pengembangan pemanfaatan eceng gondok untuk
menyelesaiakan problem blooming dan peningkatan pendapatan masyarakat
10. Pengembangan ekoturisme 11. Pengembangan forum peduli lingkungan
Gambar I.1. Pendekatan Gerakan Penyelamatan Danau Rawapening
I - 12
1.5. TUJUAN DAN KEGUNAAN PROGRAM PENYELAMATAN DANAU RAWAPENING
1.5.1. Tujuan Studi
Program Penyelamatan Danau Rawapening bertujuan untuk mengkonservasi danau sehingga fungsi dan peranannya sebagai
reservoir alami untuk PLTA, irigasi pertanian, perikanan, sumber baku air minum dan wisata dapat terjaga. Adapun tujuan khusus dari program ini
adalah: a. Mengaplikasikan sains dan teknologi untuk remediasi badan air
dan DTA b. Mengembangkan
proses kebijakan
pengelolaan Danau
Rawapening yang didukung oleh kelembagaan yang baik c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan
konservasi Danau Rawapening.
1.5.2. Manfaat
a. Program Penyelamatan Danau Rawapening dapat menjadi model pengelolaan danau Indonesia lainnya.
b. Menyediakan dasar pertimbangan penilaian kesesuaian antara rencana
kegiatan penyelamatan
danau dengan
rencana pembangunan daerah.
c. Melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi di dalam kegiatan pengelolaan Danau Rawapening. Melalui partisipasi masyarakat
dalam proses penyelamatan Danau Rawapening diharapkan dimasa mendatang masyarakat juga akan turut serta secara aktif
dalam pengambilan keputusan mengenai kelayakan lingkungan suatu rencana usaha danatau kegiatan.
Indikator Keberhasilan GERMADAN Rawapening disusun sebagai sarana untuk pemantauan capaian program pada Tabel 1 sebagai berikut.
I - 13
Tabel I.1. Indikator Keberhasilan GERMADAN Rawapening
II -
1
BAB II EVALUASI DAN ROAD MAP
DANAU RAWAPENING
1. Lingkup Wilayah Studi 2. Kondisi dan Permasalahan Badan Air Danau Rawapening
3. Kondisi dan Permasalahan Kelembagaan 4. Kondisi dan Permasalahan Kemasyarakat
2.1.
LINGKUP WILAYAH STUDI
Danau Rawapening terletak pada 7
o
40’ LS – 7
o
30’ LS dan 110
o
24’46” BT – 110
o
49’06” BT, dikelilingi empat kecamatan, yaitu Tuntang, Bawen, Ambarawa, dan Banyubiru, dan terletak 45 km sebelah
selatan Semarang dan 9 km timur laut Salatiga, di segitiga pertumbuhan Yogyakarta, Solo Surakarta, dan Semarang.
2.1.1. Batas Administrasi DTA catchment area merupakan wilayah daratan yang
menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai utama. DTA Rawapening termasuk dalam Sub-DAS Rawapening, yang terdiri dari 9
sub-sub DAS dengan daerah tangkapan air 28.735,12 Ha Bappeda
Provinsi Jawa Tengah, 2005. Secara administratif DTA Rawapening
terletak di Kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bawen dan Tuntang. Sub- DAS Rawapening terdiri dari 9 sub-sub
– DAS, Di Kabupaten Semarang terdapat 6 sub-DAS, yaitu Ambarawa, Banyubiru, Bawen, Tuntang,
Getasan dan Jambu. Sebagian kecil DTA Rawapening berada di wilayah Kota Salatiga, yakni di Kecamatan Sidorejo, Sidomukti dan Argomulyo.
Sembilan sub DAS dan potensinya tersaji pada Gambar II.1 dan Tabel II.1.