161 b.
Komputer Noote book c.
Gambar-gambar pendukung
J. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian
: Tertulis b.
Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
c. Soal-soal
: Mengetahui,
Yogyakarta, 5 Maret 2014 Kepala Sekolah
Peneliti
Drs. Sujarwanto, M.Pd Dwi Heti Nurdiyanti
NIP. 19640423 198903 1 003 NIM 10401244015
162
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PBL DENGAN MASALAH RIIL KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA
Bidang Keahlian : PKn
Program Keahlian : TEKNIK OTOMOTIF DAN KIMIA INDUSTRI
Kelas Semester : X 2
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan
A. STANDAR KOMPETENSI: 4. Menganalisis dasar negara dengan konstitusi
B. KOMPETENSI DASAR : 4. 4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Siswa mampu menunjukkan periodesasi konstitusi negara. Siswa mampu menguraikan fungsi perubahan sebuah konstitusi.
Siswa mampu menyimpulkan perilaku positif terhadap konstitusi negara.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu : Menunjukkan periodesasi konstitusi Indonesia
Menguraikan fungsi perubahan sebuah konstitusi Menyimpulkan perilaku positif terhadap konstitusi negara
NILAI KARAKTER YANG DIINTEGRASIKAN:
Cinta Tanah Air Nasionalisme
Patriotisme Tanggung jawab
Kerja sama Demokratis
163 Mandiri
E. MATERI AJAR
Periodesasi Konstitusi Indonesia Sejarah ketatanegaraan Indonesia telah membuktikan bahwa pernah berlaku tiga
macam Undang-Undang Dasar Konstitusi yaitu: 1.
UUD 1945 yang berlaku antara 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949.
2. Konstitusi RIS 1949 yang berlaku antara 27 Desember 1949 sampai 17
Agustus 1950. 3.
UUD Sementara 1950 yang berlaku antara 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959.
4. UUD 1945 yang berlaku lagi sejak dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
sampai sekarang. Fungsi Perubahan Konstitusi yaitu:
1. Mengubah pasal-pasal dalam konstitusi yang tidak jelas dan tidak tegas
salam memberikan pengaturan. Akibatnya, banyak hal yang dengan mudah dapat ditafsirkan oleh siapa saja, tergantung pada kepentingan orang-orang
yang menafsirkannya. 2.
Mengubah danatau menambah pengaturan-prngaturan di dalam konstitusi yang terlampau singkat dan tidak lengkap serta terlalu banyak
mendelegasikan pengaturan selanjutnya kepada undang-undang dan ketetapan lainnya.
3. Memperbarui beberapa ketentuan yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kondisi politik dan ketatanegaraan suatu negara. Contoh Perilaku Positif terhadap Konstitusi Negara antara lain:
1. Bersikap terbuka
2. Mampu mengatasi masalah
3. Menyadari adanya perbedaan
4. Memiliki harapan realistis
5. Penghargaan terhadap karya bangsa sendiri
6. Mau menerima dan memberi umpan balik\