Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol

83 sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 75,6 – 79,4 sebanyak 1 siswa 4,8. Sisanya berada pada interval 50,0 – 55,8 sebanyak 5 siswa 23,8, interval 61,8 – 67,6 sebanyak 5 siswa 23,8, interval 67,7 – 73,5 sebanyak 2 siswa 9,5. Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum Xmin dan nilai maksimum Xmax diketahui yaitu 22 dan 88, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus Mi = ½ Xmax + Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan rumus Sdi = 16 Xmax – Xmin. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal dari pretest variabel kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol adalah 55. Standar deviasi ideal adalah 11. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Tinggi = X 66,0 Sedang = 44,0 X 66,0 Rendah = X 44,0 Kecenderungan perolehan skor pretest kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 12 dan gambar 4 sebagai berikut: 84 Tabel 12. Kategorisasi Kecenderungan Perolehan Skor Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Gambar 4. Diagram Pie Kecenderungan Skor Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Dari tabel 12 dan gambar 4, kategori kecenderungan perolehan skor pretest kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol dapat diketahui terdapat 4 siswa 19 yang skornya termasuk kategori tinggi, dan 17 siswa 81 masuk dalam kategori sedang. Dari hasil tersebut dapat diketahui kecenderungan skor pretest kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol adalah kategori sedang dan tinggi. 19.0 81.0 Kategori Kecenderungan Perolehan Skor Awal Kelas Kontrol Tinggi Sedang No Kategori Interval Frekuensi Persentase 1. Tinggi 66,0 4 19 2. Sedang 44,0 – 65,0 17 81 3. Rendah 44,0 Jumlah 21 100 85

b. Postest Kemampuan berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol

Setelah berlangsungnya proses pembelajaran di kelas kontrol siswa kembali diberikan postest kemampuan berpikir kritis siswa. Postest tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir pada kemampuan berpikir kritis siswa di kelas kontrol. tes yang diberikan berupa 22 soal pilihan ganda dengan materi dasar negara dengan konstitusi. Data postest kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 13. Data Postest Kemampuan berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi postest kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol dapat digambarkan grafik sebagai berikut: No Interval Frekuensi Persentase 1. 74,8 – 80,4 2 9,5 2. 69,1 – 74,7 2 9,5 3. 63,4 – 69,0 7 33,3 4. 57,7 - 63,3 5 23,8 5. 52,0 - 57,6 5 23,8 Jumlah 20 100,0 86 Gambar 5. Distribusi Frekuensi Postest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 13 dan gambar 5 tersebut, frekuensi postest variabel kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol mayoritas terdapat pada interval 63,4 – 69,0 sebanyak 7 siswa 33,3, sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 69,1 – 74,7 sebanyak 2 siswa 9,5 dan interval 74,8 – 80,4 sebanyak 2 siswa 9,5. Sisanya berada pada interval 52,0 – 57,6 sebanyak 5 siswa 23,8, interval 57,7 – 63,3 sebanyak 5 siswa 23,8. Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum Xmin dan nilai maksimum Xmax diketahui yaitu 22 dan 88, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus Mi = ½ Xmax + Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan rumus Sdi = 16 Xmax – Xmin. Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal dari postest variabel kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol adalah 55. Standar deviasi 1 2 3 4 5 6 7 52,0-57,6 57,7-63,3 63,4-69,0 69,1-74,7 74,8-80,4 5 5 7 2 2 87 ideal adalah 11. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Tinggi = X 66,0 Sedang = 44,0 X 66,0 Rendah = X 44,0 Kecenderungan perolehan skor postest kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 14 dan gambar 6 sebagai berikut: Tabel 14. Kategorisasi Kecenderungan Perolehan Skor Postest Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Gambar 6. Diagram Pie Kecenderungan Skor Postest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol Sumber: Data primer yang diolah, 2014 38.1 61.9 Kategori Kecenderungan Perolehan Skor Akhir Kelas Kontrol Tinggi Sedang No Kategori Interval Frekuensi Persentase 1. Tinggi 66,0 8 38,1 2. Sedang 44,0 – 65,0 13 61,9 3. Rendah 44,0 Jumlah 21 100

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 6 118

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

PENDAHULUAN Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi Kelas Ak 1 Smk N 4 Klaten Tahun Ajaran 2016/.

1 3 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips 2 Sma N 2 Su

0 6 17

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA.

0 0 18

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE ILMIAH DAN METODE CERAMAH TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 6 211