Net Profit Margin NPM, salah satu fungsi laba bersih adalah untuk meramalkan penghasilan jangka panjang, mengevaluasi resiko investasi.
Informasi ini dianggap penting untuk diungkapkan kepada publik sebagai dasar untuk meramalkan kinerja masa yang akan datang, menarik investor,
serta untuk mengukur harga saham di pasar modal. Harga saham tersebut adalah informasi yang penting yang dibutuhkan oleh investor sebagai
dasar penilaian atas perusahaan. Dimana perusahaan yang ingin mensejahterakan investor cenderung akan mengungkapan informasi net
profit margin secara luas dalam laporan keuangan. Porsi kepemilikan saham publik PKSP, proporsi kepemilikan
saham publik oleh publik merupakan perbandingan jumlah antara pemegang saham publik dengan yang dimiliki oleh perusahaan. Upaya
yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan modal adalah dengan menjual sahamnya, apabila semakin banyak saham yang terjual,
maka semakin banyak pula saham yang beredar di masyarakat. Semakin besar porsi kepemilikan saham publik, maka semakin bayak pula butir-
butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk diungkapkan di dalam laporan keuangan.
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Seperti yang telah dikemukakan pada latar belakang, penelitian ini berbentuk replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Irawan 2006
yang judul penelitiannya adalah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Irawan menggunakan 9 variabel independen yaitu leverage, likuiditas,
profitabilitas, porsi saham publik, umur perusahaan, operating profit margin, net profit margin, dan status perusahaan
.
Serta menggunakan pengungkapan laporan tahunan sebagai variabel dependen. Sampel yang
digunakan adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2001-2004 sebanyak 43 sampel. Hasil penemuan
irawan menemukan bahwa variabel independen leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi saham publik, umur perusahaan, operating profit
margin, net profit margin, dan status perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan yaitu sebesar 13,6 sedangkan 86,4 dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar model penelitian. Kesimpulan yang dapat ditarik dari
penelitian irawan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan laporan keuangan tahunan antar perusahaan yang terdaftar
di BEI. Dengan demikian, pengungkapan item informasi dalam laporan keuangan tahunan adalah keputusan pihak manajemen perusahaan setelah
mempertimbangkan antara manfaat dan biaya pengungkapan. Pihak manajemen akan mengungkapkan informasi jika manfaat yang diperoleh
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan pengungkapan tersebut.
Hertanti 2005 meneliti tentang Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2002-2003. Penelitian tersebut menggunakan lima variabel independen yaitu
rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, porsi saham publik dan
ukuran perusahaan dalam pengujian hipotesisnya. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 35 perusahaan. Hasil penelitian hertanti
bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh positif antara faktor-faktor fundamental yang tercermin alam rasio likuiditas, leverage, profitabilitas,
porsi saham publik dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Secara parsial hanya rasio leverage,
porsi saham publik, dan ukuran perusahaan yang berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, sedangkan rasio
likuiditas mempunyai pengaruh negatif. Dan rasio profitabilitas tidak mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Ivanna 2005 meneliti tentang tingkat pengungkapan laporan tahunan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonsia. Penelitian ini menggunakan sektor perusahaan dalam hal ini bank, insurance, industrial, dan service, ukuran perusahaan, profitabilitas,
dan debt to equity ratio. Variabel dependen penelitian ini adalah tingkat pengungkapan laporan keuangan. Penelitian ini mengambil sampel
sebanyak 34 dengan periode penelitian yang diamati adalah tahun 2007. Hasil penlitian ivanna menunjukkan bahwa variabel sektor perusahaan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan sehingga mengakibatkan adanya perbedaan tingkat pengungkapan
Universitas Sumatera Utara
laporan tahunan di antara sektor perusahaan yang berbeda perbankan, industri, dagang, properti dan jasa, dimana sektor perbankan melaporkan
pengungkapan laporan tahunan yang lebih detail dibandingkan dengan sektor lainnya. Sementara itu, variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,
dan debt to equity ratio dari perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan tahunan.
G. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian