modal perusahaan menjadi rendah. Investor juga memiliki kepentingan dalam pengungkapan laporan keuangan yaitu berkurangnya resiko
informasi yang juga akan mengurangi resiko kesalahan pengambilan keputusan investasi. Investor akan jauh lebih percaya kepada perusahaan
yang akan memberikan pengugkapan secara lebih menarik bagi banyak investor dan hal ini akan menyebabkan naiknya harga saham. Kenaikan
saham ini pada akhirnya akan memberikan keuntungan kepada investor.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan
Laporan Keuangan
Pengungkapan laporan keuangan merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangan,
pengungkapan ini melibatkan keseluruhan proses pelaporan. Tetapi terdapat beberapa metode yang berbeda-beda untuk pengungkapan ini,
pemilihan metode yang terbaik dari pengungkapan ini pada setiap kasus tergantung pada sifat informasi yang bersangkutan dan sesuai dengan
kepentingan yang dibutuhkan perusahaan. Metode yang biasa dari pengungkapan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: bentuk dan
susunan laporan yang formal, terminologi dan penyajian yang terinci, informasi selipan, catatan kaki, ikhtisar tambahan dan skedul, komentar
sertifikat auditor, dan pernyataan direktur utama atau ketua dewan komisaris. Selain itu terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
tingkat pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah return on equity, return on assets, debt to
Universitas Sumatera Utara
equity rasio, ukuran perusahaan, net profit margin dan porsi kepemilikan saham publik.
Return on equity ROE, dalam hal ini termasuk salah satu jenis dari rasio profitavibilitas. Menurut kasmir 2008:196 ”Rasio profitabilitas
merupakan rasio yang menilai kemampuan perusahaan di dalam mencari keuntungan”. Tingkat profitabilitas yang tinggi akan mendorong para
manajer untuk memberikan informasi yanag lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan
mendorong kompensasi manajemen. Return on assets ROA, dalam hal ini termasuk salah satu jenis dari
rasio provitabilitas. Return on assets mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA yang positif
menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila
ROA yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu
perusahaan mempunyai ROA yang tinggi, maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan modal sendiri. Tetapi
jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan
modal sendiri. Perusahaan yang menghasilkan laba profitable cenderung akan melakukan disclosure yang lebih luas. Hal tersebut disebabkan
manajemen perusahaan ingin meyakinkan bahwa perusahaan dalam posisi
Universitas Sumatera Utara
persaingan yang kuat dan memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan juga bagus. Selain itu, perusahaan juga ingin agar investor dan kreditor yakin
bahwa perusahaan berada dalam posisi persaingan yang kuat dan operasi perusahaan berjalan efisien. Return on assets yang tinggi akan mendorong
para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor bahwa perusahaan mampu
menghasilkan profitabilitas yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kompensasi terhadap manajemen. Jadi semakin tinggi
return on assets suatu perusahaan maka semakin tinggi tingkat pengungkapan laporan keuangannya.
Debt to equity ratio DER adalah salah satu rasio leverage yang dapat menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk memenuhi seluruh
kewajibannya. DER merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio ini digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. DER menunjukkan
tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimilki perusahaan.
Struktur permodalan perusahaan biasanya terdiri dari modal internal dan eksternal. Modal yang diperoleh dari pihak eksternal berupa pinjaman dari
kreditor. Penggunaan pinjaman tersebut tentunya menuntut adanya pertanggungjawaban perusahaan baik dalam pemakaian maupun
pengembalian pinjaman. Pihak kreditor akan selalu memantau dan
Universitas Sumatera Utara
memerlukan informasi mengenai keadaan finansial debitor untuk meyakinkan bahwa debitor akan dapat memenuhi kewajibannya pada saat
jatuh tempo. Seiring dengan tuntutan kreditor akan informasi tersebut, maka perusahaan dengan rasio hutang leverage yang tinggi akan
melakukan disclosure yang lebih luas tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya
hak-hak mereka sebagai kreditur. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan
informasi kreditur jangka panjang, Sehingga perusahaan akan menyediakan informasi secara lebih komprehensif.
Ukuran Perusahan SIZE, yang dinyatakan dengan market capitalized diharapkan berhubungan positif dengan luasnya tingkat
pengungkapan. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding
dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan lainnya adalah bahwa perusahaan besar mempunyai biaya produksi informasi yang lebih
rendah yang berkaitan dengan pengungkapan mereka atau biaya competitive disadvantage yang lebih rendah. Ivanna 2006 menemukan
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Sementara irawan 2006 mengatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh singnifikan terhadap tingkat kelengkapan laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Net Profit Margin NPM, salah satu fungsi laba bersih adalah untuk meramalkan penghasilan jangka panjang, mengevaluasi resiko investasi.
Informasi ini dianggap penting untuk diungkapkan kepada publik sebagai dasar untuk meramalkan kinerja masa yang akan datang, menarik investor,
serta untuk mengukur harga saham di pasar modal. Harga saham tersebut adalah informasi yang penting yang dibutuhkan oleh investor sebagai
dasar penilaian atas perusahaan. Dimana perusahaan yang ingin mensejahterakan investor cenderung akan mengungkapan informasi net
profit margin secara luas dalam laporan keuangan. Porsi kepemilikan saham publik PKSP, proporsi kepemilikan
saham publik oleh publik merupakan perbandingan jumlah antara pemegang saham publik dengan yang dimiliki oleh perusahaan. Upaya
yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan modal adalah dengan menjual sahamnya, apabila semakin banyak saham yang terjual,
maka semakin banyak pula saham yang beredar di masyarakat. Semakin besar porsi kepemilikan saham publik, maka semakin bayak pula butir-
butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk diungkapkan di dalam laporan keuangan.
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu