BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia kerja merupakan salah satu hal yang menarik untuk dibahas, karena didalamnya terdapat beberapa unsur penting dalam hubungannya dengan
pelaksanaan kerja. Beragam sikap yang ditunjukan oleh seorang pekerja dalam menjalani pekerjaannya, beragam pula faktor yang menentukan bagaimana seorng
itu melaksanakan pekerjaannya menjadi tanggung jawabnya. Kesanggupan ataupun ketahanan seseorang dalam bekerja menggambarkan kekuatan daya tahan
atau staminanya. Apabila seorang pekerja tidak mampu bertahan dengan tuntutan kerjanya, maka pekerja akan mengalami kelelahan yang dapat mengganggu
produktivitas. Selanjutnya sebagai akibat dari banyaknya tugas yang harus diselesaikan juga akan membuat seorang pekerja merasakan beban Stoner, 1986.
Saat seorang pekerja menerima suatu pekerjaan, pekerja biasanya memiliki suatu pemikiran apayang diharapkan dari peran mereka pekerja mungkin memiliki
deskripsi kerja, spesifikasi pekerjaan, syarat dan kondisi kerja dan informasi yang didapat dari suatu wawancara. Namun seringkali, setelah memulai bekerja,
semuanya mulai tidak dapat diterima atau bahkan berubah drastis. Contohnya, beban kerja yang bervariasi, tugas menjadi otomatis dan jam kerja diperpanjang,
alur pelaporan diubah, peran yang tidak jelas. Pekerja sendiri mungkin mengubah pandangan mereka : penggantian kerja
menjadi berat, pekerjaannya menjadi membosankan dan terlalu banyak diulang.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan seharusnya dapat memastikan bahwa kepentingan minimal organisasi dari pekerja terpenuhi. Namun tanpa adanya komitmen pekrerja, maka pekerja
tidak dapat memenuhi tujuan tersebut. Jika pekerja tidak bahagia dalam melakukan pekerjaannya, maka itu akan tercemin pada hasil kerja mereka.
Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk memastikan bahwa perusahaan tahu kapan seorang pekerja merasa tidak bahagia dengan aspek fundamental kerja
mereka. Pekerja mungkin secara diam–diam berfikir bahwa pekerjaan itu tidak lagi tepat bagi pekerja itu sendiri. Pekerja mungkin merasa bingung, merasa
direndahkan dan sepertinya pekerja menyimpan pikiran itu sendiri. Perlakuan yang tidak adil, membual, perilaku yang tidak masuk akal,
pelecehan, serangan dan konflik personal semuanya tidak layak di tempat kerja atau dimanapun juga, namun hal tersebut biasanya dan dapat menimbulkan stres
bagi yang mengalami maupun yang menanganinya Atkinson, 2000. Kondisi – kondisi yang membuat seorang pekerja merasa bekerja di bawah
tekanan ini akan menyebabkan timbulnya permasalahan baru dalam perusahaan, sebab pekerja yang bekerja dengan rasa tidak senang akan menghasilkan
pekerjaan yang kurang baik. Oleh sebab itu, maka sewajarnya pihak manajemen perusahaan, mempelajari berbagai kondisi yang dapat menjadi pemicu terjadinya
sikap tidak senang pekerja dalam melakukan pekerjaannya dapat diartikan sebagai stres kerja. Stres kerja itu sendiri berbeda untuk setiap orang.
Ada pekerja yang mampu bekerja dengan kondisi stres dan ada pula pekerja yang tidak mampu bekerja dengan kondisi stres.
Universitas Sumatera Utara
Banyaknya pekerja yang mengalami stres di tempat kerja akan mendapati bahwa hal tersebut mempengaruhi hubungan mereka dengan yang lain, mereka
mungkin menjadi tertutup, kurang bergairah atau agresif. Saat hubungan pekerja didalam perusahaan rusak, efektivitas pekerja secara keseluruhan akan berkurang.
Permasalahan tersebut harus diselesaikan dengan perusahaan karena bisa menyebabkan kebencian, kecemasan atau hilangnya motivasi. Pekerja akan lain
sebagai solusi dari rasa tidak puas itu. Saat seorang berada dalam tekanan yang berat, mereka kehilangan
kemampuan berkonsentrasi pada beberapa bidang kerja, hal ini akan meningkatkan kesalahan dan kecelakaan kerja. Kesalahan yang paling sering
adalah pada pekerjaanya. Kebanyakan kecelakaan dan kesalahan itu sebenarnya dapat dihindari, karena mereka pekerja adalah hasil dari suatu tindakan atau
kurangnya tindakan yang dilakukan oleh seorang pekerja yang mengalami stres. Stres kerja biasanya berhubungan dengan kondisi yang terjadi dilingkungan
dan hal ini dapat berupa bahaya atau ancaman yang menyebabkan individu merasa takut, cemas, rasa bersalah, marah, sedih, putus asa, dan bosan Lazarus dalam
freser, 1985. Kemudian Sarwono, 1992 menyatakan bahwa stres kerja dapat
menimbulkan reaksi – reaksi depresi, apatisme, yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit kejiwaan seperti Psikoneurosis, atau gejala – gejala gangguan
fisik seperti tekanan darah tinggi Hipertensi dan sebagainya. Selain itu, stres kerja juga dapat menimbulkan reaksi emosional, kemarahan, agresivitas.
Universitas Sumatera Utara
Sebagaiman telah dijelaskan diatas melalui literatur dan beberapa referensi, PT. Pacific Medan Industri KIM II Medan tidak luput dari masalah stres kerja
bagi para pekerjanya. Respon yang saya terima mengenai hal – hal yang menyebabkan stres ditempat kerja melalui beberapa sampel pekerja PT. Pacific
Medan Industri KIM II Medan antara lain : jam kerja yang terlalu padat, lembur yang tidak direncanakan oleh pekerja, perubahan dalam lingkungan pekerjaan,
para atasan yang otoliter, pelecehan terhadap pekerja yang dilakukan oleh karyawan untuk membersihkan kamar mandi jika pekerjaan yang dilakukan oleh
pekerja telah selesai tetapi belum waktunya untuk pulang, kurangnya kepercayaan terhadap pekerjaan yang telah selesai, kurang jelasnya arus laporan yang dibuat
oleh pengawas, terlalu banyak tanggung jawab terhadap pekerjaannya, terlalu banyak keputusan yang diambil, sikap perusahaan terhadap absensi, kurangnya
kesempatan untuk dipromosikan, para atasan kurang memberikan perhatian kebutuhan pekerja, pencahayaan yang kurang ditempat kerja, pergantian shift
kerja yang tidak beraturan, masalah perjalanan tranportasi yang tidak pernah dibayar oleh pengawas , kesombongan antar pekerja, tidak ada penghargaan bagi
para pekerja bonus, takut adanya pengurangan pekerja, perlakuan para pekerja lain lebih baik yang dilakukan oleh atasan.
Berdasarkan beberapa penyebab di tempat kerja pada pekerja di PT. Pacifik Medan Industri KIM II Medan dirasakan bagi para pekerja memberi
pengaruh yang besar terhadap perkembangan fisik, psikis dan perilaku pekerja.
Universitas Sumatera Utara
Dalam keadaan sebagaimana yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti
dalam kesempatan ini bermaksud ingin meneliti “ Gambaran Stres Kerja Pada Pekerja di PT. Pacific Medan Industri KIM II Medan”.
I.B. PERMASALAHAN PENELITIAN
Adapun permasalahan yang ingin dilihat dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana gambaran stres kerja pada pekerja di PT. Pacific Medan Industri KIM II Medan.
2. Bagaimana gambaran stres kerja pada pekerja di PT. Pacific Medan
Industri KIM II Medan ditinjau dari segi usia, jenis kelamin, lama kerja di perusahaan, status perkawinan dan pendidikan.
I.C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran stres kerja pada pekerja di PT. Pacific Medan Industri KIM II Medan.
I.D. MANFAAT PENELITIAN I.D.1. Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah teori psikologis yang
sudah ada khususnya tentang stres kerja pada pekerja di PT. Pacific Medan Industri KIM II Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai titik awal bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai stres kerja dan faktor – faktor lain yang melatarbelakangi stres kerja.
3. Memberikan sumbangan teoritis kepada para ilmuwan mengenai stres kerja
terutama dimasa sekarang ini. 4.
Membuka dan menambah wawasan dalam bidang ilmu khususnya Psikologi Industri dan organisasi.
5. Menambah literatur perpustakaan Universitas Sumatera Utara khususnya
Fakultas Psikologi mengenai teori – teori stres kerja. .
I.D.2. Manfaat Praktis
1. Harapan peneliti dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
informasi mengenai stres kerja pada pekerja, serta membantu perusahaan memahami apa yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi stres kerja
pada pekerja. 2.
Sebagai langkah awal perusahaan untuk menetapkan sistem dan cara yang baru dalam mengatasi stres kerja.
I. E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penelitian ini dirancang dengan susunan sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Universitas Sumatera Utara
Bab II : Landasan Teori Bab ini memuat tinjauan teoritis yang terdiri dari teori-teori yang
menjelaskan data penelitian, yaitu tentang stres dan stres kerja termasuk pengertian, penyebab, aspek dan lainnya.
Bab III : Metodologi Penelitian Dalam bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan,
termasuk subjek dan lokasi penelitian. selain itu juga memuat teknik pengambilan sampel serta metode pengambilan data yang digunakan.
Bab IV : Analisa Data Penelitian Bab ini memuat data subjek, analisa dan interprestasi data.
Bab V : Kesimpulan, Diskusi dan Saran Dalam bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari penelitian, diskusi
mengenai hasil penelitian yang ada serta saran-saran yang dianjurkan berkaitan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI