Asupan Kalsium Hubungan Pengetahuan Tentang Osteoporosis Dengan Konsumsi Susu Pada Wanita Premenopouse Di Lingkungan I Padang Bulan Medan 2012

dalam jumlah yang berlebihan, penggunaan obatobatan tertentu yang mengganggu penyerapan Ca atau gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum kopi, dan minum alkohol Hartono, 2001.

5.3. Asupan Kalsium

Susu mengandung kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan kalsium meningkat seiring dengan pertambahan usia dan pada wanita premenopose dibutuhkan lebih banyak karena mulai menurunnya kadar estrogen dalam tubuh. Dalam 250 ml susu segar terkandung 285 mg kalsium yang memenuhi 22 - 29 kebutuhan harian tubuh akan kalsium. Wanita berisiko empat kali lebih tinggi untuk terkena osteoporosis dibanding pria hal ini disebabkan dua faktor yaitu massa tulang wanita lebih rendah dibanding pria dan cenderung memiliki tulang yang lebih kecil selain itu karena wanita mengalami menopause Anthony, 2006. Hjartäker bersama koleganya dari Institute of Community Medicine, Universitas Tromso, Norwegia, melalui publikasinya pada International Journal of Cancer, membuktikan bahwa mengonsumi tiga gelas atau lebih susu setiap hari dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara pada wanita pramenopause. Melalui penelitian kohort the Norwegian Women and Cancer Study yang meneliti 48.844 wanita selama enam tahun dua bulan. Konsumsi susu diukur dengan mengirimkan formulir riwayat konsumsi pangan kepada responden. Selama kurun waktu tersebut, tim Hjartäker menemukan 317 kasus penderita kanker payudara Anonim, 2011. Banyak mengonsumsi produk susu rendah lemak seperti susu cair segar dan yogurt dapat mengurangi risiko stroke, demikian menurut peneliti Swedia 1997 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang memantau hampir 75.000 pria dan wanita paruh baya dan lebih tua selama 10 tahun. Peserta penelitian yang mengkonsumsi produk susu cair segar rendah lemak tiap hari memiliki risiko stroke 12 lebih rendah dibandingkan umum. Ketika penelitian dimulai pada tahun 1997, Semua peserta memiliki kondisi kesehatan yang baik. Selanjutnya, peneliti meminta kepada peserta untuk mengisi sebanyak 96 item kuisioner makanan. Selama masa tindak lanjut selama kurang lebih 10 tahun, peneliti menemukan bahwa ada sekitar 4.000 kasus stroke yang terjadi. Hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa mereka yang rutin minum produk susu cair segar rendah lemak 12 persen lebih rendah risikonya menderita stroke dibandingkan rekan mereka yang mengonsumsi produk tinggi lemak Anonim, 2011. Namun meskipun kita lebih sering mengenal sumber asupan kalsium adalah susu bukan berarti tidak ada makanan lain selain susu yang berkalsium. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli mengandung kalsium sebanyak 150-300 mg dalam tiap 100 gr porsinya. Dari hasil food frequency diperoleh hasil bahwa mayoritas, responden yaitu 10 orang 90,9 dengan tingkat pengetahuan kurang jarang mengonsumsi sayur bayam dan 1 orang responden 7,1 tidak pernah mengonsumsi sayur bayam. Dan seluruh responden tidak mengonsumsi sayur brokoli dengan alasan harganya yang mahal dan rasanya kurang disukai responden.Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari jenis sayuran yang biasanya mereka konsumsi sehari-hari. Kalsium berperan penting dalam mencegah osteoporosis karena merupakan faktor dominan terhadap asupan gizi untuk tulang. Kalsium merupakan mineral yang dibutuhkan untuk menyusun struktur tulang. Asupan kalsium yang cukup sejak dini Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dapat membantu memperkuat masa tulang dan mengurangi tingkat kehilangan masa tulang pada tahun-tahun selanjutnya ketika mulai menua. Pada usia lanjut, kalsium yang hilang dari tubuh lebih besar daripada kalsium yang diproduksi. Pada penderita osteoporosis kehilangan sekitar 500 mg kalsium. Berdasarkan standar internasional, konsumsi kalsium yang disarankan adalah 1000-1500 mg perhari untuk orang dewasa. Namun sangat disayangkan konsumsi kalsium di Indonesia sangat rendah, hanya sekitar 254 miligram per hari. Riset yang dilakukan Puslitbang Gizi dan Makanan, Depkes, menyebutkan bahwa sekitar 41,7 masyarakat Indonesia mengalami osteoporosis dini, yang berarti setiap 2 orang dari 5 penduduk Indonesia mempunyai risiko terkena osteoporosis. Berdasarkan data terbaru dari IOF International Osteoporosis Foundation menyebutkan sampai tahun 2000 ini diperkirakan 200 juta wanita mengalami osteoporosis Hartono, 2000:2. Wanita 2-3 kali lebih banyak menderita osteoporosis dibandingkan laki-laki dengan prevalensi lebih kurang 35 wanita pasca menopause menderita osteoporosis dan 50 ostopenia .Berdasarkan analisa data Pusat Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada 14 propinsi menunjukkan masalah osteoporosis di Indonesia telah mencapai tingkat yang perlu diwaspadai yaitu 19,7 Depkes, 2005. Selain dari kelompok jenis sayuran, kalsium juga masih bisa kita dapatkan untuk keperluan sehari-hari dari kelompok lauk-pauk seperti ikan basah, ikan sarden, ikan teri, dan tahutempe. Dalam 100 gr tahu atau tempe mengandung kurang lebih 125 mg kalsium, sedangkan ikan teri dan ikan sarden juga ikan basah mengandung 1200-2300 mg kalsium dalam tiap 100 gr bagian keringnya. Konsumsi susu tinggi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kalsium dan rendah lemak, yogurt, keju, brokoli, bayam, sarden kaleng, tiram, udang kecilrebon, teri dan ikan yang dimakan dengan tulangnya, serta kedelai dan olahannya seperti tempe dan tahu sebagai sumber kalsium. Kedelai sangat baik terutama untuk wanita, karena mengandung estrogen alamiah fitoestrogen. Konsumsikan juga kacang-kacangan lainnya sebagai sumber fosfor, makanan yang tinggi kandungan vitamin D seperti sayuran berdaun hijau gelap. Tubuh juga harus cukup mendapat sinar matahari pagi minimal 15 menit sebagai sumber vitamin D, karena vitamin ini dibutuhkan untuk penyerapan kalsium. Dari hasil penelitian diperoleh hasil responden dengan pengetahuan sedang paling banyak mengonsumsi ikan basah 4-5 x seminggu dengan jumlah 15 orang 68,2. Juga diketahui bahwa paling banyak ditemukan responden dengan konsumsi ikan teri yang jarang pada tingkat pengetahuan kurang yaitu 6 orang 54,5. Pada tingkat pengetahuan sedang, paling banyak ditemukan responden dengan konsumsi ikan teri yang jarang yaitu 12 orang 54,5. Kemudian seluruh responden100 jarang mengonsumsi ikan sarden. Hasil ini menunjukkan bahwa responden juga sangat sedikit memperoleh asupan kalsium dari kelompok makanan lauk-pauk. Kelompok buah-buahan juga menyumbang kalsium di angka yang bermakna yaitu, seperti jeruk dan pisang mengandung 7-55 mg kalsium per 100 gr. Dari hasil food frequency diperoleh hasil bahwa responden dengan tingkat pengetahuan sedang dan mengonsumsi pisang 4-5 x seminggu paling banyak jumlahnya yaitu 9 orang 40,9. Sedangkan responden yang mengonsumsi pisang 1-3 x sehari paling sedikit jumlahnya pada responden dengan pengetahuan kurang dan baik yaitu 1 orang 9,1 dan 7,1 , sedangkan pada konsumsi jeruk diperoleh hasil bahwa konsumsi buah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara jeruk paling banyak pada responden dengan pengetahuan sedang dan mengonsumsi jeruk 1-3 x seminggu yaitu 16 orang 72,7. Jumlah yang sedikit dari total 47 responden dengan arti bahwa asupan kalsium responden dari kelompok makanan selain susu, yaitu sayuran, lauk-pauk dan buah-buahan juga rendah dan belum dapat mencukupi kebutuhan kalsium sehari-hari yang seharusnya didapatkan oleh wanita dalam usia premenopouse ini. Meskipun asupan kalsium yang didapatkan dari berbagai makanan ini tidak sebanyak dari susu namun jika dikonsumsi secara bersamaan dan rutin maka akan mampu melengkapi kebutuhan tubuh akan kalsium setiap hari tanpa mengonsumsi susu dan produk olahannya. Menurut Ulfan 2010 yang mengutip pendapat spesialis gizi klinis dr Samuel Oetoro, MS, SpGK menyebutkan, Indonesia masih berada di urutan ke 111 dari 182 negara dalam Human Developmnet Index. Di sana disebutkan satu penyebabnya adalah karena Indonesia masih menghadapi banyak masalah dalam kesehatan, khususnya terkait gizi kurang. 5.4. Hubungan pengetahuan osteoporosis dengan konsumsi bahan makanan sumber kalsium selain susu pada responden Suhardjo 1989 menyatakan bahwa kebiasaan makan adalah suatu proses belajar yang terjadi seumur hidupnya, sejak lahir, sampai dewasa dan masih terus berlangsung selama hidupnya.Kebiasaan makan seseorang merupakan kebiasaan keluarga, karena individu tersebut selama tinggal dengan keluarganya terus mengalami proses belajar yang kemudian menjadi gaya hidup. Pengetahuan responden tentang osteoporosis juga mempengaruhi responden dalam memilih bahan makanan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dalam food Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara frequency yang menunjukkan bahwa ada perbedaab dalam pemilihan sayur, lauk- pauk dan buah-buahan. Susu memang sumber kalsium yang baik, namun juga dapat digantikan dengan bahan makanan yang lainnya. Konsumsi responden terhadap bahan makanan yang mengandung kalsium juga rendah. Hal ini diperoleh dari hasil food frequency. Pemilihan bahan makanan oleh responden lebih didasari oleh rasa atau selera dan bukan dengan pengetahuan yang tepat akan kandungan gizi dari bahan makanan tersebut padahal jika diamati kebutuhan tubuh akan kalsium bisa tercukupi dengan bahan makanan lain yang harganya jauh lebih murah dari susu seperti tahu atau tempe, ikan teri, ikan sarden dan sayuran hijau. Hasilnya hanya 4 orang yang mengonsumsi ikan teri 4-5 x seminggu 6,4, responden yang mengonsumsi tahu dan tempe 1-3 x sehari hanya sejumlah 8 orang 17,0, seluruh responden jarang mengonsumsi ikan sarden 100 dan mengonsumsi brokoli tidak ada 100. Sebenarnya kebutuhan Ca sehari dapat dipenuhi bukan hanya dari susu tetapi dari juga dari berbagai macam pangan sumber kalsium, seperti kacang-kacangan, biji- bijian, dan ikan laut serta hasil olahannya. Konsumsi susu 1 kali sehari dengan takaran 3 sdm ditambah mengkonsumsi menu sehari-hari yang mengandung kalsium, maka kebutuhan kalsium sehari akan dapat terpenuhi. Pola makanan tradisional seperti tahu, tempe, dan ikan teri mampu memberikan Ca dua sampai tiga kali dari yang dibutuhkan Hartono, 2001. Hasil analisis data konsumsi makanan penduduk Indonesia tahun 19981999, menunjukkan sebagian besar penduduk Indonesia memiliki masalah konsumsi serat rendah. Rata-rata konsumsi serat rumah tanggaoranghari sebesar 10,5 gram separuh Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dari kebutuhan serat yang dianjurkan. Sebanyak 80 penduduk Indonesia mengkonsumsi serat 15 gramoranghari, diantaranya 60 mengkonsumsi serat 10 gramoranghari. Konsumsi serat tidak terkait dengan dimana penduduk tinggal dikotadesa, melainkan lebih pada masalah status ekonomi dan pengetahuan. Faktor lain yang mempengaruhi adalah ketersediaan makanan yang berserat serta pola dan kebiasaan makan Soerjodibroto, 2004. Rendahnya pengetahuan mereka tentang kalsium dan manfaatnya menyebabkan mereka tidak menjadikan makanan-makanan yang mengandung sumber kalsium tersebut sebagai prioritas dalam menu harian mereka. Kementerian Pertanian Kementan mengatakan, tingkat konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih rendah, dan masih jauh di bawah rekomendasi Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia FAO sehingga diperlukan upaya untuk mendorong peningkatan konsumsi produk hortikultura local. Standar konsumsi sayur yang direkomendasikan FAO sebesar 73 kgkapitatahun, sedangkan standar kecukupan untuk sehat sebesar 91,25 kgkapitatahun. Menurutnya, masyarakat Indonesia seharusnya memperbanyak konsumsi sayuran dan buah karena dengan mengkonsumsi sayuran dan buah akan dapat mencegah penyakit dalam Kementan, 2010. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan